Senin, 24 Februari 2014

ff G. Dragon oneshoot - Comeback

COME BACK
Annyeong! Kali ini Ai membawa FF One Shoot yang jelas-jelas gaje. Sebenernya FF ini adalah FF remake dari FF Ai yang The Moon Cries. Selain itu yang paling penting adalag FF ini adalah request dari chingu Ai di sekolah. Huft! Sumpah, dia ngefans banget sama yang namanya Big Bang. Buat para readers, maaf ya disini ceritanya G.D. a.k.a Kwon Jiyoung ceritanya masih SMA kelas 3, yah mau gimana lagi, ai selalu teringat film the commitmentnya abang TOP tercinta. Di situ kan dia masih SMA..heh apa relasinya coba? Yang penting mereka sama-sama Big Bang. Ah, udah deh author banyak bacotnya. Nggak usah pake lama-lama, sekarang kita baca aja FF abal-abal ini. Let’s read! Jangan lupa RCL ya… Author Ai sangat mengharapkan review yang membangun.
Title    : COME BACK
Author            : Aiku Anego a.k.a Kang Yongeun
Cast    : G. Daragon a.k.a Kwon Jiyoung
              Choi Hana (OC)
              TOP a.k.a Choi Seunghyun
Rate    : T
Genre : Romance
Length            : One Shoot
Warning         : Banyak typo, gaje, alurnya kecepeten (tingkat speedy! Bahasa susah dicerna!  Bukan nyebut merek lho)*plak. Don’t like don’t read!

+++++
Normal Pov
Yeoja itu menahan nafasnya pelan. Dipandanginya namja didepannya dengan nanar. Terlihat dengan jelas jika sekarang pelupuk mata yeoja berambut ikal itu sudah penuh dengan air. Shit! Namja di depannya hanya diam tak bergeming.
“Younggie, nan joahae. Jeongmal saranghae, kajima…” Ucap yeoja itu menahan lengan kanan milik namja bernama Kwon Jiyoung itu dengan kedua tangan mungilnya. Dengan cepat namja yang masih bertahan menunjukkan mimik datarnya itu melepas tangan yeoja yang sempat menahan lengannya itu. Sekarang yeoja itu benar-benar tak bisa menahan air mata yang mengalir di pipinya. Yeoja mungil itu menangis dalam diam. Sepetinya namja yang sepertinya berhati dingin itu meninggalkan yeoja yang ternyata bernama Choi Hana itu. Yeoja itu mulai menangis sesenggukan melihat punggung namja yang disukainya mulai menghilang dari pandangannya.
+++++
One year later
+++++
Seunghyun Pov
Ah, shit! Harusnya kau sudah melupakan namja sialan itu Hana-ya! Ini sudah setahun, tapi oppa rasa kau masih menyukai namja tak tahu diri itu. Sebagai kakakmu aku tak tahan melihatmu seperti ini.
Kubuka pintu kamar dungsaengku, Choi Hana. Kulihat ia tengah memejamkan matanya, tidur di ranjang kecilnya. Aku tahu saat ini sebenarnya ia sedang tak tidur. Aku juga tahu ia baru saja menangis. Kelihatan sekali jika dibagian matanya sembab dan bengkak.
Seunghyun Pov end
“Hana-ya, oppa tahu kau belum tidur.” Namja bertubuh kekar itu mengelus puncak kepala adik kesayangannya. Perlahan Hana membuka matanya. Tapi ia diam memandang kakaknya. Ia tak ingin bicara apapun untuk saat ini.
“Dia sudah meninggalkanmu Hana-ya. Ini sudah setahun. Oppa mohon kau lupakan namja sialan itu!” Seunghyun menghela nafasnya berat, kemudian ditinggalkannya adik perempuannya itu sendiri. ‘aku juga ingin melupakannya oppa, geundae nae maeum….terus saja berdegup kencang meskipun aku hanya memikirkan namja itu.’ Sesal Hana dalam hati.
+++++
Langit gelap, hujan rintik membasahi YS Senior High School. Yeoja bermarga Choi nekat menembus hujan setelah keluar dari kelasnya. Dengan wajahnya yang mulai basah karena hujan tipis, mata yeoja itu terlihat sendu. Dengan segera ingin dilewatinya gerbang sekolah yang mungkin membuatnya sedikit terbebas dari tekanan dan penatnya ruang kelas seharian ini. Ia ingin sekali pulang sekarang.
