Rabu, 19 Februari 2014

FF Baekhyun (EXO) - Kim Yoojung " The Moon Cries"



THE MOON CRIES
Annyeong! Kali ini Ai membawa FF One Shoot yang jelas-jelas gaje. Karena bias Ai di EXO adalah Baekhyun, jadi jelas sekarang cast utama disini adalah abang Byun. Untuk pasangannya tentu Kim Yoojung. Ai lumayan ngefansa juga sama artis yang beranjak remaja ini. Bahkan Ai juga nunggu mini drama barunnya Gok bi (judul sementara) yang bakal tayang tahun 2014 ini. Sebenarnya Ai mulai suka sama artis ini gara-gara dia meranin jadi Yeonwoo kecil di The Moon That Embraces The Sun. sejak saat itu Ai cari tahu tentang dia. Dan ternyata daebaknya dia yang main jadi Dongyi kecil. Ah, udah deh author banyak bacotnya. Nggak usah pake lama-lama, sekarang kita baca aja FF abal-abal ini. Let’s read! Jangan lupa RCL ya… Author Ai sangat mengharapkan review yang membangun.
Title    : Dari Umnida (The Moon Cries)
Author            : Aiku Anego a.k.a Kang Yongeun
Cast    : Byun Baekhyun
              Kim Yoojung
              Kim Jongin
Rate    : T
Genre : Romance
Length            : One Shoot
Warning         : Banyak typo, gaje, alurnya kecepeten (tingkat speedy! Bahasa susah dicerna!  Bukan nyebut merek lho)*plak. Don’t like don’t read!

+++++
Normal Pov
Yeoja itu menahan nafasnya pelan. Dipandanginya namja didepannya dengan nanar. Terlihat dengan jelas jika sekarang pelupuk mata yeoja berambut ikal itu sudah penuh dengan air. Shit! Namja di depannya hanya diam tak bergeming.
“Baekkie, nan joahae. Jeongmal saranghae, kajima…” Ucap yeoja itu menahan lengan kanan milik namja bernama Byun Baekhyun itu dengan kedua tangan mungilnya. Dengan cepat namja yang masih bertahan menunjukkan mimik datarnya itu melepas tangan yeoja yang sempat menahan lengannya itu. Sekarang yeoja itu benar-benar tak bisa menahan air mata yang mengalir di pipinya. Yeoja mungil itu menangis dalam diam. Sepetinya namja yang sepertinya berhati dingin itu meninggalkan yeoja yang ternyata bernama Kim Yoojung itu. Yeoja itu mulai menangis sesenggukan melihat punggung namja yang disukainya mulai menghilang dari pandangannya.
+++++
One year later
+++++
Jongin pov
Ah, shit! Harusnya kau sudah melupakan namja sialan itu Jung-ah! Ini sudah setahun, tapi oppa rasa kau masih menyukai namja tak tahu diri itu. Sebagai kakakmu aku tak tahan melihatmu seperti ini.
Kubuka pintu kamar dungsaengku, Kim Yoojung. Kulihat ia tengah memejamkan matanya, tidur di ranjang kecilnya. Aku tahu saat ini sebenarnya ia sedang tak tidur. Aku juga tahu ia baru saja menangis. Kelihatan sekali jika dibagian matanya sembab dan bengkak.
Jongin Pov end
“Jung-ah, oppa tahu kau belum tidur.” Namja berkulit agak gelap itu mengelus puncak kepala adik kesayangannya. Perlahan Yoojung membuka matanya. Tapi ia diam memandang kakaknya. Ia tak ingin bicara apapun untuk saat ini.
“Dia sudah meninggalkanmu Jung-ah. Ini sudah setahun. Oppa mohon kau lupakan namja sialan itu!” Jongin menghela nafasnya berat, kemudian ditinggalkannya adik perempuannya itu sendiri. ‘aku juga ingin melupakannya oppa, geundae nae maeum….terus saja berdegup kencang meskipun aku hanya memikirkan namja itu.’ Sesal Yoojung dalam hati.
+++++
Langit gelap, hujan rintik membasahi Sidus Senior High School. Yeoja bermarga Kim nekat menembus hujan setelah keluar dari kelasnya. Dengan wajahnya yang mulai basah karena hujan tipis, mata yeoja itu terlihat sendu. Dengan segera ingin dilewatinya gerbang sekolah yang mungkin membuatnya sedikit terbebas dari tekanan dan penatnya ruang kelas seharian ini. Ia ingin sekali pulang sekarang.
Miris rasanya jika hati yang sudah retak dan hampir patah disengat lebah. Seperti itulah yang dirasakan yeoja mungil bernama Kim Yoojung saat melihat seseorang yang sangat ingin dihapusnya dari hidup dan ingatnnya sekarang tengah berdiri di depan pintu gerbang sekolahnya sambil memegangi payung di tangan kanannya.
Beku. Tubuh yeoja kelas dua SMA itu terasa beku. Matanya membulat menatap seorang namja di depan pintu gerbang itu. Sepertinya pertahanan yang sudah dibangunnya selama lebih dari setahun belakangan ini mulai runtuh. Yeoja itu masih terdiam di tempatnya berdiri. Ia sama sekali tak dapat menggerakkan tubuh mungilnya. Sementara namja yang berdiri di depan pintu gerbang itu menatapnya sendu. Selangkah dua langkah, namja itu berjalan mendekati tempat yeoja itu masih berdiri. Segera dipayunginya yeoja yang masih dalam keadaan terkejut sekarang ini.
“Junggie, aku sudah menunggumu.” Ucap namja itu pelan menatap manic mata seorang Kim Yoojung.
Mendengar suara dari seorang yang sudah ditunggunya selama ini, yeoja itu mulai kembali pada kesadarnnya. Lidahnya terasa kelu saat ini. Ingin sekali ia pingsan sekarang. Ia hanya takut bahwa apa yang dilihatnya adalah sebuah ilusi karena terlalu menunggu namja bodoh itu. Yeoja itu masih diam.
“Mianhae Junggie.” Ucap namja itu lagi membuat kesadaran yeoja manis itu sepenuhnya kembali. Menahan rasa sakit di ulu hatinya, yeoja yang biasa dipanggil oppanya dengan Jung itu membalikkan badannya memunggungi namja itu. Seketika itu juga pertahanannya runtuh. Air matanya jatuh. Bahunya bergetar. Segera dihapusnya cairan bening yang sudah mengalir dipipinya dengan kasar.
“Pergilah Baekkie.” Ucap Yoojung lirih menatap ke bawah sepatunya.
Hening.
Yeoja yang saat ini menahan tangisnya agar tak keluar seenaknya lagi masih diam tak mau memandang wajah seorang namja yang sudah meninggalkannya setahun lalu.
Grep.
Lagi. Pertahanan dungsaeng dari Kim Jongin jebol. Air matanya jatuh lagi. Namja bernama Byun Baekhyun itu memeluknya dari belakang dengan erat.
+++++
Sedikit kilatan marah terlihat dari mata seorang Kim Jongin. Ditatapnya Kim Yoojung, adiknya dengan tatapan menyelidik. Merasa ada yang aneh dengan oppanya, Yoojung menatap Jongin dengan penuh tanya.
“Waegeurae oppa? Ada apa denganmu oppa?” Tanya Yoojung polos.
Kini tatapan Jongin tak lagi meyelidik. Matanya berubah teduh.
“Jangan pernah kembali pada namja itu.” Jongin berusaha membuat suaranya sedatar mungkin. Ia berharap adik kesayangannya itu mengerti. “Tadi namja itu menemuimu bukan?” Deg. Bagaimana namja yang biasa dipanggil Kai itu tahu? “Tadi oppa melihat namja sialan itu memelukmu.”
Tubuh Yoojung menegang. Pasti oppanya itu tahu ketika sedang menjemputnya untuk pulang bersama. Damn it. “Oppa harap kau tak lagi berhubungan dengan namja bermarga Byun itu, Jung-ah.”
Hening.
“Sebenarnya…” Jongin menghentikan ucapannya sendiri.
“Huh?”
Kim Jongin, namja yang lebih tua dua tahun dari adiknya itu menghembuskan nafasnya berat. “Tadi dia sempat menemuiku setelah dia menemuimu.”
Ingin sekali Yoojung menangis lagi hari ini, “Baekkie…”
“Jangan sebut nama sialan itu lagi!” Suara Jongin terdengar lebih meninggi dari pada sebelumnya.
Hening lagi.
“Mianhae Jung-ah. Oppa tidak bermaksud membentakmu.”
+++++
“Pergilah Byun Baekhyun-ssi.” Ujar Yoojung pada mantan namja chingunya. ‘Padahal kemarin ia masih menyebut namaku Baekkie, tapi sekarang dia memanggilku dengan formal. Maafkan aku junggie, sudah membuatmu sangat terluka.’ Sesal Baekhyun.
“Shireo.”
Yeoja yang selalu dipanggil Junggie oleh Baekhyun itu melepaskan nafasnya berat, “Apa maumu sebenarnya?”
‘huh? Apa mauku? Kalau bisa kurengkuh kau sekarang dalam pelukanku Junggie.’ Huft! “Aku ingin minta maaf padamu Junggie.”
“Aku sudah memaafkanmu.” Ujar Yoojung tanpa beban. “Sekarang pergilah.”
Jeda.
“Junggie…”
“Baekhyun-ssi, bukankah kau ingin minta maaf?” Tanya Yoojung tiba-tiba.
“Ne… geundae…” Belum sempat namja berwajah imut menyelesaikan kalimatnya, Yoojung menyela.
“Keinginanmu sudah terkabul. Aku sudah memaafkanmu. Jadi pergilah sekarang.”
Grep.
Ya Tuhan… sepertinya untuk kesekian kalinya, pertahanan yeoja berparas manis ini akan runtuh lagi karena kehadiran seorang Byun Baekhyun. Seharusnya namja yang memiliki julukan bacon ini jangan memeluk yeoja itu tiba-tiba. Sedangkan Yoojung? Ia hanya terdiam saat namja penyuka strawberry itu menaruh kepalanya di dada bidang namja itu. Rasanya hangat sekali. Saat itu juga, air mata Yoojung menetes membasahi kaus beserta dada bidang seorang Byun Baekhyun.
“Jangan memaafkanku semudah itu Junggie. Aku tahu, selama ini kau sudah sangat terluka karena aku.”
+++++
Yeoja yang merupakan adik dari Kim Jongin itu menunduk meneteskan air matanya. “Mianhae oppa… hiks… jantungku masih saja berdebar hebat saat bersama orang itu.”
Kim Jongin menatap puncak kepala adiknya ketika ia selesai membenamkan wajah dungsaengnya itu ke dalam dadanya yang luas. Sungguh tak tega ia melihat adik kesayangannya itu rapuh. “Oppa tahu kau masih mencintainya Jung-ah, tapi perlahan-lahan lupakanlah dia.” Jongin mencoba membuat suaranya sehalus mungkin. Ia tak ingin emosi saat menyebut namja yang sudah membuat adiknya jarang tersenyum hampir lebih dari setahun belakangan ini. “Dia orang yang sudah menyakitimu. Dia tak pantas untuk kau tangisi dan maafkan Jung-ah.”
Dari jauh Nampak seorang namja tengah memperhatikan kegiatan kakak beradik itu. Kelihatan sekali jika sekarang ia sangat menyesal setelah mendengar percakapan kakak beradik itu. Saat ini penyesalannya bertambah hebat mengingat bagaimana dulu ia meninggalkan yeoja bernama Kim Yoojung itu demi yeoja lain.
“Oetokhae oppa? Setiap memikirkan baekkie saja hatiku sudah bergemuruh. Apalagi kemarin aku melihat wajahnya yang selama ini aku rindukan. Kemarahan dan kepedihan selama lebih dari setahun ini tiba-tiba hilang menguap entah kemana. Rasanya semua kesalahan yang sudah ia lakukan padaku sirna begitu saja. Hiks…” Yoojung lagi-lagi membasahi dada oppanya dengan air mata. “Aku masih sangat mencintainya oppa.”
Byun Baekhyun? Mendengar ucapan yeoja itu lagi, penyesalan dihatinya makin membuncah memenuhi relung hatinya.
+++++
Baekhyun menatap Jongin dengan perasaan sedikit takut, mengingat ia adalah kakak dari yeoja yang sudah disakiti hatinya. Dengan pasti ia paham bahwa ia sudah membuat adik dari namja itu menderita, tapi keinginannya untuk mendapatkan kembali hati adik dari Kim Jongin itu teramat sangat besar. Ia tahu sejak dulu hatinya tak pernah berpindah ke lain hati. Hatinya hanya untuk seorang Kim Yoojung meski pada akhirnya ia memilih meninggalkan yeoja itu demi bersama yeoja lain. Sedangkan Jongin? Ia masih belum bisa menerima Byun Baekhyun. Ia terlalu menyayangi adik satu-satunya itu sehingga ia tak mau lagi adiknya tersakiti oleh namja yang sama. Tapi, ia tak tega pada adiknya yang masih sangat mencintai namja pemilik eye smile itu. Apa ia masih harus memisahkan kedua orang yang sebenarnya masih saling mencintai itu? Ia tak mungkin setega itu, terutama pada adik semata wayangnya sendiri.
“Kau sudah terlambat menceritakan itu Tuan Byun. Dalam waktu yang lama kau sudah menghancurkan keceriaan adikku.”
“Aku tahu, tapi aku sangat mencintai Junggie”
“Algeseo!” Hening. “Tapi kau sudah meninggalkan adikku dan menyakitinya.” Nada suara Jongin mulai meninggi. “Aku juga mengerti kau meninggalkan Yoojung demi bersama yeoja bernama Krystal itu karena kau kasihan padanya. Tapi tetap saja itu sangat menyakitkan bagi Yoojungku. Jika aku jadi kau, aku tak akan pernah meninggalkan dan menyakiti yeoja yang aku cintai.”
Deg. Kata-kata Jongin sukses membuat ulu hati Baekhyun tertohok. Seharusnya dulu ia tak meninggalkan Yoojung yang akan membuat Yoojung dan dirinya sendiri tersakiti. Ia sangat mencintai yeoja itu, namun dengan tega ia menghempaskan cinta beserta yeoja itu jatuh dari langit yang paling tinngi menghantam permukaan tanah yang paling bawah dan keras. Sangat menyakitkan.
“Harusnya dulu kau menceritakan masalah yeoja dan penyakitnya itu pada Yoojung. Aku tahu ia pasti merelakanmu meski hatinya terluka.” Deg. Harusnya Baekhyun juga sadar kalau ia jujur, kemungkinan besar Yoojung akan merelakannya. Dia sangat tahu yeoja itu benar-benar baik. “ Tapi kau membuat kesalahn besar. Kau tak menceritakan apapun pada adikku dan meninggalkannya tanpa ada alasan demi Krystal. Kau malah menusuk tepat di jantung adikku dalam waktu yag lama. Kau tahu jika saja waktu itu kau jujur, rasa sakit di hati Yoojung tidak akan sebesar dan sangat menyakitkan seperti sekarang ini.” Baekhyun merutuki tindakan bodohnya selama ini. “Dan setelah yeoja itu sembuh, kau ingin kembali pada adikku huh? Yang benar saja Tuan Byun! Jangan harap!”
Kini penyesalan yang dirasakan Baekhyun membuat namja itu meringis mengingat yeoja yang selalu hadir dalam mimpinya. “Aku menyesal. Mianhae Junggie…”
+++++
Seorang siswa senior tingkat akhir berseragam SM Senior High School memasuki salah satu ruang kelas di Sidus Senior High School. Yang menghebohkan bukan karena ada siswa dari sekolah lain yang dengan percaya dirinya memasuki kawasan Sidus Senior High School, melainkan karena luar biasa tampannya siswa yang diketahui ternyata Byun Baekhyun itu.
Grep.
Sebuah tangan menangkap pergelangan tangan milik yeoja imut bernama Yoojung. Terkejut? Tentu saja. Sekarang ini namja bermarga Byun tengah menarik pergelangan tangannya untuk meninggalkan kelasnya. Shit. Baekhyun sudah membuat yeoja teladan itu membolos.
+++++
“Yak Byun Baekhyun-ssi! Apa maumu sebenarnya?” Yoojung memproutkan bibirnya kesal. Baekhyun malah terkikik melihatnya. Di matanya, apa yang dilakukan yeoja itu malah terkesan lucu dan menggemaskan. Ingin rasanya ia melumat bibir peach itu sekarang juga.
“Aneh sekali rasanya kau menyebut nama itu. Aku lebih suka kau memanggilku Baekkie.” Dengan wajah tanpa rasa bersalah Baekhyun mengacak rambut Yoojung, sedangkan yeoja itu kembali memproutkan bibirnya. Tanda ia sangat kesal sekarang. Dada yeoja itu kembali bergemuruh. Sudah lama ia tak merasakan kehangatan tangan seorang Byun Baekhyun di puncak kepalanya. Bahagia? Tentu saja ia sangat bahagia sekarang ini. Kalau bisa ia ingin menghentikan waktu ini sekarang juga. Ia tak mau ini hanya sebuah mimpi belaka. Ia teramat takut untuk bangun dan menyadari namja yang dicintainya itu menghilang dari hidupnya lagi. Ia tak akan sanggup untuk kedua kalinya. “Aku mencintaimu Junggie.” Ucapan Baekhyun sepertinya benar-benar membuat jantung Yoojung meledak sekarang. Ia bertanya-tanya apa yang diucapkan namja berkulit putih itu benar.
“Yang benar saja Tuan Byun? Kita sudah lama berakhir.” Yoojung tersenyum miris mencibir. Ia menyesali kata-katanya barusan. Jujur ia juga mencintai namja itu. Bahkan sekarang ia ingin berlari dan menghamburkan tubuhnya pada namja di depannya itu.
“Aku tahu. Tapi aku tetap mencintaimu, aku yakin kau juga begitu.” Jeder! Apa yang dikatakan namja itu benar apa adanya. Ingin rasanya yeoja itu mengubur dirinya hidup-hidup saking malunya. Pasti sekarang mukanya sudah memerah seperti kepeiting rebus.
Baekhyun mengeluarkan smirknya, “Mulai sekarang kau jadi yeojachinguku lagi!” ‘Haaaaaaaaaaah!’ ingin rasanya Yoojung berteriak. Sejenak ia mematung mendengar ucapan Baekhyun. ‘Yeojachingu? Aku ingin kembali padamu Baekkie.’
“Yak Baekhyun-ssi, jangan memutuskan sendiri. Kau pikir aku mau kembali padamu? Percaya diri sekali kau.” ‘Shit! Tentu saja aku mau kembali padamu Baekkie.’
Kini Baekhyun mengeluarkan senyum evilnya, “Tentu kau mau. Kita masih saling mencintai.” Lagi. Baekhyun mengeluarkan senyum evilnya. CHU. Bibir peach itu kini sedang dilumat oleh pemilik bibir tipis Byun Baekhyun.
“Euh.” Yoojung melenguh melepas ciuman Baekhyun secara pakasa. Ia butuh bernafas. Tatapan yeoja itu kosong. Ia mulai memeras otaknya untuk memahami apa yang baru saja terjadi. “Eomo! Apa yang terjadi?”
“Sekarang kau sudah resmi milikku lagi Junggie.” Shit! Baekhyun menunjukkan wajah paling evilnya kali ini. Senyumnya kini menyeringai.
“Yak Tuan Byun! Apa yang kau lakukan?” Yoojung memproutkan bibirnya. ‘Kau melakukan kesalahan besar Junggie. Jangan beraegyo dengan bibir lezatmu itu. Sekarang aku makin bernafsu melumat bibirmu lagi.’ Chu. Dengan cepat Baekhyun mencium bibir lembut milik Yoojung. Kali ini ciumannya jauh lebih lembut dari pada ciuman yang pertama tadi. Bedanya, Yoojung sama sekali tak menolak. Ia malah membalas ciuman hangat itu. Shit. Damn it! Kali ini ciuman mereka benar-benar panjang.
“Ini salahmu Baekkie. Setelah ini kita tak akan pulang dengan selamat jika oppa tahu.” Ujar Yoojung di akhir ciuman mereka.
‘Baekkie? Akhirya kau memanggilku dengan sebutan itu lagi Junggie. Saranghae myJunggie.’ “Biar saja! Yang penting kau kembali padaku Chagiya. Saranghae Junngie.” Rona merah di pipi Yoojung makin kentara. Ia tersipu. Ia sangat malu sekaligus senang sekarang. Dengan cepat Baekhyun manarik pinggang Yoojung agar lebih erat dalam pelukannya.
“Selalu saja kau seenaknya sendiri.” Sekarang Yoojung menyunggingkan selulas senyum yang sangat manis di bibirnya. Inilah yang Baekhyun tunggu-tunggu. Sudah lama ia tak melihat senyum Yoojung yang begitu tulus, hangat, dan penuh aura cinta itu.
“Saranghae Junggie.” Baekhyun menatap manic mata Yoojung dalam.
“Nado Sarnghae Baekkie.” Chu. Ciuman itu kembali terjadi.
“Yak!” Yoojung melepas ciuman Baekhyun secara paksa. Ia butuh bernafas lagi. Shit! Disadarinya ciuman yang terakhir, Baekhyun melakukannya dengan kasar.
Baekhyun menyeringai, “Setelah ini aku akan menculikmu sebelum oppamu yang telalu protective itu membunuhku.”
“Yak, dia itu kakakku. Jangan…” Chu.belum sempat yeoja itu menyelesaikan kalimatnya, lagi, namja bernama Byun Baekhyun itu melumat bibir peach Kim Yoojung.
FINISH.
Gaje kan ceritanya? Tapi tetep RCL ya… Ai butuh saran nih… Gumawo sudah membaca… FF ini Ai persembahkan untuk my little nampyeon Byun Baekhyun. Sarangahe oppa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar