Senin, 18 Agustus 2014

Profil Irsyad Maulana - Arema

·         Name: Irsyad Maulana
·         Born: Senin, 27 September 1993
  Payakumbuh
·         Position: Pemain Tengah
·         Number: 88

Tidak ada yang mengenal kemampuan Irsyad Maulana sebelum dia bergabung dengan Arema. Bahkan pendukung Pelita Jaya sekalipun sebagai tim sebelumnya. Maklum Irsyad adalah punggawa Pelita Jaya U-21 sebelum bergabung di Arema sehingga kemampuan dia tidak banyak dikenal.
Irsyad memulai petualangan di dunia sepak bola sejak lulus SMP. Irsyad muda bergabun di PPLP (Pusat Pendidikan Latihan Pelajar) Sumatra Barat selama tiga tahun sambil mengenyam pendidikan SMA.
Selepas dari SMA, bakatnya tercium oleh manajemen Pelita Jaya yang langsung membawanya masuk ke Pelita Jaya U-21. Hanya semusim mencicipi persaingan di tim senior, Rahmad Darmawan pun membawanya ke tim Arema yang baru saja dilebur dengan Pelita Jaya musim 2012.
Rahmad Darmawan, eks pelatih Irsyad di Pelita Jaya dan Arema punya pendapat soal kualitasnya. Simak ucapannya tentang Irsyad Maulana, sosok yang musim 2011/2012 mencetak lima gol meski berposisi sebagai gelandang serang.
"Pemain ini sangat potensial talentanya. Dia saat ini sedang dirayu Persija Jakarta. Saya masih ingin mengasah Irsyad, dan menjadikannya pemain berkualitas bersama kami," Urainya
"Di Arema, Irsyad akan berkembang. Selain kesempatan bermain di level tinggi, dia juga bisa menimba ilmu dari para seniornya, dimana kami punya Dendi, Joko, Hendro, Sani, Egi, dan Dedi. Dia sudah kami kontrak untuk tiga tahun ke depan, Saya tahu masih kalah pengalaman, dengan senior saya. Dan kesempatan ini akan saya gunakan untuk menimba ilmu dan pengalaman dari mereka," tutupnya
Credit full:wearemania.net

Selasa, 05 Agustus 2014

THE BUTLER CHAPTER 3



THE BUTLER CHAPTER 3

Annyeong!!! Sekarang Ai bawa FF request dari chingu Ai di kost… ceritanyanya sendiri sih terinspirasi dari dorama jepang yang judulnya MEI-CHAN NO SHIJUTSI.. tapi semoga bagus dan gk kecewa sih.. soalnya ceritanya juga beda..Cuma mirip kok… Ai minta RCL ma review ya.. don’t be silent reader.. okay… dari pada kelamaan cincong..langsung baca aja..

OH iya lupa…. Maaf ya..untuk chapter ini, sedikit.. n kurang panjang… maaf banget deh… tapi buat chapter selanjutnya bakal ai bikin yang banyak… mian..

EXO milik Tuhan, keluarga dan SM, tapi cerita tentu dari kerja otak Ai…
Let’s read!!!
Title                 : The Butler
Author             : Ai a.k.a Kang Yongeun
Cast                 : Park Chanyeol as Park Chanyeol
              Han Hain asYou (OC)
Other Cast       : Temukan sendiri
Genre              : Romance
Rating             : T
Length             : Chapter
Warning          : Gaje, typo dimana-mana, alur berantakan, don’t like don’t read. And don’t copy..

