Kamis, 24 Juli 2014
majalah gratis korea
cara mendapatkan majalah gratis dari korea gampang kok.. tinggal ngisi data diri aja korea.net pada bagian magazine... selamat mencoba
Selasa, 13 Mei 2014
THE BUTLER CHAPTER 2
THE
BUTLER CHAPTER 2
Annyeong!!!
Sekarang Ai bawa FF request dari chingu Ai di kost… ceritanyanya sendiri sih
terinspirasi dari dorama jepang yang judulnya MEI-CHAN NO SHIJUTSI.. tapi
semoga bagus dan gk kecewa sih.. soalnya ceritanya juga beda..Cuma mirip kok…
Ai minta RCL ma review ya.. don’t be silent reader.. okay… dari pada kelamaan
cincong..langsung baca aja..
OH
iya lupa…. Maaf ya..untuk chapter ini, sedikit.. n kurang panjang… maaf banget
deh… tapi buat chapter selanjutnya bakal ai bikin yang banyak… mian..
EXO milik Tuhan,
keluarga dan SM, tapi cerita tentu dari kerja otak Ai…
Let’s read!!!
Title : The Butler
Author : Ai a.k.a Kang Yongeun
Cast : Park Chanyeol as Park Chanyeol
Han Hain asYou (OC)
Other Cast : Temukan sendiri
Genre : Romance
Rating : T
Length : Chapter
Warning : Gaje, typo dimana-mana, alur
berantakan, don’t like don’t read. And don’t copy..
Belum sempat chanyeol
menyelesaikan kata-katanya, aku sudah memotong ucapannya. “Orang yang kau cintai?”
Bahuku semakin bergetar setelah mengucapkan kata-kata itu. Sudah banyak air
mataku yang bercampur dengan air hujan. Baiklah aku juga akan meninggikan
suaraku kali ini, “Semuanya jadi berbeda karena dia adalah orang yang…” Chu.
Apa ini? Dingin sekali bibirku. Aku tahu bibirku yang sudah membiru karena
hujan memang terasa dingin, tapi ini berbeda.
******
Omo! Bibirku dan bibir
Chanyeol bersentuhan. Sepertinya namja ini baru saja menekan bibirku paksa. Ini
adalah ciuman pertamaku dengan orang yang juga ku sukai. Rasanya menyenangkan
mengetahui fakta ini, juga, rasanya sangat sakit mengetahui bahwa Chanyeol
melakukan hal ini karena ia sedang dilanda amarah. Terlebih lagi jika tahu
bahwa Chanyeol melakukan hal itu bukan pada orang yang dicintainya. Tapi pada
orang yang sedang bersitegang dengannya. Segera kudorong dada Chanyeol agar
melepaskan ciuman kami. Dengan jelas kulihat ia semakin marah. “ Yak Park
Phanyeol-ssi apa yang kau lakukan?” nafasku tersengal.
“Kau kecewa?” dia
menyebutku tidak menggunakan agashi lagi, tapi dia menggunakan kata ganti
‘kau’. Ini benar-benar membuatku terkejut. Apa kau sedang kerasukan Park
Chanyeol? Yang sekarang ini berada di depanku bukanlah kau park chanyeol, tapi
orang lain! “Kau kecewa ciuman pertamamu bukan pada orang itu huh?”
“Mwo?” sepertinya Park
Chanyeol benar-benar sudah menggali luka di hatiku yang semakin menganga lebar.
“Kau memang tak pernah
mendengarkan kata-kataku. Harusnya aku segera kembali pada Luna agashi untuk
menjadi butlernya saja dari pada aku
menjadi butlermu.” Deg. Sakit sekali
mendengarnya. Ternyata dinginnya hujan malam ini tak sedingin hatimu untukku
Park Chanyeol. Kenapa jantungku masih saja berdetak kencang dan tak karuan
padahal sudah jelas kau menyakitiku. Tepat saat itu juga kau melepas tanganmu
yang sempat memenjara kedua lenganku. Sakit ditanganku memang sedikit
berkurang. Tapi hatiku menjadi jauh lebih sakit lagi saat kau melepasnya Park
Chanyeol. Karena aku tahu beberapa detik lagi kau akan meninggalkanku dan
kembali pada yeoja itu.
Kuhempas nafasku dengan
cepat, aku tersenyum hambar bahkan miris. “Akhirnya kau mengatakan ini.”
“Apa maksudmu?”
Chanyeol menatapku jauh lebih tajam sekarang ini.
“Aku tahu kau akan
mengatakan ini. Kau pasti sangat mencintai yeoja itu.” Kupaksakan senyumku yang
mungkin terlihat aneh.
Baiklah. Aku akan
merelakanmu Yeollie, ani! Maksudku Park Chanyeol. Tapi sekarang kenapa
lagi-lagi kau malah menatapku dengan pandanganmu yang saat ini sangat marah
bahkan bisa dibilang benci padaku? Sebenarnya apa maumu park chanyeol? “Selamat
tinggal Han Hain.” Ucapnya ketus dan berbalik untuk pergi menjauh dari
pemandanganku. Bahkan disaat terakhir pun dia menyebut namaku secara langsung
untuk pertama kalinya dengan sangat dingin. Annyeong Park Chanyeol! Semoga kau
bisa bahagia dengan tidak berada di sisiku lagi.
Kakiku semakin
bergetar. Tak kuat lagi aku menyangga tubuhku. Aku menjatuhkan diriku terduduk
di tanah. Kini aku bisa menangis sejadi-jadinya.
Normal pov
“Kini aku akan menjadi
butlermu hain agashi.” Deg. Seorang namja bernama kim jongin berjongkok di
depan Hain dan memayungi gadis itu dari dinginnya hujan yang menusuk kulit.
Yeoja itu mendongak menatap namja itu.