Miris rasanya jika hati yang sudah retak dan hampir patah disengat lebah. Seperti itulah yang dirasakan yeoja mungil bernama Choi Hana saat melihat seseorang yang sangat ingin dihapusnya dari hidup dan ingatnnya sekarang tengah berdiri di depan pintu gerbang sekolahnya sambil memegangi payung di tangan kanannya.
Beku. Tubuh yeoja kelas dua SMA itu terasa beku. Matanya membulat menatap seorang namja di depan pintu gerbang itu. Sepertinya pertahanan yang sudah dibangunnya selama lebih dari setahun belakangan ini mulai runtuh. Yeoja itu masih terdiam di tempatnya berdiri. Ia sama sekali tak dapat menggerakkan tubuh mungilnya. Sementara namja yang berdiri di depan pintu gerbang itu menatapnya sendu. Selangkah dua langkah, namja itu berjalan mendekati tempat yeoja itu masih berdiri. Segera dipayunginya yeoja yang masih dalam keadaan terkejut sekarang ini.
“Hannie, aku sudah menunggumu.” Ucap namja itu pelan menatap manik mata seorang Choi Hana.
Mendengar suara dari seorang yang sudah ditunggunya selama ini, yeoja itu mulai kembali pada kesadarnnya. Lidahnya terasa kelu saat ini. Ingin sekali ia pingsan sekarang. Ia hanya takut bahwa apa yang dilihatnya adalah sebuah ilusi karena terlalu menunggu namja bodoh itu. Yeoja itu masih diam.
“Mianhae Hannie.” Ucap namja itu lagi membuat kesadaran yeoja manis itu sepenuhnya kembali. Menahan rasa sakit di ulu hatinya, yeoja yang biasa dipanggil oppanya dengan Hana saja itu membalikkan badannya memunggungi namja itu. Seketika itu juga pertahanannya runtuh. Air matanya jatuh. Bahunya bergetar. Segera dihapusnya cairan bening yang sudah mengalir dipipinya dengan kasar.
“Pergilah Younggie.” Ucap Hana lirih menatap ke bawah sepatunya.
Hening.
Yeoja yang saat ini menahan tangisnya agar tak keluar seenaknya lagi masih diam tak mau memandang wajah seorang namja yang sudah meninggalkannya setahun lalu.
Grep.
Lagi. Pertahanan dungsaeng dari Kim Choi Seunghyun jebol. Air matanya jatuh lagi. Namja bernama Kwon Jiyoung itu memeluknya dari belakang dengan erat.
+++++
Sedikit kilatan marah terlihat dari mata seorang Choi Seunghyun. Ditatapnya Choi Hana, adiknya dengan tatapan menyelidik. Merasa ada yang aneh dengan oppanya, Hana menatap Seunghyun dengan penuh tanya.
“Waegeurae oppa? Ada apa denganmu oppa?” Tanya Hana polos.
Kini tatapan Seunghyun tak lagi meyelidik. Matanya berubah teduh.
“Jangan pernah kembali pada namja itu.” Seunghyun berusaha membuat suaranya sedatar mungkin. Ia berharap adik kesayangannya itu mengerti. “Tadi namja itu menemuimu bukan?” Deg. Bagaimana namja yang biasa dipanggil TOP itu tahu? “Tadi oppa melihat namja sialan itu memelukmu.”
Tubuh Hana menegang. Pasti oppanya itu tahu ketika sedang menjemputnya untuk pulang bersama. Damn it. “Oppa harap kau tak lagi berhubungan dengan namja bermarga Kwon itu, Hana-ya.”
Hening.
“Sebenarnya…” Seunghyun menghentikan ucapannya sendiri.
“Huh?”
Choi Seunghyun, namja yang lebih tua dua tahun dari adiknya itu menghembuskan nafasnya berat. “Tadi dia sempat menemuiku setelah dia menemuimu.”
Ingin sekali Hana menangis lagi hari ini, “Younggie…”
“Jangan sebut nama sialan itu lagi!” Suara Seunghyun terdengar lebih meninggi dari pada sebelumnya.
Hening lagi.
“Mianhae Hana-ya. Oppa tidak bermaksud membentakmu.”
+++++
“Pergilah Kwon Jiyoung-ssi.” Ujar Hana pada mantan namja chingunya. ‘Padahal kemarin ia masih menyebut namaku Younggie, tapi sekarang dia memanggilku dengan formal. Maafkan aku junggie, sudah membuatmu sangat terluka.’ Sesal Jiyoung.
“Shireo.”