“Mi-Mianhae…” tak kurasa air mata menetes di pipiku. Segera kutundukkan kepalaku. Tak mau aku jika pria berkulit gelap itu tahu jika aku menangis. Maafkan aku Jongin, aku tak berpikir panjang jika kau akan sangat-sangat mengkhawatirkanku. Jeongmal mianhaeyo.
Sret. Dua telapak tangan menghapus air mata yang menganak sungai di pipiku. Kudongakkan kepalaku. Kulihat mata Jongin menatap lembut mataku. Ya Tuhan, kenapa matanya terlihat sendu? Padahal aku yang menangis. Jeongmal mianhae Jonginnie. “Uljima agashi… jangan menangis karena perkataanku. Aku yang salah agashi. Mianhae…”
Kata-kata Jongin benar-benar menyejukkan hatiku. Tapi kenapa Chanyeol tak sepertimu Jongin-ah? Andai dia sepertimu, mungkin aku tak akan mudah menangis seperti sekarang. Astaga, kenapa di saat seperti ini aku malah memikirkan Chanyeol bodoh itu?
*****
Hain Pov
Aish jinja, Jonghyun benar-benar babo. Kenapa ia masih bersembunyi di balik pohon maple itu? Huh, kenapa ia tak segera menghampiri Sanghee dan namja itu? Dasar namja keras kepala. Aish! Appo, gara-gara mengamati ketiga orang itu aku harus bersembunyi di balik semak-semak sehingga digigit nyamuk. Ah, tangan dan badanku gatal. Aku ingin pergi, tapi bagaimana dengan misi penyatuan cinta sanghee-jonghyun? Aigoo. Okay Han Hain, Fighting! Ini adalah kesempatanmu juga, lihat Chanyeol masih setia ada di sampingmu. Setidaknya misi ini membuatmu bisa berduaan dengan seorang Park Chanyeol.
Normal Pov
Seorang pemuda yang diketahui bernama Niel tengah berlutut di depan seorang gadis bernama Kang Sanghee. Terlihat dari kejauhan ada tiga orang manusia yang tengah memperhatikan kedua orang itu.
“Sanghee-ya, bagaimana keputusanmu? Apa jawabanmu untukku?” Nampak pemuda itu bicara hati-hati. Sedangkan yang diajak berkomunikasi masih terdiam dalam bingung.
Niel menatap manik mata gadis bersurai hitam itu dengan dalam, “Sanghee-ya, kau tahu aku menyukaimu. Jadi, maukah kau menjadi kekasihku?
Grep. Seorang pemuda bersuara merdu tiba-tiba menginterupsi kegiatan yang telah dilakukan Niel. Pemuda itu menarik secara kasar tangan milik Kang Sanghee. Kontan gadis itu terkejut. Jangankan gadis itu yang terkejut, Niel saja juga terkejut dengan kedatangan pengganggu tak diundang itu.
“Jangan menyatakan cinta pada seseorang yang sudah memiliki pacar.” Ucap Jonghyun ketus pada Niel. Sedangkan tangannnya masih menggenggam erat tangan gadis disampingnya. Untuk Sanghee? dia hanya melongo tak percaya? Pacar? Bagaimana mungkin dia suah punya pacar? Cintanya saja bertepuk sebelah tangan. Bagaimana mungkin butlernya saat ini mengatakan bahwa ia sudah punya pacar? Omo! Apa mungkin yang dimaksud pacar adalah pemuda itu sendiri?
“Mwo?” Niel mengerjab bingung. “Ini tidak mungkin. Setahuku Sanghee tak punya hubungan dengan siapapun.”
Jonghyun menampilkan smirknya. “Kau ingin bukti?” Belum sempat Niel menjawab pertanyaan Jonghyun, ia sudah melihat hal mengejutkan. Dengan ganas Jonghyun melumat bibir manis Sanghee. Awalnya yang dicumbu hanya diam tak membalas saking terkejutnya. Tapi lama kelamaan gadis tersebut terbuai dengan perlakuan orang yang tengah menciumnya. Rasanya ada yang membakar dirinya saat itu. Benar-benar memabukkan. Sedangkan orang di samping mereka hanya bisa menatap Speechless.
Dua orang lain yang tengah melihat peristiwa aneh tersebut hanya menghela nafas dengan lega. Hah, akhirnya misi mereka berhasil. Untung saja kedua orang itu sebelumnya berhasil mengompor-ngompori Jonghyun agar bisa mendapatkan ladynya sendiri.
*****
Hening. Suasana itu sudah hening sejak sepuluh menit yang lalu. Sejak kedua orang itu duduk di sebuah bangku taman sepuluh menit yang lalu, sampai sekarang belum ada suara yang muncul dari mulut mereka masing-masing. Entahlah, tiba-tiba suasana bagi mereka menjadi canggung. Mereka tak lagi punya hubungan sebagai seorang lady dan butler lagi. Kini mereka duduk bersama hanya karena baru saja membantu sahabat mereka masing-masing untuk mendapatkan cinta.
Tak mau lagi diselimuti keheningan, si gadis membuka suara. “Gumawoyo.”
Si pria mengernyitkan dahi, “Untuk?”
Gadis itu mencoba menatap mata pemuda disampingnya. Ah sial, itu membuatnya merona. Sekarang pipinya dihiasi blush-on merah alami. Segera ia menundukkan kepalanya. Ia tak ingin salah tingkah. “Gumawoyo sudah memabantuku untuk menyatukan cinta mereka, Chanyeol-ssi.”
 “Eoh.” Namja itu mengangguk. “Jonghyun juga temanku. Jadi aku harus membantu.”
Hening lagi.
“Hain-ssi…” Yeoja itu menoleh mendengar panggilan dari orang yang disukainya.
“Bagaimana kabarmu selama ini? Bahagia?” Tanya Chanyeol. Yang ditanya hanya mengangguk lemah. “Jongin baik padaku. Jadi aku baik-baik saja.” Ada senyum getir muncul dari wajah Park Chanyeol mendengar penuturan mantan ladynya.
“Kau menyukai pemuda itu sebagai pria?” Tanya Chanyeol yang mebuat Hain sedikit bingung. Sebenarnya apa maksud pertanyaan dari namja bertelinga lebar itu?
“Aniyo.” Yeoja itu menggeleng polos. “Dia sangat baik padaku. Seperti seorang kakak yang menyayangi adiknya. Jadi tidak mungkin aku melihatnya sebagai pria.”
Chanyeol menghela nafas lega. Entah apa yang ada dipikirannya saat ini. Tapi saat ini seperti ada kupu-kupu yang menggelitik perutnya. “Apa kau menyukai seseorang saat ini?” Tanya namja itu lagi. ‘Kau yang kusukai Yeollie.’ “Kenapa diam?”
“Humzt.. aku…” Hain bingung harus menjawab apa hingga pertanyaan yang keluar dari mulutnya sendiri membuat luka dihatinya. “Apa kau bahagia bersama Luna-ssi?”
“Aku…”
“Pasti kau bahagia bersamanya.” Yeoja bermarga Han itu memaksakan senyum hambarnya yang jelas menyedihkan sekali. “Chukkae Chanyeol-ssi, akhirnya kau bisa bahagia bersama orang yang kusukai.”
“Han Hain-ssi aku…” Terlihat ada keraguan di mata Chanyeol saat pemuda itu ingin mengeluarkan suaranya. “Sebenarnya sekarang ini aku tidak…” Belum sempat Chanyeol menyelesaikan kalimatnya, Hain sudah memotong ucapanya terlebih dahulu. Yeoja itu tak memotong ucapan Chanyeol dengan ucapan ataupun perkataan, tapi yeoja itu memotong ucapan Chanyeol dengan bibirnya. Ya, dengan berani gadis itu mencium pemuda yang disukainya itu. Entahlah, sepertinya kesadaran gadis itu sudah menghilang. Dengan beraninya dia mencium mantan butlernya sendiri. Memang hanya sebatas menempel saja. Tapi sepertinya yeoja itu merasakan candu manis yang memenuhi bibirnya. Ia dapat merasakan bibir tebal pemuda itu. Begitu nyaman hingga membuat jantungnya ingin melompat entah kemana. Park Chanyeol? Pemuda itu masih diam ditempatnya. Ia merasakan manis yang luar biasa pada bibirnya. Rasanya lebih manis dari yang dulu ketika ia mencium gadis bernama Hain itu. Ia menginginkan lebih dari ini. Bukan hanya sebatas bibir yang menempel saja tapi ia ingin melumat bibir itu bergantian dari bibir atas dan bawah secara bergantian. Ia ingin lebih. Pemuda itu menginginkan Cherry segar itu sekarang.
Sudah bulat dengan nafsu yang mengelilingi tubuhnya, Chanyeol harus merasa kecewa ketika tautan itu terlepas. Seperti ada yang hilang dari dirinya. Saat ini ia hanya menginginkan Cherry itu menyatu dengan Cherry miliknya.
“Mian. Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih karena sebelumnya kau sudah menjagaku Chanyeol-ssi.” Hain menunduk setelah sadar apa yang barus saja dilakukannya. “Ah, aku harus pergi Chanyeol-ssi, aku harap kau bisa selalu bahagia dengan Luna.” Dengan terburu-buru Hain  berdiri untuk meninggalkan pemuda itu sendiri. Ia hanya tak mau teringat bahwa cintanya hanya bertepuk sebelah tangan.
Sret. Dengan cepat Chanyeol menarik pergelangan tangan Hain agar kembali duduk di bangku taman. Tanpa aba-aba segera diraihnya tengkuk yeoja itu dengan cepat. Segera dilumatnya bibir cherry itu dengan brutal saking tidak sabarnya. Manis, ya, itu yang dirasakan Chanyeol saat ini. Segera dihisapnya kuat-kuat bibir atas dan bawah itu pertanda ia meminta balasan. Sayang, hingga 20 detik berlalu belum ada balasan dari lady pemilik butler seorang Kim Jong in itu. yeoja itu terlalu terkejut untuk membalas ciuman panas yang diberikan pemuda bersurai hitam legam itu. Dada yeoja itu terasa bergemuruh hebat. Perut yeoja itu terasa dililit ribuan kupu-kupu. Nafas yeoja itu semakin memburu. Dia benar-benar melayang saat ini.
