Rabu, 16 Februari 2011

celah kosong

aku mengejarmu
bersama tulus semangat
kamu lari
dengan dingin bekumu
dan mendorongku
sperti dari tebing

aku lari darimu
mencoba melepasmu
dengan tertindih batu berperasaan
kamu menahanku
menggenggam erat tanganku
memberiku celah harap

aku kembali
kamu hidupkan lagi
dengan dingin bekumu
dan mendorongku
dari tempat yang lebih tinggi
bahkan sangat tinggi
hingga aku jatuh
dan kamu buang celah itu
mengacuhkan dan tak melepaskan

dada terasa ingin ditepuk
 karena sakit tak kunjung reda

aku mencoba pergi lagi
kamu tetap mengunci aku
aku setujui itu
kamu menghempasku

aku tulus melihatmu
tapi kamu mempermainkan
dan tak tertebak
melihatku tulus ada atau tidak

sabtu,29 januari 2011
by:erni k.suwarno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar