Rabu, 03 Desember 2014

FF THE SUN CHAPTER 1 - CHOI SIWON



Title: the sun
Annyeong hasimnikka! Kali ini ai kembali dengan ff baru. Ff ini ai buat sebenernya karena ada pesenan dari chingu ai….. dan tentu dia adalah fangirl dari Choi Siwon Super Junior..disini siwon masih SMA ya ceritanya… okay ai tidak akan bertele-tele lagi… silahkan baca ff ini..jangan lupa kasih RCL ya…
Let’s read!!!
Main Cast        :kang sang hee as you
                         Choi siwon as choi siwon
                         Lee hyukjae
Other cast        : temukan sendiri
Length             : one shoot
Pg                    : 15+
Warning          : banyak typo, gaje…. Don’t like don’t read!

Sanghee pov
Ini adalah hari libur, kugunakan hari ini untuk bersantai saja. Jadi karena hobiku berselancar di dunia maya, maka pada hari libur ini aku putuskan untuk bermain SNS. Wait, mwoga? Ada pesan, nugu? Siwon? Siapa dia?

Chat on
Siwon              : annyeong!
Sanghee          : annyeong, nuguseyo?
Siwon              : jeoneun choi siwon imnida. Aku mengenalmu karena kita satu sekolah.
Sanghee          : jinjayo? Kau kelas berapa siwon-ssi?
Siwon              : sama denganmu. Masih kelas sepuluh.
Sanghee          : eoh ye…
Siwon              : sebenarnya ada yang ingin aku katakan padamu sanghee-ssi.
Sanghee          : ye?
Siwon              : sebenarnya aku malu harus memberitahumu tentang hal ini.
Sanghee          : gwaenchana siwon-ssi, katakan saja.
Siwon              : sebenarnya… ada temanku yang…menyukaimu.

Cukup lama…..

Sanghee          : ah, nuguya?
Siwon              : lee hyukjae. Dia menyukaimu.
Sanghee          : lee hyukjae? Siapa dia?
Siwon              : dia teman sekelasku. Panggil saja dia eunhyuk. Dia mengatakan padaku jika dia menyukaimu sanghee-ssi.

1 menit…

Sanghee          : kenapa kau memberitahuku?
Siwon              : karena aku ingin tahu jawabanmu.
Sanghee          : jawabanku?
Siwon              : ye, jawabanmu! Apa jawabanmu.

10 menit……

Sanghee          : mollaseo. Aku tak mengenalnya. Jadi aku tidak tahu apa jawabanku.

Chat off

Siwon? Enhyuk? Kenapa dua orang ini tiba-tiba muncul dalam hidupku? Siapa mereka? Kenapa siwon ingin tahu jawabanku?
*****

Normal pov
Dengan rambut dikuncir, yeoja bernama kang sanghee berjalan menuju kelasnya. Terlihat dengan jelas bahwa saat itu dia juga sedang celingukan mencari seseorang.
“yak kang sanghee! Apa yang kau cari?” teriak seorang yeoja yang diketahui bernama han hain yang juga merupakan teman sekelas dari sanghee.
“eoh? Ani.” Dengan gugup sanghee menggeleng-nggelengkan kepalanya, “ ayo kita masuk kelas.”
*****

Jam istirahat dimulai. Dengan ragu-ragu, sanghee memandang temannya. Sepertinya ia ingin menanyakan sesuatu pada temannya itu.
“em, hain-ah….”
“ye.” Hain teman sebangkunya menoleh.
Sanghee memandang temannya ragu, “apa kau mengenal….” Sanghee menggigit bibir bawahnya, “apa kau tahu choi siwon?”
Sejenak hain berfikir, “ah choi siwon. Aku tahu. Dia anak kelas X-A. Kenapa?”
“anieyo.” Sanghee menundukkan kepalanya.
*****

Dengan sangat pelan dan hati-hati kang sanghee berjalan di koridor sekolah, dilewatinya sebuah ruangan yang baginya cukup menarik. Saat itu dipandanginya sebuah papan yang memperlihatkan bahwa ruangan itu adalah kelas X-A. saat itu, ia menoleh ke arah pintu kelas itu. Dilihatnya seorang namja yang begitu menarik perhatiannya. Wajah namja itu megingatkannya pada foto profil dari sns milik choi siwon. 30 detik yeoja itu mengamati namja itu, dan benar bahwa namja itu memang choi siwon. Mendesah, sanghee yang merupakan siswa kelas X-D itu mendesah. Baru disadarinya jika ia mulai tertaik pada namja yang baru dikenalnya lewat dunia maya itu. Sebelum lebih tertarik lagi, dalam hati yeoja itu menguatkan dirinya sendiri jangan sampai tertarik lebih jauh pada namja bernama choi siwon itu. Yeoja bermarga kang tersebut akhirnya memutuskan untuk melanjutkan langkah kakinya dan tidak akan memikirkan namja kelas X-A choi siwon.
*****

Siwon pov
Sanghee-ssi? Gadis itu baru saja lewat kelasku. Ah, apa dia penasaran dengan eunhyuk? Tapi itu tidak mungkin, dia belum mengenal teman sekelasku itu sama sekali. Tapi mungkin saja, dia penasaran dengan orang yang sudah menyukainya. Shit! Kenapa kemarin aku memberitahunya hal itu? Dia pasti mengira jika eunhyuk memang menyukainya. Aish jinja! Sekarang aku penasaran apa yeoja itu mulai menyukai eunhyuk. Dan apa lagi ini, kenapa kakiku bergerak sendiri dan melangkah keuar dari kelasku. Ah sial, aku juga meninggalkan i-padku yang masih ada di bangku kelasku. Bodohnya aku lagi, kenapa aku tak menghiraukan teman terbaikku eunhyuk yang memanggilku untuk memberi tahuku bahwa i-padku tertinggal.
*****