Tak ada balasan, dengan sengaja Chanyeol mengginggit bibir bawah mantan ladynya itu. Dihisapnya kuat-kuat darah yang sedikit mengalir di bibir bawah itu. Oh Shit, sepertinya Hain sudah terbuai dengan ciuman panas yang diberikan oleh Chanyeol pada cherry pinknya. Tanpa sadar yeoja itu membalas ciuman namja bermata besar itu. Ia hanya mencoba mengimbangi permainan indah yang diberikan Chanyeolnya. Ya, walaupun ia hanya bisa sesekali memabalas ciuman panas itu. Baginya ciuman Chanyeol untuknya saat ini begitu panas dan menggairahkan sehingga tubuhnya terasa sangat panas. Sebenarnya sejak tadi lututnya sudah lemas, jika saja Chanyeol tak menahan tengkuknya, mungkin ia sudah terjatuh dalam dada bidang pemuda kekar itu. Ya Tuhan Park Chanyeol, kau sudah membuat bibir yeoja bernama Han Hain itu membengkak.
Nafas seorang Han Hain semakin memendek. Ciuman Chanyeol memang memabukkaknnya. Tapi sekarang ia butuh udara. Dengan tenaga kecilnya ia mencoba mendorong bahu pemuda itu agar melepaskan tautan mereka. Tapi sungguh Chanyeol benar-benar bodoh. Ia tak menggubris sama sekali tindakan yeoja yang sudah kehabisan udara itu. Frustasi. Gadis itu butuh udara sekarang juga. Segera dipukulnya dada bidang milik Chanyeol dengan kuat berkali-kali. Benar saja pemuda itu menyadari bahwa gadis yang tengah dicumbunya sudah butuh pasokan oksigen yang banyak. Dengan sangat tidak rela Park Chanyeol melepaskan tautan bibir diantara mereka. Sebagai ganti ia persatukan kening mereka. Dapat dilihatnya dengan jelas bahwa gadis yang baru saja diciumnya secara brutal itu meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Wajah gadis itu juga terlihat semerah tomat. Itu pemandangan yang sangat indah bagi Chanyeol. Ingin diraupnya kembali bibir gadis itu. Tapi ia sadar bahwa gadis itu masih membutuhkan oksigen sebanyak-banyaknya. Oh Tuan Park kau harus bersabar kali ini!
Bugh. Seorang pemuda bersurai brunette dengan mata sarat emosi memukul pipi kiri Park Chanyeol. Kontan seorang gadis yang baru saja dicium Chanyeol dengan ganas terkesiap. Apalagi saat tahu siapa yang baru saja memukul orang yang disukainya adalah Kim Jongin, butlernya sendiri.
Darah segar mengucur di sudut bibir Chanyeol. “Jangan pernah kau berbuat kurang ajar pada Hain lagi!” Bentak Jongin penuh penekanan. Segera diambilnya pergelangan tangan milik Hain agar gadis itu tak bisa menolong pemuda yang baru saja dipukulnya.
“Aku ingatkan kau sekali lagi Tuan Park, jangan pernah sekalipun kau menyentuh Han Hain lagi. Kau tak pantas menyentuhnya sama sekali. Kau hanya seorang butler yang bukan lagi milik ladyku!”
Chanyeol hanya mendecih. Ia masih ingin merasakan cherry manis milik Hain tapi dengan seenaknya pemuda dengan nama panggilan Kai itu mengganggu kegiatannya untuk melakukannya.
“Jongin-ah…” Sebut Hain lirih. Sungguh sekarang ia sangat merasa bersalah pada butlernya itu. Tapi untuk sejenak tadi ia terbuai dalam sentuhan seorang Park Chanyeol.
“Dengar Hain agashi, jangan pernah kau berhubungan dengan pemuda tak tahu diri itu. Kau tak pantas bersamanya.” Jongin mengeratkan genggamannya pada jemari mungil Han Hain.
“Jongin-ah…”
“Yak apa yang kau lakukan Kim Jongin? Jangan pernah menyuruh Han Hain. Lagi pula dia juga ladymu sendiri. Kau hanya seorang butler dari Han Hain.” Chanyeol mencibir.
Jongin mengeluarkan smirknya. “Butler?” Kini pemuda maskulin itu tersenyum remeh. “Kau pikir aku seorang butler, Park Chanyeol-ssi? Aku tak yakin kau adalah seorang butler dengan rangking S.”
Hain menatap Jongin bingung. Ia hanya mengerjapkan matanya. Untuk Chanyeol sebenarnya ia sudah merasa curiga sejak awal. Tapi mengingat selama ini pemuda berkulit sedikit gelap itu tak pernah berbuat macam-macam, jadilah ia hanya mendiamkannya saja. Toh lagi pula dia bukan butler untuk Han Hain lagi.
Chanyeol menatap Jongin penuh selidik. “Siapa kau sebenarnya?”
“Aku?” lagi-lagi Jongin mengeluarkan smirknya. “Kau bisa menyebutku sebagai tunangan dari mantan ladymu ini.”
“MWO?” dua orang yang mendengar ucapan Jongin kali ini merasa tak lagi menginjak tanah.
TaoBaekCiuman
Gimana? Gaje ya? Mian.. soalnya agak dikit ceritanya… biasa ada banyak perubahan cerita.. tapi tetep Review ya…