Yeoja yang selalu dipanggil Hannie oleh Jiyoung itu melepaskan nafasnya berat, “Apa maumu sebenarnya?”
‘huh? Apa mauku? Kalau bisa kurengkuh kau sekarang dalam pelukanku Hannie.’ Huft! “Aku ingin minta maaf padamu Hannie.”
“Aku sudah memaafkanmu.” Ujar Hana tanpa beban. “Sekarang pergilah.”
Jeda.
“Hannie…”
“Jiyoung-ssi, bukankah kau ingin minta maaf?” Tanya Hana tiba-tiba.
“Ne… geundae…” Belum sempat namja berwajah imut menyelesaikan kalimatnya, Hana menyela.
“Keinginanmu sudah terkabul. Aku sudah memaafkanmu. Jadi pergilah sekarang.”
Grep.
Ya Tuhan… sepertinya untuk kesekian kalinya, pertahanan yeoja berparas manis ini akan runtuh lagi karena kehadiran seorang Kwon Jiyoung. Seharusnya namja yang memiliki julukan G.D. ini jangan memeluk yeoja itu tiba-tiba. Sedangkan Hana? Ia hanya terdiam saat namja penyuka gaya nyentrik itu menaruh kepalanya di dada bidang namja itu. Rasanya hangat sekali. Saat itu juga, air mata Hana menetes membasahi kaus beserta dada bidang seorang Kwon Jiyoung.
“Jangan memaafkanku semudah itu Hannie. Aku tahu, selama ini kau sudah sangat terluka karena aku.”
+++++
Yeoja yang merupakan adik dari Choi Seunghyun itu menunduk meneteskan air matanya. “Mianhae oppa… hiks… jantungku masih saja berdebar hebat saat bersama orang itu.”
Choi Seunghyun menatap puncak kepala adiknya ketika ia selesai membenamkan wajah dungsaengnya itu ke dalam dadanya yang luas. Sungguh tak tega ia melihat adik kesayangannya itu rapuh. “Oppa tahu kau masih mencintainya Hannie, tapi perlahan-lahan lupakanlah dia.” Seunghyun mencoba membuat suaranya sehalus mungkin. Ia tak ingin emosi saat menyebut namja yang sudah membuat adiknya jarang tersenyum hampir lebih dari setahun belakangan ini. “Dia orang yang sudah menyakitimu. Dia tak pantas untuk kau tangisi dan maafkan Hana-ya.”
Dari jauh nampak seorang namja tengah memperhatikan kegiatan kakak beradik itu. Kelihatan sekali jika sekarang ia sangat menyesal setelah mendengar percakapan kakak beradik itu. Saat ini penyesalannya bertambah hebat mengingat bagaimana dulu ia meninggalkan yeoja bernama Choi Hana itu demi yeoja lain.
“Oetokhae oppa? Setiap memikirkan Younggie saja hatiku sudah bergemuruh. Apalagi kemarin aku melihat wajahnya yang selama ini aku rindukan. Kemarahan dan kepedihan selama lebih dari setahun ini tiba-tiba hilang menguap entah kemana. Rasanya semua kesalahan yang sudah ia lakukan padaku sirna begitu saja. Hiks…” Hana lagi-lagi membasahi dada oppanya dengan air mata. “Aku masih sangat mencintainya oppa.”
Kwon Jiyoung? Mendengar ucapan yeoja itu lagi, penyesalan dihatinya makin membuncah memenuhi relung hatinya.
+++++
Jiyoung menatap Seunghyun dengan perasaan sedikit takut, mengingat ia adalah kakak dari yeoja yang sudah disakiti hatinya. Dengan pasti ia paham bahwa ia sudah membuat adik dari namja itu menderita, tapi keinginannya untuk mendapatkan kembali hati adik dari Choi Seunghyun itu teramat sangat besar. Ia tahu sejak dulu hatinya tak pernah berpindah ke lain hati. Hatinya hanya untuk seorang Choi Hana  meski pada akhirnya ia memilih meninggalkan yeoja itu demi bersama yeoja lain. Sedangkan Seunghyun? Ia masih belum bisa menerima Kwon Jiyoung. Ia terlalu menyayangi adik satu-satunya itu sehingga ia tak mau lagi adiknya tersakiti oleh namja yang sama. Tapi, ia tak tega pada adiknya yang masih sangat mencintai namja pemilik eye smile itu. Apa ia masih harus memisahkan kedua orang yang sebenarnya masih saling mencintai itu? Ia tak mungkin setega itu, terutama pada adik semata wayangnya sendiri.
“Kau sudah terlambat menceritakan itu Tuan Kwon. Dalam waktu yang lama kau sudah menghancurkan keceriaan adikku.”
“Aku tahu, tapi aku sangat mencintai Hannie”
“Algeseo!” Hening. “Tapi kau sudah meninggalkan adikku dan menyakitinya.” Nada suara Seunghyun mulai meninggi. “Aku juga mengerti kau meninggalkan Hana demi bersama yeoja bernama Dara itu karena kau kasihan padanya. Tapi tetap saja itu sangat menyakitkan bagi Hanaku. Jika aku jadi kau, aku tak akan pernah meninggalkan dan menyakiti yeoja yang aku cintai.”
Deg. Kata-kata Jongin sukses membuat ulu hati Jiyoung tertohok. Seharusnya dulu ia tak meninggalkan Hana yang akan membuat Hana dan dirinya sendiri tersakiti. Ia sangat mencintai yeoja itu, namun dengan tega ia menghempaskan cinta beserta yeoja itu jatuh dari langit yang paling tinngi menghantam permukaan tanah yang paling bawah dan keras. Sangat menyakitkan.
“Harusnya dulu kau menceritakan masalah yeoja dan penyakitnya itu pada Hana. Aku tahu ia pasti merelakanmu meski hatinya terluka.” Deg. Harusnya Jiyoung juga sadar kalau ia jujur, kemungkinan besar Hana akan merelakannya. Dia sangat tahu yeoja itu benar-benar baik. “ Tapi kau membuat kesalahn besar. Kau tak menceritakan apapun pada adikku dan meninggalkannya tanpa ada alasan demi Dara. Kau malah menusuk tepat di jantung adikku dalam waktu yag lama. Kau tahu jika saja waktu itu kau jujur, rasa sakit di hati Yoojung tidak akan sebesar dan sangat menyakitkan seperti sekarang ini.” Jiyoung merutuki tindakan bodohnya selama ini. “Dan setelah yeoja itu sembuh, kau ingin kembali pada adikku huh? Yang benar saja Tuan Kwon! Jangan harap!”
Kini penyesalan yang dirasakan Jiyoung membuat namja itu meringis mengingat yeoja yang selalu hadir dalam mimpinya. “Aku menyesal. Mianhae Hannie…”
+++++
Seorang siswa senior tingkat akhir berseragam YG Senior High School memasuki salah satu ruang kelas di YS Senior High School. Yang menghebohkan bukan karena ada siswa dari sekolah lain yang dengan percaya dirinya memasuki kawasan YS Senior High School, melainkan karena luar biasa tampannya siswa yang diketahui ternyata Kwon Jiyoung itu.
Grep.
Sebuah tangan menangkap pergelangan tangan milik yeoja imut bernama Hana. Terkejut? Tentu saja. Sekarang ini namja bermarga Kwon tengah menarik pergelangan tangannya untuk meninggalkan kelasnya. Shit. Jiyoung sudah membuat yeoja teladan itu membolos.
+++++
“Yak Kwon Jiyoung-ssi! Apa maumu sebenarnya?” Yoojung memproutkan bibirnya kesal. Jiyoung malah terkikik melihatnya. Di matanya, apa yang dilakukan yeoja itu malah terkesan lucu dan menggemaskan. Ingin rasanya ia melumat bibir peach itu sekarang juga.
“Aneh sekali rasanya kau menyebut nama itu. Aku lebih suka kau memanggilku Younggie.” Dengan wajah tanpa rasa bersalah Jiyoung mengacak rambut Hana, sedangkan yeoja itu kembali memproutkan bibirnya. Tanda ia sangat kesal sekarang. Dada yeoja itu kembali bergemuruh. Sudah lama ia tak merasakan kehangatan tangan seorang Kwon Jiyoung di puncak kepalanya. Bahagia? Tentu saja ia sangat bahagia sekarang ini. Kalau bisa ia ingin menghentikan waktu ini sekarang juga. Ia tak mau ini hanya sebuah mimpi belaka. Ia teramat takut untuk bangun dan menyadari namja yang dicintainya itu menghilang dari hidupnya lagi. Ia tak akan sanggup untuk kedua kalinya. “Aku mencintaimu Hannie.” Ucapan Jiyoung sepertinya benar-benar membuat jantung Hana meledak sekarang. Ia bertanya-tanya apa yang diucapkan namja berkulit putih itu benar.