Sanghee pov
Deg.
Rasanya jantungku berhenti berdetak selama satu detik. Rasanya ada suara biola yang menggema di telingaku. Rasanya ada bunga berwarna peach tanpa akar yang terbang di sekelilingku. Rasanya ada banyak kapas yang bertebaran di depan mataku. Rasanya waktu melambat dan berhenti selama satu detik. Ah, ini membuat jantungku berdetak tak karuan. Choi siwon tiba-tiba menggenggam jari jemariku dan menarikku untuk mengikutinya berlari menuju atap sekolah. Aish jinja, perasaan apa ini? Saat ini hatiku seperti tersengat lebah. Dan kapan siwon datang dan tiba-tiba menarik tanganku?
Hosh! hosh!
Aku sangat lelah setelah berlari. Untungnya saja kami sudah sampai di atap. Seandainya saja jika namja yang baru kukenal ini masih mengajakku berlari, mungkin aku akan pingsan di jalan. Tangan kiriku tanpa sadar menyentuh dadaku karena saking lelahnya. Aigo, aku benar-benar lelah. Choi siwon ada apa denganmu, kenapa membuatku kelelahan di siang hari begini? Kau benar-benar keterlaluan pada seorang yeoja sepertiku.
“ aku lelah. Jangan lari lagi. Jebalyo.” Tangan kiriku masih menyentuh dadaku. Lelahku memang sudah berkurang, tapi belum sepenuhnya menghilang.
Namja itu memandangku dengan senyum. Astaga saat dia tersenyum, lesung pipinya langsung muncul. Kyeopta. Ah ada apa denganku? Sanghee-ya jangan terpesona oleh namja didepanmu ini!
“mian sanghee-ssi. Aku tak menyadari jika kau kelelahan.”
Terasa hatiku sejuk mendengar suaranya untuk yang pertama kalinya, “ah ye gwaenchana.”
“eoh, aku belum mengenalkan diriku secara langsung padamu sanghee-ssi. Annyeong hasimnikka, namaku choi siwon. Aku anak kelas X-A.” siwon membungkukkan kepalanya. Tapi ouch, kepalanya malah membentur kepalaku. Appo T_T. saat itu kami baru menyadari jika siwon masih menggenggam tanganku. Spontan, kami melepas tangan kami masing-masing. Mendadak kami jadi canggung. Ah, kenapa sekarang pipiku terasa memerah seperti tomat matang dan kepiting rebus? Jangan sampai siwon melihatnya.
Aku membungkuk 900 saking malunya, “mianhaeyo. Aku tak menyadarinya.”
Choi siwon juga ikut membungkukkan kepalanya, “ani. Kau tak perlu minta maaf! Harusnya aku yang minta maaf, karena aku yang menggandeng tanganmu sampai kesini. Jeongmal mianhae!”
10 menit. Kami saling diam tak bicara. Entah kenapa kami juga menghiraukan bel tanda jam istirahat berakhir yang sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu.
“bagaimana jawabanmu?” Tanya siwon padaku tiba-tiba. Apa maksud pertanyaannya sebenarnya.
“ye?”
“mengenai eunhyuk.”
*****

Normal pov
Eunhyuk menatap i-pad milik teman baiknya. Hampir sepuluh menit berlalu jam istirahat berakhir. Tapi siwon tak kunjung kembali ke dalam kelas. Untung saja seonsangnim mereka juga belum datang. Tepat saat itu, tanpa sengaja eunhyuk menyentuh layar dari ipad milik siwon. Sejenak eunhyuk tertegun.layar Ipad siwon menunjukkan sns siwon yang belum sign out. Ketika itu juga, eunhyuk melihat namanya sempat disebut dalam chat siwon dengan seorang yeoja bernama kang sanghee. Dengan sedikit kesal dia menggerutu.
Eunhyuk pov
Siapa kang sanghee? Kenapa siwon mengatakan pada yeoja itu kalau aku menyukainya. Aku saja tidak mengenalnya, bagaimana aku bisa aku menyukainya? Dasar siwon! Awas saja kalau aku bertemu denganmu.
*****

Normal pov
Dengan ragu dan tentunya malu, sanghee mulai menatap mata bening milik siwon. Selama tiga detik yeoja itu lupa bernafas. Dipandanginya wajah siwon dengan mata foxynya. Indah. Disadarinya bahwa wajah siwon yang mampu membuat jantungnya berdegup sangat cepat. Disadarinya juga bahwa kehadiran siwon mampu menyejukkan hatinya. Oh tidak, perasaan apa ini? Rutuk sanghee pada dirinya sendiri. Kenapa kemunculan siwon mulai mengisi salah satu celah hatinya yang selama ini tak dapat seorangpun masuk kedalamnya.
“siwon-ssi?” panggil sanghee memulai percakapan yang sempat terhenti.
Namja yang ada di samping sanghee menoleh. Astaga namja itu tersenyum lagi? Ah jantung itu semakin kencang saja detaknya. Siwon, harusnya kau jangan sembarang tersenyum di hadapan yeoja yang ada disampingmu ini.
Yeoja berambut lurus itu mengambil nafas pelan, “kenapa kau ingin tahu jawabanku?”
Hening.
“umh… eunhyuk sahabatku. Jadi aku perlu tahu.” Jawab namja pemilik senyum sejuk itu tanpa memandang yeoja disampingnya. Tapi jawaban itu sepertinya malah membuat yeoja disampingnya sedikit bermuram.
“ eunhyuk. Seperti apa dia?”
Oh shit. Apa kau menyukainya sanghee-ssi? Kau tak tahu apapun tentang namja itu, tapi sepertinya kau penasaran sekali dengan si fanatic monyet itu! Damn it! Rutuk siwon dalam hati.
Siwon tersenyum hambar, “dia orang yang baik.”
Mendengar jawaban yang begitu singkat dari siwon, sanghee memaksakan senyumnya, “pasti dia dekat denganmu.”
“ne!”
Hening.
“jadi apa jawabanmu?” Tanya siwon menatap sanghee penuh harap.
“mollaseo!” jawab sanghee begitu singkat. Ia hanya menundukkan kepalanya takut memandang siwon. Saat ini ia tak boleh melakukan kontak mata dengan namja itu. Ia begitu takut jika nanti jantungnya akan meledak saking berdetak terlalu kencangnya saat menatap manik mata milik namja itu.
“Ne?”
“aku tak mengenal apapun mengenai temanmu itu. Sebenarnya ini sangat aneh menurutku. Kaliyan tiba-tiba saja datang dalam hidupku. Tiba-tiba juga kau mengatakan bahwa temanmu menyukaiku. Ini terasa aneh bagiku. Jadi aku bingung dan tak tahu apa jawabanku. Mungkin aku akan tahu jawabanku jika……”
Siwon menatap sanghee antusias,” jika apa?”
“uhm, mungkin jika aku mengenalnya.”
Hening.
“astaga!” sanghee tersentak teringat sesuatu.
Siwon ikut panik. Ia takut sesuatu telah terjadi, “ada apa?”
“apa kita baru saja membolos?” Tanya sanghee cepat menatap mata bening siwon yang indah. Astaga di saat-saat yang mengharuskan dia cemas, dia malah terpesona dengan pemilik mata itu. Kang sanghee kau benar-benar bodoh!
*****

Seorang namja dengan fokus memakan pisangnya di jalanan kota seoul tanpa memperhatikan jalan. Sepertinya pisang sangat berharga bagi dirinya. Kegiatannya saat ini sepertinya akan membuatnya sial. Tentu saja! Namja itu sama sekali tak mempedulikan jalan yang mungkin saja berbahaya, tapi namja itu malah sibuk dengan pisang makanan favoritnya yang tengah dilahapnya. Benar saja, bruk! Saat ini namja ini baru saja menabrak sesuatu. Oh tidak, tepatnya seseorang. Tepatnya lagi seorang yeoja. Dengan sedih, namja itu meratapi pisangnya yang jatuh di samping kaki yeoja itu. “Oh shit! Aku tak bisa melanjutkan makan pisangku!” gerutu namja itu. Mendengar ucapan namja yang baru saja menabraknya malah membuat yeoja itu merasa bersalah. Oh, mungkin yeoja itu terlalu polos sehingga dia yang tak bersalah malah merasa bersalah. “ah! Mianhaeyo.” Yeoja itu menundukkan kepalanya.
Mendengar ucapan yeoja itu, namja itu sadar dari lamunnya yang tengah meratapi pisangnya. Ah sial. Sekarang namja itu juga merasa bersalah. Sebenarnya ini hal yang wajar. Ini memang salahnya, “aniya! Aku yang salah, mianhaeyo! Jeongmal mianhae!”
Yeoja itu mendongak mendengar ucapan minta maaf yang tulus dari namja yang beberapa menit lalu menabraknya. Tapi, apa yang dilakukan gadis itu malah membuat namja itu terhenyak kaget. Ia tak menyangka akan bertemu yeoja itu di sini. Ya, namja itu sepertinya mengenal yeoja yang masih terduduk di jalan karena ditabraknya tadi. “k-kau? Sanghee-ssi?”
Yeoja yang ditanya mengernyitkan dahinya, “kau mengenalku?”
“ah, mian. Nan lee hyukjae imnida!”
Lee hyukjae? Namja yang kata siwon menyukaiku. Apakah ini orangnya?
“mianhae sanghee-ssi. Tadi aku tak sengaja menabrakmu.”
*****

Eunhyuk memandang sahabatnya dengan kesal. Dia memandangai sahabatnya yang bernama choi siwon itu dengan deathglarenya. Tentu yang ditatap seperti itu juga bingung, ia bertanya-tanya salah apa yang sudah dilakukannya sehingga sahabatnya itu terlihat marah saat memandangnya. Tidak hanya itu yang membingungkannya, ada hal lain yang lebih membingungkannya, kenapa sahabatnya itu dengan tampang marah mendatangi rumahnya di saat hari sudah cukup larut. Ada apa ini sebenarnya?
“yak choi siwon, ada yang ingin kau ceritakan padaku?” Tanya eunhyuk memulai percakapan setelah puas memberikan deathglare pada teman terbaiknya selama ini.
Yang ditanya, namja bermarga choi itu hanya mengernyitkan dahinya. Ia menatap bingung sahabatnya, “eoh?”
Eunhuk mendengus, “kau tidak ingin menceritakan tentang seorang yeoja bernama kang sanghee?”
Hati dari seorang scholar choi siwon mencelos. Astaga, bagaimana eunhyuk mengetahui tentang yeoja itu? Shit! Terlihat jelas saat itu jika peluh sudah menetes dari dahi namja itu. Segera dihapusnya peluh itu untuk menghilangkan kegugupannya yang sejenak hinggap tadi setelah mendengar nama dari seorang yeoja yakni kang sanghee.
“eunhyuk-ah, apa yang kau bicarakan? Aku tak mengerti.” Ucap choi siwon pura-pura tak mengerti.
Eunhyuk menyeringai, “kang sanghee!” lagi, hati siwon mencelos lagi setelah mendengar nama itu diucapkan baru saja oleh sahabatnya. “aku kira kau mengenal kang sanghee, yeoja itu. Tapi sekarang aku rasa tidak.” Kali ini siwon bernafas lega. “siwon-ah, aku rasa aku tertarik pada yeoja itu.” Der! Kali ini jantung siwon terasa baru saja meledak setelah mendengar ucapan namja bernama lengkap lee hyukjae lagi. Apa? Imposible! Bagaimana mungkin kau tertarik pada yeoja itu lee hyukjae? Kenapa tiba-tiba kau menyukai yeoja itu monyet tua? Damn it! Rutuk siwon dalam hati. Entah sudah berapa kali ia merutuk seharian ini. Asanya sudah banyak sekali ia melakukannya.
*****

Siwon pov
Ah bagimana ini? Oh geez! Ini tidak mungkin! Bagaima bisa monyet tua itu menyukai yeoja itu. Ini benar-benar tidak mungkin. Selama ini aku tak pernah tahu jika eunhyuk mengenal yeoja itu. Jadi bagaimana bisa ia tertarik pada yeoja itu. Ah, damn! Pasti ada yang sudah terlewatkan dariku. Ah, sebaiknya aku tanyakan saja langsung pada yeoja itu.

Normal pov

Chat on

Siwon              : sanghee-ssi?

5 minutes later.

Sanghee          : ye?
Siwon              : bagaimana jawabanmu?

Cukup lama.

Sanghee          : mollaseo. Aku masih bingung…. Siwon-ssi?
Siwon              : ye?
Sanghee          : apa kau sangat menyayangi sahabatmu itu….lee hyukjae…
Siwon              : hmmt… tentu saja. Wae?
Sanghee          : aniya, hanya saja aku jadi tahu kenapa kau ingin tahu jawabanku.
Siwon              : maksudmu? Aku tidak mengerti.
Sanghee          : karena kau sangat menyayangi sahabatmu itu pasti kau tak ingin sahabatmu terluka karena aku. Benarkan?

7 minutes later

Siwon              : I think so. Geundae…apa kemarin kau bertemu dengan eunhyuk sanghee-ssi?
Sanghee          : ah, ye! Bagaimana kau tahu?
Siwon              : perasaanku saja. Ternyata benar.

Lama.

Siwon              : sanghee-ssi, bagaimana menurutmu mengenai lee hyukjae….uhmt eunhyuk?
Sanghee          : aku rasa dia orang yang baik. Saat kemarin pertama kami bertemu, dia langsung mengenalku padahal aku belum mengenalnya. Kemarin dia juga mengantarku pulang.

What? Ini tidak mungkin. Monyet tua itu sudah pernah mengantar pulang yeoja ini? Siwon merutuk. Tanpa sadar ia sudah menggebrak kepalanya di dinding kamarnya saking kesalnya. Entahlah sebenarnya dia kenapa? Apa namja itu cemburu? Entahlah. Selama ini siwon tak pernah membuka hatinya untuk siapapun. Saat ini ia hanya ingin bermain-main dengan seorang yeoja bernama kang sanghee. Tapi kenapa sekarang ia sangat kesal saat mengetahui bahwa yeoja itu sudah mulai dekat dengan temannya sendiri? Oh, mungkin ini karena dia tak ingin kalah dari siapapun. Selama ini kan dia dikenal sebagai orang yang egois. Jadi jelas ia tak cemburu. Ia hanya merasa takut kalah saja dari sahabatnya sendiri.

Siwon              : dia mengantarmu pulang di pertemuan pertama?
Sanghee          : ne. kemarin dia menabrakku. Kemudian dia menarkan untuk mengantarku pulang. Sebenarnya aku sudah menolak, tapi dia memaksa. Aku rasa saat itu dia benar-benar merasa bersalah karena sudah menabrakku di jalan. Mungkin karena itu dia mencoba memaksa mengantarku pulang. Ya karena aku tak enak hati, aku terima saja.

Ah dasar akal bulus monyet tua!

Siwon              : sanghee-ssi…. Besok ada yang ingin kubicarakan denganmu. Bisakah besok kita bertemu saat di sekolah?
Sanghee          : ah ne.
Siwon              : besok aku akan menunggumu di atap saat istirahat.

Chat off

Siwon pov
Astaga, apa yang baru saja aku lakukan? Ah shit! Aku mengajaknya bertemu saat istiraha? Sial. Dasar lee hyukjae, ini semua karenamu! Gara-gara kau sudah pernah mengantar sanghee pulang, aku jadi emosi! Huft! Akibatnya aku jadi mengajaknya bertemu. Damn it!
*****

Normal pov
Seorang yeoja bernama han hain sedang mengamati temannya yang tampak melamun. Rasanya yeoja itu tahu jika teman yang tengah duduk di sampingnya ini sedang memikirkan sesuatu yang penting.
“sanghee-ya, wae geurae? Apa kau ada masalah?”
Yang ditanya oleh hain terlihat sedikit kaget, “eoh?”
Hain agak kesal tadi diacuhkan oleh temannya itu. Ia mendengus kesal, “yak kang sanghee! Jangan melamun saja. Apa kau ada masalah?”
Kali ini yang ditanya hanya membuang nafasnya sekali, “aniyo.”
“sanghee-ya kita sudah berteman sudah hampir setahun, jadi aku tahu jika sekarang kau sedang berbohong padaku. Dan ingat kau tak pandai berbohong!” hain menatap temannya lekat sedangkan temannya itu hanya diam menunduk.
“wae geurae sanghee-ya? Ada apa denganmu? Apa kau ada masalah? Maraebwa…ceritakanlah jika kau ada masalah. Mungkin aku bisa membantumu.”
Huft! Sanghee menghela nafasnya sekali, “lain kali saja aku ceritakan padamu. Mian.”
okay. Tapi aku hanya ingin memperingatkanmu, minggu depan kita sudah ujian kenaikan kelas. Jadi kau jangan membebani dirimu dengan banyak pikiran, arachi?”
*****

Yeoja yang saat ini gaya rambutnya dikepang dua tengah menuju atap sekolah untuk menemui seseorang, tapi baru setengah perjalanan ia sudah dicegat oleh seseorang. Dengan senyum tipis ia menyambut orang yang mencegatnya itu.
“Lee hyukjae-ssi?” yeoja itu memastikan nama orang yang baru saja mencegatnya di koridor.
“jangan panggil aku lee hyukjae sanghee-ssi, panggil saja aku eunhyuk!” namja itu tersenyum ramah menunjukkan gummy smilenya.
Ah gummy smilenya indah membuatku nyaman, tapi kenapa senyumnya yang indah itu tak mampu menyejukkan hatiku seperti senyuman milik siwon. Ah ada apa ini? Kenapa aku membandingkan kedua orang itu? Astaga kang sanghee, kau tak boleh seperti itu! Ingat kau baru mengenal kedua orang itu.
“ah araseo eunhyuk-ssi.”
“kau mau kemana sanghee-ssi?” Tanya eunhyuk ingin tahu.
Yang ditanya sejenak tersenyum memikirkan sesuatu, “ah, aku mau menemui temanku di atap.”
Oh God! Senyumnya…. Kenapa indah sekali. Sial. Aku mulai terpesona dengan yeoja dihadapanku ini. Yak kang sanghee berhentilah tersenyum, jika tidak aku mungkin akan memelukmu sekarang juga.
“perlu kuantar?” tawar eunhyuk.
Yang ditanya hanya menggeleng sambil tersenyum.
*****

Yeoja manis itu menatap punggung seorang namja yang tengah menunggunya. Dengan senyum mengembang yeoja itu memanggil nama seorang namja yang tengah menunggunya. “siwon-ssi maaf kau lama menunggu.” Namja yang dipanggil segera menengok dan membalikkan tubuhnya untuk melihat wajah yeoja yang baru saja memanggilnya. Saat itu ia melihat senyum yeoja itu yang mungkin membuat kulitnya berdesir.
Eomo kang sanghee… senyummu… ya tuhan kenapa bibir cherry yang garisnya melengkung ke atas itu tiba-tiba sangat indah dan sangat menggiurkan. Aku mohon kang sanghee berhentilah tersenyum sekarang jika kau tidak ingin aku menciummu sekarang juga!...... aish! Apa yang baru saja terlintas di pikiranku? Ah aku pasti sudah gila. Ah nan micheoseo!
“siwon-ssi? Kau melamun?” yeoja itu menggerakkan lima jarinya dan berdada ria di depan wajah seorang namja berlesung pipit bernama choi siwon. Segera namja itu tersadar seketika dari lamunannya.
“ah mian! Aku melamun.”
Tet! Baru saja siwon bicara bel pertanda kelas dimulai lagi sudah berbunyi.
“yaah, belnya baru saja berbunyi. Sepertinya kita harus kembali ke kelas siwon-ssi. Mianhae jeongmal tadi kau juga sudah terlalu lama menungguku.” Sanghee membalikkan badannya untuk membuka pintu atap untuk kembali. Segera dia melangkah untuk menyentuh pintu itu.
Greb.
Sejenak, sanghee mendengar lagi suara biola, kapas-kapas bertebangan dan bunga-bunga tanpa akar bertebangan disekitarnya. Ah perasaan apa ini? Ah ini semua karena choi siwon. Ya karena saat ini namja ini baru saja menahan lengan milik yeoja manis bernama kang sanghee.
*****

Dengan canggung dua scholar bernama choi siwon dan kang sanghee duduk di sebuah bangku yang ada di atap itu. Kecanggungan itu membuat mereka masih diam dalam keheningan. Sebenarnya hal ini bukanlah masalah, tapi yang jadi masalah adalah ini kedua kalinya mereka membolos. Ah kedua pelajar ini benar-benar!
“sanghee-ssi…”
“ah menyebalkan! Kenapa setiap kita bertemu pasti kita jadi membolos! Huft!” sanghee mengerucutkan bibirnya kesal. Tanpa sadar yeoja itu mengeluarkan aegyo yang begitu lucu di mata orang yang memandangnya.

TBC

Senin, 18 Agustus 2014

Profil Irsyad Maulana - Arema

·         Name: Irsyad Maulana
·         Born: Senin, 27 September 1993
  Payakumbuh
·         Position: Pemain Tengah
·         Number: 88

Tidak ada yang mengenal kemampuan Irsyad Maulana sebelum dia bergabung dengan Arema. Bahkan pendukung Pelita Jaya sekalipun sebagai tim sebelumnya. Maklum Irsyad adalah punggawa Pelita Jaya U-21 sebelum bergabung di Arema sehingga kemampuan dia tidak banyak dikenal.
Irsyad memulai petualangan di dunia sepak bola sejak lulus SMP. Irsyad muda bergabun di PPLP (Pusat Pendidikan Latihan Pelajar) Sumatra Barat selama tiga tahun sambil mengenyam pendidikan SMA.
Selepas dari SMA, bakatnya tercium oleh manajemen Pelita Jaya yang langsung membawanya masuk ke Pelita Jaya U-21. Hanya semusim mencicipi persaingan di tim senior, Rahmad Darmawan pun membawanya ke tim Arema yang baru saja dilebur dengan Pelita Jaya musim 2012.
Rahmad Darmawan, eks pelatih Irsyad di Pelita Jaya dan Arema punya pendapat soal kualitasnya. Simak ucapannya tentang Irsyad Maulana, sosok yang musim 2011/2012 mencetak lima gol meski berposisi sebagai gelandang serang.
"Pemain ini sangat potensial talentanya. Dia saat ini sedang dirayu Persija Jakarta. Saya masih ingin mengasah Irsyad, dan menjadikannya pemain berkualitas bersama kami," Urainya
"Di Arema, Irsyad akan berkembang. Selain kesempatan bermain di level tinggi, dia juga bisa menimba ilmu dari para seniornya, dimana kami punya Dendi, Joko, Hendro, Sani, Egi, dan Dedi. Dia sudah kami kontrak untuk tiga tahun ke depan, Saya tahu masih kalah pengalaman, dengan senior saya. Dan kesempatan ini akan saya gunakan untuk menimba ilmu dan pengalaman dari mereka," tutupnya
Credit full:wearemania.net

Selasa, 05 Agustus 2014

THE BUTLER CHAPTER 3



THE BUTLER CHAPTER 3

Annyeong!!! Sekarang Ai bawa FF request dari chingu Ai di kost… ceritanyanya sendiri sih terinspirasi dari dorama jepang yang judulnya MEI-CHAN NO SHIJUTSI.. tapi semoga bagus dan gk kecewa sih.. soalnya ceritanya juga beda..Cuma mirip kok… Ai minta RCL ma review ya.. don’t be silent reader.. okay… dari pada kelamaan cincong..langsung baca aja..

OH iya lupa…. Maaf ya..untuk chapter ini, sedikit.. n kurang panjang… maaf banget deh… tapi buat chapter selanjutnya bakal ai bikin yang banyak… mian..

EXO milik Tuhan, keluarga dan SM, tapi cerita tentu dari kerja otak Ai…
Let’s read!!!
Title                 : The Butler
Author             : Ai a.k.a Kang Yongeun
Cast                 : Park Chanyeol as Park Chanyeol
              Han Hain asYou (OC)
Other Cast       : Temukan sendiri
Genre              : Romance
Rating             : T
Length             : Chapter
Warning          : Gaje, typo dimana-mana, alur berantakan, don’t like don’t read. And don’t copy..

“Mi-Mianhae…” tak kurasa air mata menetes di pipiku. Segera kutundukkan kepalaku. Tak mau aku jika pria berkulit gelap itu tahu jika aku menangis. Maafkan aku Jongin, aku tak berpikir panjang jika kau akan sangat-sangat mengkhawatirkanku. Jeongmal mianhaeyo.
Sret. Dua telapak tangan menghapus air mata yang menganak sungai di pipiku. Kudongakkan kepalaku. Kulihat mata Jongin menatap lembut mataku. Ya Tuhan, kenapa matanya terlihat sendu? Padahal aku yang menangis. Jeongmal mianhae Jonginnie. “Uljima agashi… jangan menangis karena perkataanku. Aku yang salah agashi. Mianhae…”
Kata-kata Jongin benar-benar menyejukkan hatiku. Tapi kenapa Chanyeol tak sepertimu Jongin-ah? Andai dia sepertimu, mungkin aku tak akan mudah menangis seperti sekarang. Astaga, kenapa di saat seperti ini aku malah memikirkan Chanyeol bodoh itu?
*****
Hain Pov
Aish jinja, Jonghyun benar-benar babo. Kenapa ia masih bersembunyi di balik pohon maple itu? Huh, kenapa ia tak segera menghampiri Sanghee dan namja itu? Dasar namja keras kepala. Aish! Appo, gara-gara mengamati ketiga orang itu aku harus bersembunyi di balik semak-semak sehingga digigit nyamuk. Ah, tangan dan badanku gatal. Aku ingin pergi, tapi bagaimana dengan misi penyatuan cinta sanghee-jonghyun? Aigoo. Okay Han Hain, Fighting! Ini adalah kesempatanmu juga, lihat Chanyeol masih setia ada di sampingmu. Setidaknya misi ini membuatmu bisa berduaan dengan seorang Park Chanyeol.
Normal Pov
Seorang pemuda yang diketahui bernama Niel tengah berlutut di depan seorang gadis bernama Kang Sanghee. Terlihat dari kejauhan ada tiga orang manusia yang tengah memperhatikan kedua orang itu.
“Sanghee-ya, bagaimana keputusanmu? Apa jawabanmu untukku?” Nampak pemuda itu bicara hati-hati. Sedangkan yang diajak berkomunikasi masih terdiam dalam bingung.
Niel menatap manik mata gadis bersurai hitam itu dengan dalam, “Sanghee-ya, kau tahu aku menyukaimu. Jadi, maukah kau menjadi kekasihku?
Grep. Seorang pemuda bersuara merdu tiba-tiba menginterupsi kegiatan yang telah dilakukan Niel. Pemuda itu menarik secara kasar tangan milik Kang Sanghee. Kontan gadis itu terkejut. Jangankan gadis itu yang terkejut, Niel saja juga terkejut dengan kedatangan pengganggu tak diundang itu.
“Jangan menyatakan cinta pada seseorang yang sudah memiliki pacar.” Ucap Jonghyun ketus pada Niel. Sedangkan tangannnya masih menggenggam erat tangan gadis disampingnya. Untuk Sanghee? dia hanya melongo tak percaya? Pacar? Bagaimana mungkin dia suah punya pacar? Cintanya saja bertepuk sebelah tangan. Bagaimana mungkin butlernya saat ini mengatakan bahwa ia sudah punya pacar? Omo! Apa mungkin yang dimaksud pacar adalah pemuda itu sendiri?
“Mwo?” Niel mengerjab bingung. “Ini tidak mungkin. Setahuku Sanghee tak punya hubungan dengan siapapun.”
Jonghyun menampilkan smirknya. “Kau ingin bukti?” Belum sempat Niel menjawab pertanyaan Jonghyun, ia sudah melihat hal mengejutkan. Dengan ganas Jonghyun melumat bibir manis Sanghee. Awalnya yang dicumbu hanya diam tak membalas saking terkejutnya. Tapi lama kelamaan gadis tersebut terbuai dengan perlakuan orang yang tengah menciumnya. Rasanya ada yang membakar dirinya saat itu. Benar-benar memabukkan. Sedangkan orang di samping mereka hanya bisa menatap Speechless.
Dua orang lain yang tengah melihat peristiwa aneh tersebut hanya menghela nafas dengan lega. Hah, akhirnya misi mereka berhasil. Untung saja kedua orang itu sebelumnya berhasil mengompor-ngompori Jonghyun agar bisa mendapatkan ladynya sendiri.
*****
Hening. Suasana itu sudah hening sejak sepuluh menit yang lalu. Sejak kedua orang itu duduk di sebuah bangku taman sepuluh menit yang lalu, sampai sekarang belum ada suara yang muncul dari mulut mereka masing-masing. Entahlah, tiba-tiba suasana bagi mereka menjadi canggung. Mereka tak lagi punya hubungan sebagai seorang lady dan butler lagi. Kini mereka duduk bersama hanya karena baru saja membantu sahabat mereka masing-masing untuk mendapatkan cinta.
Tak mau lagi diselimuti keheningan, si gadis membuka suara. “Gumawoyo.”
Si pria mengernyitkan dahi, “Untuk?”
Gadis itu mencoba menatap mata pemuda disampingnya. Ah sial, itu membuatnya merona. Sekarang pipinya dihiasi blush-on merah alami. Segera ia menundukkan kepalanya. Ia tak ingin salah tingkah. “Gumawoyo sudah memabantuku untuk menyatukan cinta mereka, Chanyeol-ssi.”
 “Eoh.” Namja itu mengangguk. “Jonghyun juga temanku. Jadi aku harus membantu.”
Hening lagi.
“Hain-ssi…” Yeoja itu menoleh mendengar panggilan dari orang yang disukainya.
“Bagaimana kabarmu selama ini? Bahagia?” Tanya Chanyeol. Yang ditanya hanya mengangguk lemah. “Jongin baik padaku. Jadi aku baik-baik saja.” Ada senyum getir muncul dari wajah Park Chanyeol mendengar penuturan mantan ladynya.
“Kau menyukai pemuda itu sebagai pria?” Tanya Chanyeol yang mebuat Hain sedikit bingung. Sebenarnya apa maksud pertanyaan dari namja bertelinga lebar itu?
“Aniyo.” Yeoja itu menggeleng polos. “Dia sangat baik padaku. Seperti seorang kakak yang menyayangi adiknya. Jadi tidak mungkin aku melihatnya sebagai pria.”
Chanyeol menghela nafas lega. Entah apa yang ada dipikirannya saat ini. Tapi saat ini seperti ada kupu-kupu yang menggelitik perutnya. “Apa kau menyukai seseorang saat ini?” Tanya namja itu lagi. ‘Kau yang kusukai Yeollie.’ “Kenapa diam?”
“Humzt.. aku…” Hain bingung harus menjawab apa hingga pertanyaan yang keluar dari mulutnya sendiri membuat luka dihatinya. “Apa kau bahagia bersama Luna-ssi?”
“Aku…”
“Pasti kau bahagia bersamanya.” Yeoja bermarga Han itu memaksakan senyum hambarnya yang jelas menyedihkan sekali. “Chukkae Chanyeol-ssi, akhirnya kau bisa bahagia bersama orang yang kusukai.”
“Han Hain-ssi aku…” Terlihat ada keraguan di mata Chanyeol saat pemuda itu ingin mengeluarkan suaranya. “Sebenarnya sekarang ini aku tidak…” Belum sempat Chanyeol menyelesaikan kalimatnya, Hain sudah memotong ucapanya terlebih dahulu. Yeoja itu tak memotong ucapan Chanyeol dengan ucapan ataupun perkataan, tapi yeoja itu memotong ucapan Chanyeol dengan bibirnya. Ya, dengan berani gadis itu mencium pemuda yang disukainya itu. Entahlah, sepertinya kesadaran gadis itu sudah menghilang. Dengan beraninya dia mencium mantan butlernya sendiri. Memang hanya sebatas menempel saja. Tapi sepertinya yeoja itu merasakan candu manis yang memenuhi bibirnya. Ia dapat merasakan bibir tebal pemuda itu. Begitu nyaman hingga membuat jantungnya ingin melompat entah kemana. Park Chanyeol? Pemuda itu masih diam ditempatnya. Ia merasakan manis yang luar biasa pada bibirnya. Rasanya lebih manis dari yang dulu ketika ia mencium gadis bernama Hain itu. Ia menginginkan lebih dari ini. Bukan hanya sebatas bibir yang menempel saja tapi ia ingin melumat bibir itu bergantian dari bibir atas dan bawah secara bergantian. Ia ingin lebih. Pemuda itu menginginkan Cherry segar itu sekarang.
Sudah bulat dengan nafsu yang mengelilingi tubuhnya, Chanyeol harus merasa kecewa ketika tautan itu terlepas. Seperti ada yang hilang dari dirinya. Saat ini ia hanya menginginkan Cherry itu menyatu dengan Cherry miliknya.
“Mian. Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih karena sebelumnya kau sudah menjagaku Chanyeol-ssi.” Hain menunduk setelah sadar apa yang barus saja dilakukannya. “Ah, aku harus pergi Chanyeol-ssi, aku harap kau bisa selalu bahagia dengan Luna.” Dengan terburu-buru Hain  berdiri untuk meninggalkan pemuda itu sendiri. Ia hanya tak mau teringat bahwa cintanya hanya bertepuk sebelah tangan.
Sret. Dengan cepat Chanyeol menarik pergelangan tangan Hain agar kembali duduk di bangku taman. Tanpa aba-aba segera diraihnya tengkuk yeoja itu dengan cepat. Segera dilumatnya bibir cherry itu dengan brutal saking tidak sabarnya. Manis, ya, itu yang dirasakan Chanyeol saat ini. Segera dihisapnya kuat-kuat bibir atas dan bawah itu pertanda ia meminta balasan. Sayang, hingga 20 detik berlalu belum ada balasan dari lady pemilik butler seorang Kim Jong in itu. yeoja itu terlalu terkejut untuk membalas ciuman panas yang diberikan pemuda bersurai hitam legam itu. Dada yeoja itu terasa bergemuruh hebat. Perut yeoja itu terasa dililit ribuan kupu-kupu. Nafas yeoja itu semakin memburu. Dia benar-benar melayang saat ini.
Tak ada balasan, dengan sengaja Chanyeol mengginggit bibir bawah mantan ladynya itu. Dihisapnya kuat-kuat darah yang sedikit mengalir di bibir bawah itu. Oh Shit, sepertinya Hain sudah terbuai dengan ciuman panas yang diberikan oleh Chanyeol pada cherry pinknya. Tanpa sadar yeoja itu membalas ciuman namja bermata besar itu. Ia hanya mencoba mengimbangi permainan indah yang diberikan Chanyeolnya. Ya, walaupun ia hanya bisa sesekali memabalas ciuman panas itu. Baginya ciuman Chanyeol untuknya saat ini begitu panas dan menggairahkan sehingga tubuhnya terasa sangat panas. Sebenarnya sejak tadi lututnya sudah lemas, jika saja Chanyeol tak menahan tengkuknya, mungkin ia sudah terjatuh dalam dada bidang pemuda kekar itu. Ya Tuhan Park Chanyeol, kau sudah membuat bibir yeoja bernama Han Hain itu membengkak.
Nafas seorang Han Hain semakin memendek. Ciuman Chanyeol memang memabukkaknnya. Tapi sekarang ia butuh udara. Dengan tenaga kecilnya ia mencoba mendorong bahu pemuda itu agar melepaskan tautan mereka. Tapi sungguh Chanyeol benar-benar bodoh. Ia tak menggubris sama sekali tindakan yeoja yang sudah kehabisan udara itu. Frustasi. Gadis itu butuh udara sekarang juga. Segera dipukulnya dada bidang milik Chanyeol dengan kuat berkali-kali. Benar saja pemuda itu menyadari bahwa gadis yang tengah dicumbunya sudah butuh pasokan oksigen yang banyak. Dengan sangat tidak rela Park Chanyeol melepaskan tautan bibir diantara mereka. Sebagai ganti ia persatukan kening mereka. Dapat dilihatnya dengan jelas bahwa gadis yang baru saja diciumnya secara brutal itu meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Wajah gadis itu juga terlihat semerah tomat. Itu pemandangan yang sangat indah bagi Chanyeol. Ingin diraupnya kembali bibir gadis itu. Tapi ia sadar bahwa gadis itu masih membutuhkan oksigen sebanyak-banyaknya. Oh Tuan Park kau harus bersabar kali ini!
Bugh. Seorang pemuda bersurai brunette dengan mata sarat emosi memukul pipi kiri Park Chanyeol. Kontan seorang gadis yang baru saja dicium Chanyeol dengan ganas terkesiap. Apalagi saat tahu siapa yang baru saja memukul orang yang disukainya adalah Kim Jongin, butlernya sendiri.
Darah segar mengucur di sudut bibir Chanyeol. “Jangan pernah kau berbuat kurang ajar pada Hain lagi!” Bentak Jongin penuh penekanan. Segera diambilnya pergelangan tangan milik Hain agar gadis itu tak bisa menolong pemuda yang baru saja dipukulnya.
“Aku ingatkan kau sekali lagi Tuan Park, jangan pernah sekalipun kau menyentuh Han Hain lagi. Kau tak pantas menyentuhnya sama sekali. Kau hanya seorang butler yang bukan lagi milik ladyku!”
Chanyeol hanya mendecih. Ia masih ingin merasakan cherry manis milik Hain tapi dengan seenaknya pemuda dengan nama panggilan Kai itu mengganggu kegiatannya untuk melakukannya.
“Jongin-ah…” Sebut Hain lirih. Sungguh sekarang ia sangat merasa bersalah pada butlernya itu. Tapi untuk sejenak tadi ia terbuai dalam sentuhan seorang Park Chanyeol.
“Dengar Hain agashi, jangan pernah kau berhubungan dengan pemuda tak tahu diri itu. Kau tak pantas bersamanya.” Jongin mengeratkan genggamannya pada jemari mungil Han Hain.
“Jongin-ah…”
“Yak apa yang kau lakukan Kim Jongin? Jangan pernah menyuruh Han Hain. Lagi pula dia juga ladymu sendiri. Kau hanya seorang butler dari Han Hain.” Chanyeol mencibir.
Jongin mengeluarkan smirknya. “Butler?” Kini pemuda maskulin itu tersenyum remeh. “Kau pikir aku seorang butler, Park Chanyeol-ssi? Aku tak yakin kau adalah seorang butler dengan rangking S.”
Hain menatap Jongin bingung. Ia hanya mengerjapkan matanya. Untuk Chanyeol sebenarnya ia sudah merasa curiga sejak awal. Tapi mengingat selama ini pemuda berkulit sedikit gelap itu tak pernah berbuat macam-macam, jadilah ia hanya mendiamkannya saja. Toh lagi pula dia bukan butler untuk Han Hain lagi.
Chanyeol menatap Jongin penuh selidik. “Siapa kau sebenarnya?”
“Aku?” lagi-lagi Jongin mengeluarkan smirknya. “Kau bisa menyebutku sebagai tunangan dari mantan ladymu ini.”
“MWO?” dua orang yang mendengar ucapan Jongin kali ini merasa tak lagi menginjak tanah.
TaoBaekCiuman
Gimana? Gaje ya? Mian.. soalnya agak dikit ceritanya… biasa ada banyak perubahan cerita.. tapi tetep Review ya…