*****
Saint Lucia Academy
hari ini dihebohkan dengan seorang butler
rangking S bernama Park Chanyeol yang sebelumnya melayani yeoja bernama Han
Hain tiba-tiba menjadi butler untuk
seorang yeoja cantik bernama Luna. Saint Lucia Academy tidak hanya dihebohkan
dengan hal itu saja, tetapi juga perihal butler
baru yang melayani Hain saat ini. Kasak-kusuk mengenai kedua hal tersebut juga
sudah menyebar di seantero Saint Lucia Academy. Banyak juga rumor yang
berkembang mengenai hal itu. Ada rumor yang menyebutkan bahwa Han Hain membuang
Park Chanyeol, ada juga rumor yang menyebutkan bahwa Park Chanyeol bosan
melayani Hain yang notabene tidaklah pintar dan kurang cantik.
“Hain-ah, gwaenchana?”
Tanya Sanghee pada teman yang mulai akrab dengannya. Yang ditanya hanya
mengangguk pelan. Sepertinya moodnya
sedang buruk kali ini.
Kim Jongin yang ada di
samping lady barunya hanya tersenyum
tipis, “Hain agashi memerlukan sesuatu?” Yeoja itu hanya menggeleng pelan.
Hening.
Seorang butler yang diketahui bernama Jonghyun
menghampiri ketiga orang tersebut. Dengan wajah datar ia mencoba tersenyum pada
yeoja yang sudah dilayaninya sejak kecil, Kang Sanghee.
“Agashi, hari sudah
sore, saatnya kita kembali ke asrama.” Yang diajak bicara seolah tak peduli. Ia
malah menatap sepasang lady dan butler baru, Kim Jongin dan Han Hain
untuk minta ijin pergi.
“Aku harus kembali,
Jongin-ssi, kau harus menjaga ladymu
ini dengan baik. Jangan seperti Park Chanyeol!” Sanghee menoleh ke arah Jongin
kemudian pergi bersama butlernya.
Kemudian Hain? Ia malah menoleh pada Sanghee yang sudah pergi karena mendengar
nama orang yang disukainya dari yeoja itu.
*****
Perjalanan pulang yang
menyebalkan. Setidaknya itu yang dirasakan Hain saat ini. Tubuhnya sekarang
terlalu lemah akibat seharian ini mendengar rumor aneh tentang dirinya.
Parahnya lagi, ia juga belum bisa terbiasa dengan keberadaan Jongin disisinya.
Sampai sekarang, ia masih merasa bahwa Chanyeol-lah yang selalu di sisinya. Ia
merasa bersama Chanyeol saja ia bisa nyaman, bukan dengan orang lain. Oh shit! Sepertinya hari buruk masih akan
menghampiri yeoja bermata kecil itu. Dengan jantung yang bergemuruh hebat,
sebentar lagi ia akan berpapasan dengan mantan butlernya beserta lady
barunya itu. Hain berharap bisa mempercepat waktu agar ia tak berlama-lama
bertatap muka dengan pemuda yang sampai saat ini masih membuat jantungnya tak
bisa stabil, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Rasanya waktu kali ini seperti
ada slow motionnya. Lama sekali rasanya, hingga sekarang keempat orang itu
tepat berpapasan. Tak ada yang menoleh sedikitpun. Mata keempat manusia itu
lurus ke depan.
“Selamat, kau sudah
memperoleh butler baru.” Celetuk
Chanyeol membuat ketiga orang yang lain menghentikan langkahnya sama seperti
pemuda jangkung itu.
Lagi. Sepertinya
pertahanan Hain akan hancur lagi. Cairan bening sudah memenuhi pelupuk mata
yeoja manis itu. “Kau juga, selamat sudah kembali pada ladymu yang cantik.” Hain diikuti Jongin melangkahkan kakinya lagi.
Sedang Chanyeol? Ia menggeram. Matanya sudah memerah karena menahan amarah pada
yeoja yang sempat menjadi ladynya.
Untuk Luna ia menoleh pada Hain yang sudah berjalan jauh. Sepertinya ia
merasakan ada yang aneh.
*****
Luna menatap penuh
curiga pada Chanyeol. Dari mata namja itu, ingin dilihatnya sesuatu yang
mengganjal di hatinya sejak sore tadi. Sejak namja itu menjadi butler bagi lady yang sudah ditinggalkannya, Han Hain, Luna merasa bahwa namja
itu sudah berubah. Ia merasa mata Chanyeol bukan lagi untuknya. Ia merasa mata
berbinar Chanyeol bukan lagi untuknya. Ia merasa senyum indah dan tulus milik
Chanyeol bukan lagi untuknya. Dan ia juga merasa hati Chanyeol bukan untuknya
lagi.
“Apa kau menyukai yeoja
itu Chanyeol-ah?” Tanya yeoja berambut pirang itu to the point. Sedang yang ditanya hanya diam memandang jendela.
Saat ini kedua orang itu tengah berada di ruang tengah asrama.
Yeoja keturunan China
itu menatap Chanyeol serius, “Kuharap kau bisa benar-benar meninggalkan mantan ladymu itu. Sekarang kau adalah butlerku lagi. Kau bukan lagi butler milik yeoja itu lagi.”
Lagi-lagi namja pemilik
senyum indah itu diam. Ia sama sekali tak menanggapi ucapan ladynya. Entahlah, sekarang apa yang
namja itu pikirkan. Saat ini ia hanya ingin diam tanpa ada yang mengganggu.
Wajahnya hanya menujukkan betapa datar hatinya saat ini.
*****
Jonghyun, pemuda
bersurai pirang itu menatap ladynya
dari jauh dengan sedih. Rasanya ia ingin merengkuh ladynya sekarang juga tanpa mempedulikan bahwa ia adalah seorang butler. Tapi kenyataan tetaplah
kenyataan, ia hanyalah seorang butler
yang tidak boleh jatuh cinta pada ladynya,
Kang Sanghee.
“Kau menyukainya kan?”
suara bass seorang namja mengagetkan pemuda bersuara emas itu.
“Jangan konyol
Chanyeol-ah. Itu tidak mungkin.” Jonghyun memutar bola matanya malas.
Chanyeol menyeringai,
“Kau tak pandai berbohong padaku Jonghyun-ah. Kita sudah lama berteman. Jadi…
Kau menyukai lady kesayanganmu itu
kan?”
Kini giliran Jonghyun
yang menyeringai, “Lalu bagaimana denganmu? Bukankah sebenarnya kau mulai
menyukai yeoja bernama Han Hain itu sebagai seorang wanita?”
Deg. Entahlah,
tiba-tiba jantung Chanyeol rasanya tertohok. ‘Mana mungkin aku menyukai Han Hain? Itu tidak mungkin. Dia hanya
mantan ladyku yang mungkin sekarang sedang bersenang-senang dengan pemuda
bernama Kim Jongin. Huh? Shit! Sekarang aku malah kesal megingat namja berkulit
gelap itu bersama Hain. Aish sialan!
“Aish kau!” Chanyeol
menatap Jonghyun, “Jika kau menyukainya, harusnya kau dapatkan dia!” Kini
ucapan yang dibuat Chanyeol sebenarnya hanya untuk mengalihkan pembicaraan
mengenai seorang gadis manis bernama Han Hain. Segera ia meninggalkan Jonghyun
sendiri agar pemuda itu dapat leluasa melihat ladynya dari jauh.
“Harusnya kau jangan
menutupi perasaanmu sendiri pada mantan ladymu
itu Chanyeol-ah.”
*****
“Jongin-ssi…” panggil
Hain lirih, tapi cukup kedengaran untuk membuat pemuda berkulit sexy itu menoleh.
Jongin memandang manik
mata Hain teduh, “Ye agashi.”
“Hmt. Na…humht…”
“Ada apa agashi?” Kini
raut muka pemuda yang sudah resmi menjadi butler
untuk seorang Han Hain terlihat khawatir.
Hain menhirup nafas
dalam-dalam, “Ayo kita bantu hubungan cinta Sanghee dan Jonghyun.”
Hening.
Yeoja imut bermarga Han
ini mulai tampak cemas setelah melihat wajah butlernya yang masih diam, “Jongin-ssi…”
“Andwaeyo agashi.” Ucap
Jongin tegas. Mata Hain mulai berkaca-kaca. “Mian agashi, aku tidak bermaksud
bicara kasar padamu. Tapi ini bukanlah masalah kecil. Kau harus mengerti
agashi. Memang mereka berdua saling mencintai, tapi itu mustahil. Kau juga
harus memahami Jonghyun juga agashi, dia hanya ingin melindungi lady yang dicintainya. Ia tak ingin
Sanghee dikeluarkan dari sekolah hanya karena hubungan cinta mereka.”
Bug. Sebuah kesadaran
menghantam kepala Han Hain. ‘Kau benar
Kim Jongin, tapi… Mereka akan menderita…’
“Jangan pikirkan itu
lagi agashi. Itu akan menambah beban di hatimu.” Ujar Jongin lembut. Hain hanya
mengangguk pelan menyetujui ucapan butlernya.
“Agashi…” Hain
mendongak menatap Jongin yang sama tingginya dengan Chanyeol. ‘Huh? Kenapa aku
ingat namja pabo itu lagi?’
Dengan wajah tanpa
dosa, Jongin mengacak asal rambut Hain, “Jangan panggil aku Jongin-ssi lagi.
Terlalu formal.” Hain membeku mendapat perlakuan dari Jongin. Ia hanya melongo.
“Panggil saja aku Kai baby!” Secepat
kilat Jongin berjalan meninggalkan Hain yang masih terpaku mencerna
kata-katanya barusan.
“YAK KIM JONGIN!
Berani-beraninya kau!” kini Hain mengejar pemuda berwajah maskulin itu setelah
sepenuhnya sadar apa yang baru saja dilakukan Kim Jongin padanya.
Sebuah tangan terkepal
melihat Han Hain dan Kim Jongin dari jauh. Kilatan marah terpancar dari
wajahnya. Wajahnya sudah memerah sambil mengumpat kecil sekarang. Astaga, apa
namja itu demam.
*****
Seorang yeoja berambut
lurus bersiap-siap menemui seseorang. Yeoja itu adalah Kang Sanghee. Di depan
cermin kamarnya, ia tengah sibuk merapikan rambutnya. Jika dilihat sekilas
yeoja itu memang sibuk dengan dandanannya yang sudah cantik, tapi jika dilihat
secara lebih jelas, saat yeoja itu berdandan, matanya sibuk mengekor alias
melirik kesamping dimana butlernya tengah berdiri. Yeoja itu kelihatan sekali
jika ia sangat ingin bicara pada butler menyebalkannya itu, tapi selalu
diurungkan keinginannya itu saat ingatan tentang bagaimana butlernya, Jonghyun,
menolaknya mentah-mentah muncul di kepalanya.
Suara sedikit berat
membuat Kang Sanghee menoleh sesaat, “Kau akan kemana agashi?” terdengar suara
itu ragu.
Sanghee menghembuskan
nafasnya lambat, “Hanya menemui seseorang yang mungkin melihatku.” Kata-kata
yeoja berumur 17 tahun itu ambigu, “Tidak seperti kau.”
Bug. Rasanya sebuah
pukulan menghantam pipi mulus milik namja bernama Jonghyun. Sebuah pemikiran
apakah ladynya akan menemui seorang
pria lain mengusik hatinya. Ingin rasanya namja itu memeluk erat ladynya itu agar tak pergi kemana-mana.
Huft! Tapi itu hanyalah sebuah lamunannya saja. Kakinya hanya diam, tak
bergerak sedikitpun.
*****
Hain Pov
Hari minggu ini aku
bingung harus melakukan apa. Aku sedikit tak suka dengan hari libur. Sebenarnya
aku tak suka karena tak ada lagi waktu luang yang kuhabiskan dengan Chanyeol.
Eomo! Aish, kenapa aku memikirkan dia lagi? Ah, sudahlah. Kuacak rambutku asal.
Jongin masih tidur, aku tak mau membangunkannya. Kelihatannya dia sangat
kelelahan kemarin. Salahku juga sih, gara-gara dua hari yang lalu aku demam,
dia jadi merawatku siang malam tanpa henti. Mianhae Jongin. Sebaiknya kau
istirahat hari ini.
Aigo! Langkahku
terhenti saat melihat sesosok yeoja yang kukenal. Ya, dia adalah Sanghee
temanku. Tapi kenapa dia bersama seorang namja yang belum pernah kulihat
sebelumnya? Kulihat mereka dari jauh bicara sangat akrab. Apa mereka tema
dekat? Wait, tapi tunggu dulu, kenapa
di seberang sana, juga ada sesosok namja yang kukenal juga? Aigo, bukankah dia
Jonghyun, butlernya Sanghee? Lalu
untuk apa dia bersembunyi sekarang? Dug. Ah, sepertinya aku tahu. Senyumku
mengembang. Ah, pasti sekarang Jonghyun sedang cemburu melihat Sanghee menemui
namja lain. Lihat saja wajahnya yang sudah memerah dan tangannya yang sudah
terkepal hebat. Hehe, kucu sekali.
Deg. Sebuah suara yang
sangat familiar mengejutkanku. Ah sial, kenapa aku harus mendengar suara yang
sudah sangat kurindukan selama ini? Ah, shit! Jika begini aku ingin berlari
memeluknya. “Kenapa kau disini?” Suara bass Chanyeol memang indah di telinga
pendengaranku.
“Hanya jalan-jalan.”
Jawabku sekenanya. Yak Han Hain! Bukankah kau merindukan namja di depanmu ini?
Kenapa sekarang kau bicara dengan ketus?
Hah, sekarang dia
menatapku penuh selidik. Wajahnya sedikit diarahkan ke wajahku. Aigo, segera
aku menunduk saat kusadari wajahku sudah memanas karena merona dan salah
tingkah berada di dekatnya, “Benarkah? Tapi kulihat kau memperhatikan ketiga
orang itu.” Chanyeol menjauhkan wajahnya lagi dan menoleh kearah tiga orang
yang sempat menarik perhatianku tadi.
“K-kebe-tul-an aku
melihat mereka baru saja.” Ucapku sedikit gugup tentunya. Astaga Hain, kenapa
kau gugup untuk namja yang sudah menyukai orang lain? Hain bodoh!
Hening.
Baru saja ku dengar
seseorang bergumam lirih. Tapi aku masih bisa mendengarnya, “Harusnya dia
memperjuangkan wanita yang disukainya.” Yup, jelas itu adalah suara mantan butlerku yang ada di sampingku saat ini.
Hening.
Suara gerak kaki
mengusik pendengaranku. Aku rasa Chanyeol hendak melangkahkan kakinya untuk
pergi dari tempat ini. Aish, rasanya aku tak rela. Sudah lama aku tak berdua
dengannya saja. Aku benar-benar merindukannya meskipun..humt… aku tahu dia tak
merindukanku.
Grep. Kutahan lengan
kanan Chanyeol dengan tiba-tiba. Aigo, apa yang terjadi padaku? Kenapa aku jadi
agresif padanya. Aish lupakan masalah agresif! Sekarang yang terpenting bagiku
adalah menyatukan cinta temanku, Sanghee dan Jonghyun butlernya.
“Hmht…uhmt…” Lidahku
kelu.
“Huh?” Chanyeol melihat
kearah tanganku yang menempel di lengannya. Segera ku jauhkan tanganku dari
kulitnya. Astaga, aku sungguh malu. Bagaimana bisa aku menyentuh tangan seorang
namja yang tidak menyukaiku.
Kunetralkan degup
jantungku yang sekarang sudah beretak sangat kencang. Kuhirup nafas
dalam-dalam, “Hmht, a-ayo bantu. Hmht.” Astaga, lidahku kelu. “Ayo bantu
hubungan Sanghee dan Jonghyun.” Ah, akhirnya kuungkapkan keinginanku. Yah,
meskipun aku berkata sangat cepat. Hah, biar saja.
“Ne.”
*****
Kubuka pintu kamarku
secara perlahan. Aku tak mau membangunkan Jongin yang masih istirahat dengan
tenang. Oh shit! Sial, sepertinya dia sudah bangun dari tadi. Aigo, kenapa aku
jadi merasa bersalah seperti ini? Tadi kan aku hanya berjalan-jalan saja… ya
meskipun tadi aku sempat bertemu dengen..ehmnt… Park Chanyeol Dobi!
“Jongin-ah… “ Sapaku
lembut. Geundae… kenapa dia seperti menatapku tajam, dan apa ini? Kenapa
suasana dalam ruangan ini jadi panas dan sangat tidak menyenagkan. Astaga…
Kulihat Jongin menghela
nafasnya berat, “Agashi, lain kali jika kau ingin pergi. Aku mohon dengan
sangat, pergilah bersamaku. Kau tahu dengan jelas bahwa aku adalah butlermu sekarang. Sudah seharusnya kau
melakukan apapun denganku. Kau tahu aku sudah sangat khawatir sejak tadi. Aku
sangat takut jika demammu akan semakin parah agashi…”
“Mi-Mianhae…” tak
kurasa air mata menetes di pipiku. Segera kutundukkan kepalaku. Tak mau aku
jika pria berkulit gelap itu tahu jika aku menangis. Maafkan aku Jongin, aku
tak berpikir panjang jika kau akan sangat-sangat mengkhawatirkanku. Jeongmal
mianhaeyo.
Sret. Dua telapak
tangan menghapus air mata yang menganak sungai di pipiku. Kudongakkan kepalaku.
Kulihat mata Jongin menatap lembut mataku. Ya Tuhan, kenapa matanya terlihat
sendu? Padahal aku yang menangis. Jeongmal mianhae Jonginnie. “Uljima agashi…
jangan menangis karena perkataanku. Aku yang salah agashi. Mianhae…”
Kata-kata Jongin
benar-benar menyejukkan hatiku. Tapi kenapa Chanyeol tak sepertimu Jongin-ah?
Andai dia sepertimu, mungkin aku tak akan mudah menangis seperti sekarang.
Astaga, kenapa di saat seperti ini aku malah memikirkan Chanyeol bodoh itu?
To be continued….
Gimana? Masih gaje ya…
aduh maaf lagi ya… konfliknya agak kurang ngena…
Tapi reader kasil RCL
ya.. gomawo…
Rabu, 07 Mei 2014
lirik overdose - exo
[Chanyeol/Kai] Come In! Warning, warning, warning, warning, warning, warning, warning, warning
[Baekhyun] Modeun geol geolgo neol deurikin now / Aku menarikmu lebih dekat dengan semua yang aku punya sekarang
Ijen dorikijisudo eopeda / Aku tidak bisa mengubahnya kembali
Ijen dorikijisudo eopeda / Aku tidak bisa mengubahnya kembali
[D.O] Igeon bunmyeong wiheomhan jungdok / Ini jelas merupakan kecanduan yang berbahaya
So bad no one to stop her / Jadi tidak ada yang menghentikan dia
So bad no one to stop her / Jadi tidak ada yang menghentikan dia
[Suho] Her love, her love / Cintanya cintanya
Ojik geugeosoman bara, geunyeoi saranghana ppuningeol / Satu-satunya hal yang aku inginkan adalah cintanya
Ojik geugeosoman bara, geunyeoi saranghana ppuningeol / Satu-satunya hal yang aku inginkan adalah cintanya
[Baekhyun] Chimnyeongjeongin in fantasy hwangbolhangeu ane chwihae / Fatalnya aku mabuk dengan fantasi
[D.O] Oh, she want me, oh, she stares me / Oh, dia mengingikanku, oh, dia memandangku
[Baekhyun] Oh, she hurt me / Dia menyakitiku
Joha deouk galmahago isseo? / Apa lagi yang bisa lebih baik daripada ini?
Joha deouk galmahago isseo? / Apa lagi yang bisa lebih baik daripada ini?
[All] Someone call the doctor neuga nal butjapgo malhejwo / Seseorang panggil dokter, pegang aku dan beritahu aku
[Kai/All] Sarangeun byeong jungdok overdose / Cinta adalah suatu penyakit, kecanduan, overdosis
Sigani jinalsurok tongjeneun himdeurejyeo / Lebih sulit untuk mengontrol seiring berjalannya waktu
Jeomjeom gipsukhi ppajyeganda eo~ / Aku jatuh lebih dalam ke dalam dirinya
Sigani jinalsurok tongjeneun himdeurejyeo / Lebih sulit untuk mengontrol seiring berjalannya waktu
Jeomjeom gipsukhi ppajyeganda eo~ / Aku jatuh lebih dalam ke dalam dirinya
[Chanyeol/All] Oh too much neoya your love / Terlalu banyak, itu kau, cintamu
Igeon overdose / Ini adalah overdosis
Oh too much neoya your love / Terlalu banyak, itu kamu, cintamu
Igeon / Ini
Overdose / overdosis
Igeon overdose / Ini adalah overdosis
Oh too much neoya your love / Terlalu banyak, itu kamu, cintamu
Igeon / Ini
Overdose / overdosis
[Baekhyun] Gonoeneun geu sumgillo one more? / Melihatmu dalam membuatku menginginkanmu bahkan lebih?
Gonoeneun neureul galguhae jomdae / Setelah napas dipercepat dan tersedak
Gonoeneun neureul galguhae jomdae / Setelah napas dipercepat dan tersedak
[Suho] Gappajin summureul jilshikhan hue / Aku merasa menggigil
Jeonyul geurigo dansu / Dan kemudian mendesah
Jeonyul geurigo dansu / Dan kemudian mendesah
[Kai] Her love, her love dokhan neup gata naegen / Cintanya cintanya seperti racun untukku
Heeonaoisueopan eun destiny / Aku tidak bisa lepas dari takdir
Heeonaoisueopan eun destiny / Aku tidak bisa lepas dari takdir
[D.O] Pineun tteugeowaji yay machimnae modu jibaehae / Darahku semakin panas dan dia mengontrolku
[Baekhyun] Oh she want me, oh she stares me / Oh, dia menginginkanku, oh dia menatapku
[D.O] Oh she hurt me, gyesok neoman geurigo geurida / Oh dia menyakitiku, aku terus berpikir dan berpikir tentangmu
[All] Someone call the doctor / Seseorang pangil dokter
[Chanyeol/All] Neuga nal butjapgo malhaejwo / Pegang aku dan beritahu aku
[Kai/All] Sarangeun byeong jungdok / Cinta itu penyakit, kecanduan dan
Overdose / Overdosis
Sigani jinalsurok tongjeneun himdeureojyeo / Lebih sulit untuk mengontrol seiring berjalannya waktu
Jeomjeom gipsukhi ppajyeganda eo~ / Aku jatuh lebih dalam ke dalam dirinya
Overdose / Overdosis
Sigani jinalsurok tongjeneun himdeureojyeo / Lebih sulit untuk mengontrol seiring berjalannya waktu
Jeomjeom gipsukhi ppajyeganda eo~ / Aku jatuh lebih dalam ke dalam dirinya
[Chanyeol/All] Oh too much neoya your love / Terlalu banyak, itu kamu, cintamu
Igeon overdose / Ini adalah overdosis
Oh too much neoya your love / Terlalu banyak, itu kamu, cintamu
Igeon / Ini
Overdose / Overdosis
Igeon overdose / Ini adalah overdosis
Oh too much neoya your love / Terlalu banyak, itu kamu, cintamu
Igeon / Ini
Overdose / Overdosis
[Suho] Modu da naege mureowa / Semua orang bertanya
[D.O] Naega byeonhangeosgat dae / Apakah aku berubah
[Suho] Simjangi naega bakhyeobeorinde ut / Ini seperti kau dipakukan ke dalam hatiku
[Baekhyun] Sesangi ontong neoinde / Duniaku penuh denganmu
[D.O] Meomchulsueopseo imi gadekhan neol / Aku tidak bisa berhenti, aku sudah terisi denganmu
[Baekhyun] Jigeum I sungan you’re in my heart / Sekarang, saat ini, kau berada di hatiku
[Sehun] E-X-O
[Chanyeol] Nan neoreol masbogo nerureul masinda / Aku merasakanmu dan meminummu
On momi tteoloyeowa gyesok deurikyeodo ajik mojara / Hatiku gemetar, aku tetap meminummu dalam tapi itu belum cukup
Kkeutkkaji jeonyulsikik geljeung I sungneul jaba / Haus ini membuatku menggigil bahkan sampai ke ujung jariku, terus, saat ini
Jigureul meomchujiman neomu joha Can’t stop! / Jangan berhenti melangkah, itu sangat baik, tidak bisa berhenti
On momi tteoloyeowa gyesok deurikyeodo ajik mojara / Hatiku gemetar, aku tetap meminummu dalam tapi itu belum cukup
Kkeutkkaji jeonyulsikik geljeung I sungneul jaba / Haus ini membuatku menggigil bahkan sampai ke ujung jariku, terus, saat ini
Jigureul meomchujiman neomu joha Can’t stop! / Jangan berhenti melangkah, itu sangat baik, tidak bisa berhenti
[Kai/All] Hey doctor / hey dokter
[Sehun] Jigeum idaero doejinanha / Tidak akan pergi seperti ini
Juchehalsu eopaneun, ineukkimeopsineun jugeungeona / Kau dan aku akan menjadi satu dengan daya tarik yang tak terkendali
Juchehalsu eopaneun, ineukkimeopsineun jugeungeona / Kau dan aku akan menjadi satu dengan daya tarik yang tak terkendali
[Kai] Machangajiya, nega saneun iyu / Tanpa perasaan ini, rasanya aku mati
Nanneoran dalkomhame jungdo (jungdo 2x) / Alasann aku tinggal adalah karena kecanduanku akan manisnya dirimu
Nanneoran dalkomhame jungdo (jungdo 2x) / Alasann aku tinggal adalah karena kecanduanku akan manisnya dirimu
(Someone call the doctor)
[All] Someone call the doctor nan geunyeoga piryohae / Seseorang panggil dokter, aku membutuhkannya ([D.O] Hey)
Harudo nan beotilsuepseo / Aku tidak tahan untuk satu hari ([D.O] Beotji mothae)
Beoseonagosipji anheu cheongukgateun gos gin gin / Kau adalah kecanduan , aku tidak ingin melarikan diri ([D.O] gos gin gin) ibyeol eo~! / Untuk waktu yang lama
Harudo nan beotilsuepseo / Aku tidak tahan untuk satu hari ([D.O] Beotji mothae)
Beoseonagosipji anheu cheongukgateun gos gin gin / Kau adalah kecanduan , aku tidak ingin melarikan diri ([D.O] gos gin gin) ibyeol eo~! / Untuk waktu yang lama
Oh too much ([Baekhyun] too much) neoya / Terlalu banyak, itu kau
([Baekhyun] neoya) your love / Cintamu
Igeon / Ini
Overdose / Overdosis
Oh too much neoya your love / Oh terlalu banyak, ini kau, cintamu
Igeon / Ini
Overdose / Overdosis
([Baekhyun] neoya) your love / Cintamu
Igeon / Ini
Overdose / Overdosis
Oh too much neoya your love / Oh terlalu banyak, ini kau, cintamu
Igeon / Ini
Overdose / Overdosis
Sabtu, 15 Maret 2014
resep omurice
Pernah nonton drama rooftop prince? Bagi pecinta korea pasti
tahu dan nggak asing dengan nama masakan omurice.. sumpah deh.. author suka
banger sama masakan ini…*) plak. Lempar author.
Bahan:
2 sdm minyak sayur
100 g bawang bombay, cincang kasar
2 siung bawang putih, cincang halus
100 g fillet dada ayam, potong dadu 1 cm
50 g paprika hijau, potong kotak ¼ cm
3 lembar daging asap, potong kotak ½ cm
50 g jamur kancing segar, iris tipis
600 g nasi putih
1 sdt garam
1 sdt merica bubuk
3 sdm saus tomat
1 sdm saus worcestershire1)
Kulit:
6 butir telur ayam
1 sdt garam
1 sdt merica bubuk
3 sdm minyak sayur
Pelengkap:
3 sdm saus tomat botolan
Cara Membuat:
Panaskan minyak sayur, tumis bawang bombay dan bawang putih
hingga harum. Masukkan potongan ayam, tumis hingga matang.
Masukkan paprika, daging asap, dan jamur kancing, aduk rata.
Masukkan nasi, garam, dan merica, aduk rata. Tambahkan saus
tomat dan saus worcestershire, aduk rata sejenak. Angkat. Bagi menjadi 3 bagian
sama rata. Sisihkan.
Kulit: Kocok telur bersama garam dan merica hingga rata.
Bagi menjadi 3 bagian sama rata.
Panaskan minyak di atas wajan datar. Tuang 1 bagian telur,
ratakan. Masak hingga matang, angkat. Ulangi proses yang sama hingga telur
habis.
Ambil 1 lembar telur dadar, letakkan 1/3 bagian nasi di
atasnya. Gulung dan rapatkan seperti omelet. Sajikan bersama pelengkap.(f)
1)Saus worcestershire: Disebut juga kecap inggris. Berupa
campuran cuka, molases, dan lainnya. Warnanya gelap dengan rasa asin. Dapatkan
di supermaket bagian bumbu.
Untuk 6 porsi
profil sunarto arema - 15
okay..kali ini ai bakal ngepost kakak ai yang paling kece cakep nan paling guanteng..*) abaikan author
let's read!!!
http://www.wearemania.net/player/profile/arema-indonesia/2-sunarto
let's read!!!
Sunarto (lahir di Malang, Jawa Timur, 18 Mei 1990; umur 23
tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Saat ini dia bermain untuk
Arema Indonesia di Liga Prima Indonesia. Dia biasa berposisi sebagai Striker.
Sunarto menggunakan nomer punggung 15. Ia adalah salah satu pemain yang membawa
Arema U-18 juara Piala Soeratin Liga Remaja Nasional 2007. Saat ini ia mencetak
4 gol bagi Arema Indonesia Di ajang Indonesia Super League Musim 2010-2011.
Klub:
Arema Malang U-18
Piala Soeratin Liga Remaja Nasional U-18
Juara (1): 2007
Arema Indonesia
Liga Super Indonesia
Juara (1): 2009/2010
Runner up (1): 2010/2011
Piala Indonesia
Runner up (1): 2010
Sunarto adalah salah satu simbol pemain lokal Malang yang paling
sukses di musim 2013 lalu. Kualitasnya yang menonjol di antara penyerang lokal
lainnya membuat manajemen tak segan memperpanjang kontraknya.
Daya jelajahnya yang selalu mobile dan memiliki intuisi yang tepat dalam
menempatkan posisi saat menerima umpan lambung menjadi andalan pemilik jersey
nomer 15 ini. Mampu bergerak aktif di sisi kanan penyerangan Arema serta bisa
berposisi sebagai striker murni, membuat sang pelatih, Rahmad Darmawan memiliki
opsi terhadapnya.
Sebagai pemain yang liar dan lincah di sisi sayap, Sunarto sering
diteror dengan tackle-tackle keras oleh lawan. Hal ini yang membuat jebolan
Akademi Arema itu rentan terkena cedera.
Sebagai simbol pemain lokal Malang yang tentunya menjadi idola
para Aremania, Sunarto layak dipertahankan manajemen untuk musim depan.
Harapannya tentu problem cedera tak kembali menghantuinya, agar dia mampu
tampil maksimal untuk para Aremania yang mendukungnya.
·
Name:Sunarto
·
Born:Jumat, 18 Mei 1990
Malang
Malang
·
Position:Pemain Depan
·
Number:15
Senin, 03 Maret 2014
THE SUN CHAPTER 1
Title: The Sun Chapter
1
Annyeong
hasimnikka! Kali ini ai kembali dengan ff baru. Ff ini ai buat sebenernya
karena ada pesenan dari chingu ai….. dan tentu dia adalah fangirl dari Choi Siwon Super Junior..disini Siwon masih SMA ya
ceritanya…jangan kaget ya Siwon masih SMA meskipun dia dah tua dan cocok jadi
ahjushi” disini. *plak#author ditinju sama bang Siwon* okay ai tidak
akan bertele-tele lagi… silahkan baca ff ini..jangan lupa kasih RCL ya…
Let’s read!!!
Main Cast : Kang Sanghee as You
Choi Siwon as Choi Siwon
Lee Hyukjae
Other cast : Temukan sendiri
Length : Chapter
Pg : 15+
Warning : Banyak typo, gaje…. Don’t like don’t
read!
Sanghee pov
Ini
adalah hari libur, kugunakan hari ini untuk bersantai saja. Jadi karena hobiku
berselancar di dunia maya, maka pada hari libur ini aku putuskan untuk bermain
SNS. Wait, mwoga? Ada pesan, nugu? Siwon? Siapa dia?
Chat on
Siwon : annyeong!
Sanghee : annyeong, nuguseyo?
Siwon : jeoneun Choi Siwon imnida. Aku
mengenalmu karena kita satu sekolah.
Sanghee : jinjayo? Kau kelas berapa Siwon-ssi?
Siwon : sama denganmu. Masih kelas
sepuluh.
Sanghee : eoh ye…
Siwon : sebenarnya ada yang ingin aku
katakan padamu Sanghee-ssi.
Sanghee : ye?
Siwon : sebenarnya aku malu harus
memberitahumu tentang hal ini.
Sanghee : gwaenchana Siwon-ssi, katakan saja.
Siwon : sebenarnya… ada temanku
yang…menyukaimu.
Cukup lama…..
Sanghee : ah, nuguya?
Siwon : Lee Hyukjae. Dia menyukaimu.
Sanghee : Lee Hyukjae? Siapa dia?
Siwon : dia teman sekelasku. Panggil
saja dia Eunhyuk. Dia mengatakan padaku jika dia menyukaimu Sanghee-ssi.
1 menit…
Sanghee : kenapa kau memberitahuku?
Siwon : karena aku ingin tahu jawabanmu.
Sanghee : jawabanku?
Siwon : ye, jawabanmu! Apa jawabanmu.
10 menit……
Sanghee : mollaseo. Aku tak mengenalnya. Jadi
aku tidak tahu apa jawabanku.
Chat off
Siwon?
Enhyuk? Kenapa dua orang ini tiba-tiba muncul dalam hidupku? Siapa mereka?
Kenapa Siwon ingin tahu jawabanku
*****
Normal pov
Dengan
rambut dikuncir, yeoja bernama Kang Sanghee berjalan menuju kelasnya. Terlihat
dengan jelas bahwa saat itu dia juga sedang celingukan mencari seseorang.
“Yak
Kang Sanghee! Apa yang kau cari?” Teriak seorang yeoja yang diketahui bernama
han hain yang juga merupakan teman sekelas dari sanghee.
“eoh?
Ani.” Dengan gugup sanghee menggeleng-nggelengkan kepalanya, “ ayo kita masuk
kelas.”
*****
Jam
istirahat dimulai. Dengan ragu-ragu, sanghee memandang temannya. Sepertinya ia
ingin menanyakan sesuatu pada temannya itu.
“em,
hain-ah….”
“ye.”
Hain teman sebangkunya menoleh.
Sanghee
memandang temannya ragu, “apa kau mengenal….” Sanghee menggigit bibir bawahnya,
“apa kau tahu choi siwon?”
Sejenak
hain berfikir, “ah choi siwon. Aku tahu. Dia anak kelas X-A. Kenapa?”
“anieyo.” Sanghee
menundukkan kepalanya.
*****
Dengan
sangat pelan dan hati-hati kang sanghee berjalan di koridor sekolah,
dilewatinya sebuah ruangan yang baginya cukup menarik. Saat itu dipandanginya
sebuah papan yang memperlihatkan bahwa ruangan itu adalah kelas X-A. saat itu,
ia menoleh ke arah pintu kelas itu. Dilihatnya seorang namja yang begitu
menarik perhatiannya. Wajah namja itu megingatkannya pada foto profil dari sns
milik choi siwon. 30 detik yeoja itu mengamati namja itu, dan benar bahwa namja
itu memang choi siwon. Mendesah, sanghee yang merupakan siswa kelas X-D itu
mendesah. Baru disadarinya jika ia mulai tertaik pada namja yang baru
dikenalnya lewat dunia maya itu. Sebelum lebih tertarik lagi, dalam hati yeoja
itu menguatkan dirinya sendiri jangan sampai tertarik lebih jauh pada namja
bernama choi siwon itu. Yeoja bermarga kang tersebut akhirnya memutuskan untuk
melanjutkan langkah kakinya dan tidak akan memikirkan namja kelas X-A choi
siwon.
*****
Siwon pov
Sanghee-ssi?
Gadis itu baru saja lewat kelasku. Ah, apa dia penasaran dengan eunhyuk? Tapi
itu tidak mungkin, dia belum mengenal teman sekelasku itu sama sekali. Tapi
mungkin saja, dia penasaran dengan orang yang sudah menyukainya. Shit! Kenapa
kemarin aku memberitahunya hal itu? Dia pasti mengira jika eunhyuk memang
menyukainya. Aish jinja! Sekarang aku penasaran apa yeoja itu mulai menyukai
eunhyuk. Dan apa lagi ini, kenapa kakiku bergerak sendiri dan melangkah keuar
dari kelasku. Ah sial, aku juga meninggalkan i-padku yang masih ada di bangku
kelasku. Bodohnya aku lagi, kenapa aku tak menghiraukan teman terbaikku eunhyuk
yang memanggilku untuk memberi tahuku bahwa i-padku tertinggal.
*****
Sanghee pov
Deg.
Rasanya
jantungku berhenti berdetak selama satu detik. Rasanya ada suara biola yang
menggema di telingaku. Rasanya ada bunga berwarna peach tanpa akar yang terbang
di sekelilingku. Rasanya ada banyak kapas yang bertebaran di depan mataku.
Rasanya waktu melambat dan berhenti selama satu detik. Ah, ini membuat
jantungku berdetak tak karuan. Choi siwon tiba-tiba menggenggam jari jemariku
dan menarikku untuk mengikutinya berlari menuju atap sekolah. Aish jinja,
perasaan apa ini? Saat ini hatiku seperti tersengat lebah. Dan kapan siwon
datang dan tiba-tiba menarik tanganku?
Hosh!
hosh!
Aku
sangat lelah setelah berlari. Untungnya saja kami sudah sampai di atap.
Seandainya saja jika namja yang baru kukenal ini masih mengajakku berlari,
mungkin aku akan pingsan di jalan. Tangan kiriku tanpa sadar menyentuh dadaku
karena saking lelahnya. Aigo, aku benar-benar lelah. Choi siwon ada apa
denganmu, kenapa membuatku kelelahan di siang hari begini? Kau benar-benar
keterlaluan pada seorang yeoja sepertiku.
“
aku lelah. Jangan lari lagi. Jebalyo.” Tangan kiriku masih menyentuh dadaku.
Lelahku memang sudah berkurang, tapi belum sepenuhnya menghilang.
Namja
itu memandangku dengan senyum. Astaga saat dia tersenyum, lesung pipinya
langsung muncul. Kyeopta. Ah ada apa denganku? Sanghee-ya jangan terpesona oleh
namja didepanmu ini!
“mian
sanghee-ssi. Aku tak menyadari jika kau kelelahan.”
Terasa
hatiku sejuk mendengar suaranya untuk yang pertama kalinya, “ah ye gwaenchana.”
“eoh,
aku belum mengenalkan diriku secara langsung padamu sanghee-ssi. Annyeong
hasimnikka, namaku choi siwon. Aku anak kelas X-A.” siwon membungkukkan
kepalanya. Tapi ouch, kepalanya malah membentur kepalaku. Appo T_T. saat itu
kami baru menyadari jika siwon masih menggenggam tanganku. Spontan, kami
melepas tangan kami masing-masing. Mendadak kami jadi canggung. Ah, kenapa
sekarang pipiku terasa memerah seperti tomat matang dan kepiting rebus? Jangan
sampai siwon melihatnya.
Aku
membungkuk 900 saking malunya, “mianhaeyo. Aku tak menyadarinya.”
Choi siwon juga ikut
membungkukkan kepalanya, “ani. Kau tak perlu minta maaf! Harusnya aku yang
minta maaf, karena aku yang menggandeng tanganmu sampai kesini. Jeongmal
mianhae!”
10
menit. Kami saling diam tak bicara. Entah kenapa kami juga menghiraukan bel
tanda jam istirahat berakhir yang sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu.
“bagaimana
jawabanmu?” Tanya siwon padaku tiba-tiba. Apa maksud pertanyaannya sebenarnya.
“ye?”
“mengenai
eunhyuk.”
*****
Normal pov
Eunhyuk menatap i-pad
milik teman baiknya. Hampir sepuluh menit berlalu jam istirahat berakhir. Tapi
siwon tak kunjung kembali ke dalam kelas. Untung saja seonsangnim mereka juga
belum datang. Tepat saat itu, tanpa sengaja eunhyuk menyentuh layar dari ipad
milik siwon. Sejenak eunhyuk tertegun.layar Ipad siwon menunjukkan sns siwon
yang belum sign out. Ketika itu juga, eunhyuk melihat namanya sempat disebut
dalam chat siwon dengan seorang yeoja bernama kang sanghee. Dengan sedikit
kesal dia menggerutu.
To Be Continued…
Gimana FFnya? Gaje
kan?? Tapi tetep kasih review ya… author butuh review yang membangun… sampai
jumpa di Chapter selanjutnya…
Langganan:
Postingan (Atom)