“Yang benar saja Tuan Kwon? Kita sudah lama berakhir.” Hana tersenyum miris mencibir. Ia menyesali kata-katanya barusan. Jujur ia juga mencintai namja itu. Bahkan sekarang ia ingin berlari dan menghamburkan tubuhnya pada namja di depannya itu.
“Aku tahu. Tapi aku tetap mencintaimu, aku yakin kau juga begitu.” Jeder! Apa yang dikatakan namja itu benar apa adanya. Ingin rasanya yeoja itu mengubur dirinya hidup-hidup saking malunya. Pasti sekarang mukanya sudah memerah seperti kepeiting rebus.
Jiyoung mengeluarkan smirknya, “Mulai sekarang kau jadi yeojachinguku lagi!” ‘Haaaaaaaaaaah!’ ingin rasanya Hana berteriak. Sejenak ia mematung mendengar ucapan Baekhyun. ‘Yeojachingu? Aku ingin kembali padamu Hannie.’
“Yak Jiyoung-ssi, jangan memutuskan sendiri. Kau pikir aku mau kembali padamu? Percaya diri sekali kau.” ‘Shit! Tentu saja aku mau kembali padamu Hannie.’
Kini Jiyoung mengeluarkan senyum evilnya, “Tentu kau mau. Kita masih saling mencintai.” Lagi. Jiyoung mengeluarkan senyum evilnya. CHU. Bibir peach itu kini sedang dilumat oleh pemilik bibir tipis Kwon Jiyoung.
“Euh.” Hana melenguh melepas ciuman Baekhyun secara pakasa. Ia butuh bernafas. Tatapan yeoja itu kosong. Ia mulai memeras otaknya untuk memahami apa yang baru saja terjadi. “Eomo! Apa yang terjadi?”
“Sekarang kau sudah resmi milikku lagi Hannie.” Shit! Jiyoung menunjukkan wajah paling evilnya kali ini. Senyumnya kini menyeringai.
“Yak Tuan Kwon! Apa yang kau lakukan?” Hana memproutkan bibirnya. ‘Kau melakukan kesalahan besar Hannie. Jangan beraegyo dengan bibir lezatmu itu. Sekarang aku makin bernafsu melumat bibirmu lagi.’ Chu. Dengan cepat Jiyoung mencium bibir lembut milik Hana. Kali ini ciumannya jauh lebih lembut dari pada ciuman yang pertama tadi. Bedanya, Hana sama sekali tak menolak. Ia malah membalas ciuman hangat itu. Shit. Damn it! Kali ini ciuman mereka benar-benar panjang.
“Ini salahmu Younggie. Setelah ini kita tak akan pulang dengan selamat jika oppa tahu.” Ujar Hana di akhir ciuman mereka.
‘Younggie? Akhirya kau memanggilku dengan sebutan itu lagi Hannie. Saranghae myHannie.’ “Biar saja! Yang penting kau kembali padaku Chagiya. Saranghae Hannie.” Rona merah di pipi Hana makin kentara. Ia tersipu. Ia sangat malu sekaligus senang sekarang. Dengan cepat Jiyoung manarik pinggang Yoojung agar lebih erat dalam pelukannya.
“Selalu saja kau seenaknya sendiri.” Sekarang Hana menyunggingkan selulas senyum yang sangat manis di bibirnya. Inilah yang Jiyoung tunggu-tunggu. Sudah lama ia tak melihat senyum Hana yang begitu tulus, hangat, dan penuh aura cinta itu.
“Saranghae Hannie.” Baekhyun menatap manik mata Hana dalam.
“Nado Sarnghae Younggie.” Chu. Ciuman itu kembali terjadi.
“Yak!” Hana melepas ciuman Jiyoung secara paksa. Ia butuh bernafas lagi. Shit! Disadarinya ciuman yang terakhir, Jiyoung melakukannya dengan kasar.
Jiyoung menyeringai, “Setelah ini aku akan menculikmu sebelum oppamu yang telalu protective itu membunuhku.”
“Yak, dia itu kakakku. Jangan…” Chu.belum sempat yeoja itu menyelesaikan kalimatnya, lagi, namja bernama Kwon Jiyoung itu melumat bibir peach Choi Hana.
FINISH.

Gaje kan ceritanya? Tapi tetep RCL ya… Ai butuh saran nih… Gumawo sudah membaca… FF ini Ai persembahkan untuk chingu Ai. Saranghanda kawan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar