COME BACK
Annyeong!
Kali ini Ai membawa FF One Shoot yang jelas-jelas gaje. Sebenernya FF ini
adalah FF remake dari FF Ai yang The Moon Cries. Selain itu yang paling penting
adalag FF ini adalah request dari chingu Ai di sekolah. Huft! Sumpah, dia
ngefans banget sama yang namanya Big Bang. Buat para readers, maaf ya disini
ceritanya G.D. a.k.a Kwon Jiyoung ceritanya masih SMA kelas 3, yah mau gimana
lagi, ai selalu teringat film the commitmentnya abang TOP tercinta. Di situ kan
dia masih SMA..heh apa relasinya coba? Yang penting mereka sama-sama Big Bang. Ah,
udah deh author banyak bacotnya. Nggak usah pake lama-lama, sekarang kita baca
aja FF abal-abal ini. Let’s read! Jangan lupa RCL ya… Author Ai sangat
mengharapkan review yang membangun.
Title : COME BACK
Author : Aiku Anego a.k.a Kang Yongeun
Cast : G. Daragon a.k.a Kwon Jiyoung
Choi Hana (OC)
TOP a.k.a Choi Seunghyun
Rate : T
Genre : Romance
Length : One Shoot
Warning : Banyak typo, gaje, alurnya kecepeten
(tingkat speedy! Bahasa susah
dicerna! Bukan nyebut merek lho)*plak.
Don’t like don’t read!
+++++
Normal Pov
Yeoja
itu menahan nafasnya pelan. Dipandanginya namja didepannya dengan nanar.
Terlihat dengan jelas jika sekarang pelupuk mata yeoja berambut ikal itu sudah
penuh dengan air. Shit! Namja di depannya hanya diam tak bergeming.
“Younggie,
nan joahae. Jeongmal saranghae, kajima…” Ucap yeoja itu menahan lengan kanan milik
namja bernama Kwon Jiyoung itu dengan kedua tangan mungilnya. Dengan cepat
namja yang masih bertahan menunjukkan mimik datarnya itu melepas tangan yeoja
yang sempat menahan lengannya itu. Sekarang yeoja itu benar-benar tak bisa
menahan air mata yang mengalir di pipinya. Yeoja mungil itu menangis dalam
diam. Sepetinya namja yang sepertinya berhati dingin itu meninggalkan yeoja yang
ternyata bernama Choi Hana itu. Yeoja itu mulai menangis sesenggukan melihat
punggung namja yang disukainya mulai menghilang dari pandangannya.
+++++
One year later
+++++
Seunghyun Pov
Ah,
shit! Harusnya kau sudah melupakan namja sialan itu Hana-ya! Ini sudah setahun,
tapi oppa rasa kau masih menyukai namja tak tahu diri itu. Sebagai kakakmu aku
tak tahan melihatmu seperti ini.
Kubuka
pintu kamar dungsaengku, Choi Hana. Kulihat ia tengah memejamkan matanya, tidur
di ranjang kecilnya. Aku tahu saat ini sebenarnya ia sedang tak tidur. Aku juga
tahu ia baru saja menangis. Kelihatan sekali jika dibagian matanya sembab dan
bengkak.
Seunghyun Pov end
“Hana-ya,
oppa tahu kau belum tidur.” Namja bertubuh kekar itu mengelus puncak kepala
adik kesayangannya. Perlahan Hana membuka matanya. Tapi ia diam memandang
kakaknya. Ia tak ingin bicara apapun untuk saat ini.
“Dia
sudah meninggalkanmu Hana-ya. Ini sudah setahun. Oppa mohon kau lupakan namja
sialan itu!” Seunghyun menghela nafasnya berat, kemudian ditinggalkannya adik
perempuannya itu sendiri. ‘aku juga ingin
melupakannya oppa, geundae nae maeum….terus saja berdegup kencang meskipun aku
hanya memikirkan namja itu.’ Sesal Hana dalam hati.
+++++
Langit
gelap, hujan rintik membasahi YS Senior High School. Yeoja bermarga Choi nekat
menembus hujan setelah keluar dari kelasnya. Dengan wajahnya yang mulai basah
karena hujan tipis, mata yeoja itu terlihat sendu. Dengan segera ingin
dilewatinya gerbang sekolah yang mungkin membuatnya sedikit terbebas dari
tekanan dan penatnya ruang kelas seharian ini. Ia ingin sekali pulang sekarang.
Miris
rasanya jika hati yang sudah retak dan hampir patah disengat lebah. Seperti
itulah yang dirasakan yeoja mungil bernama Choi Hana saat melihat seseorang
yang sangat ingin dihapusnya dari hidup dan ingatnnya sekarang tengah berdiri
di depan pintu gerbang sekolahnya sambil memegangi payung di tangan kanannya.
Beku.
Tubuh yeoja kelas dua SMA itu terasa beku. Matanya membulat menatap seorang
namja di depan pintu gerbang itu. Sepertinya pertahanan yang sudah dibangunnya
selama lebih dari setahun belakangan ini mulai runtuh. Yeoja itu masih terdiam
di tempatnya berdiri. Ia sama sekali tak dapat menggerakkan tubuh mungilnya. Sementara
namja yang berdiri di depan pintu gerbang itu menatapnya sendu. Selangkah dua
langkah, namja itu berjalan mendekati tempat yeoja itu masih berdiri. Segera
dipayunginya yeoja yang masih dalam keadaan terkejut sekarang ini.
“Hannie,
aku sudah menunggumu.” Ucap namja itu pelan menatap manik mata seorang Choi
Hana.
Mendengar
suara dari seorang yang sudah ditunggunya selama ini, yeoja itu mulai kembali
pada kesadarnnya. Lidahnya terasa kelu saat ini. Ingin sekali ia pingsan
sekarang. Ia hanya takut bahwa apa yang dilihatnya adalah sebuah ilusi karena
terlalu menunggu namja bodoh itu. Yeoja itu masih diam.
“Mianhae
Hannie.” Ucap namja itu lagi membuat kesadaran yeoja manis itu sepenuhnya
kembali. Menahan rasa sakit di ulu hatinya, yeoja yang biasa dipanggil oppanya
dengan Hana saja itu membalikkan badannya memunggungi namja itu. Seketika itu
juga pertahanannya runtuh. Air matanya jatuh. Bahunya bergetar. Segera
dihapusnya cairan bening yang sudah mengalir dipipinya dengan kasar.
“Pergilah
Younggie.” Ucap Hana lirih menatap ke bawah sepatunya.
Hening.
Yeoja
yang saat ini menahan tangisnya agar tak keluar seenaknya lagi masih diam tak
mau memandang wajah seorang namja yang sudah meninggalkannya setahun lalu.
Grep.
Lagi.
Pertahanan dungsaeng dari Kim Choi Seunghyun jebol. Air matanya jatuh lagi.
Namja bernama Kwon Jiyoung itu memeluknya dari belakang dengan erat.
+++++
Sedikit
kilatan marah terlihat dari mata seorang Choi Seunghyun. Ditatapnya Choi Hana,
adiknya dengan tatapan menyelidik. Merasa ada yang aneh dengan oppanya, Hana
menatap Seunghyun dengan penuh tanya.
“Waegeurae
oppa? Ada apa denganmu oppa?” Tanya Hana polos.
Kini
tatapan Seunghyun tak lagi meyelidik. Matanya berubah teduh.
“Jangan
pernah kembali pada namja itu.” Seunghyun berusaha membuat suaranya sedatar
mungkin. Ia berharap adik kesayangannya itu mengerti. “Tadi namja itu menemuimu
bukan?” Deg. Bagaimana namja yang biasa dipanggil TOP itu tahu? “Tadi oppa
melihat namja sialan itu memelukmu.”
Tubuh
Hana menegang. Pasti oppanya itu tahu ketika sedang menjemputnya untuk pulang
bersama. Damn it. “Oppa harap kau tak lagi berhubungan dengan namja bermarga
Kwon itu, Hana-ya.”
Hening.
“Sebenarnya…”
Seunghyun menghentikan ucapannya sendiri.
“Huh?”
Choi
Seunghyun, namja yang lebih tua dua tahun dari adiknya itu menghembuskan
nafasnya berat. “Tadi dia sempat menemuiku setelah dia menemuimu.”
Ingin
sekali Hana menangis lagi hari ini, “Younggie…”
“Jangan
sebut nama sialan itu lagi!” Suara Seunghyun terdengar lebih meninggi dari pada
sebelumnya.
Hening
lagi.
“Mianhae
Hana-ya. Oppa tidak bermaksud membentakmu.”
+++++
“Pergilah
Kwon Jiyoung-ssi.” Ujar Hana pada mantan namja chingunya. ‘Padahal kemarin ia masih menyebut namaku Younggie, tapi sekarang dia
memanggilku dengan formal. Maafkan aku junggie, sudah membuatmu sangat
terluka.’ Sesal Jiyoung.
“Shireo.”
Yeoja
yang selalu dipanggil Hannie oleh Jiyoung itu melepaskan nafasnya berat, “Apa
maumu sebenarnya?”
‘huh? Apa mauku? Kalau bisa
kurengkuh kau sekarang dalam pelukanku Hannie.’
Huft! “Aku ingin minta maaf padamu Hannie.”
“Aku
sudah memaafkanmu.” Ujar Hana tanpa beban. “Sekarang pergilah.”
Jeda.
“Hannie…”
“Jiyoung-ssi,
bukankah kau ingin minta maaf?” Tanya Hana tiba-tiba.
“Ne…
geundae…” Belum sempat namja berwajah imut menyelesaikan kalimatnya, Hana
menyela.
“Keinginanmu
sudah terkabul. Aku sudah memaafkanmu. Jadi pergilah sekarang.”
Grep.
Ya
Tuhan… sepertinya untuk kesekian kalinya, pertahanan yeoja berparas manis ini
akan runtuh lagi karena kehadiran seorang Kwon Jiyoung. Seharusnya namja yang
memiliki julukan G.D. ini jangan memeluk yeoja itu tiba-tiba. Sedangkan Hana?
Ia hanya terdiam saat namja penyuka gaya nyentrik itu menaruh kepalanya di dada
bidang namja itu. Rasanya hangat sekali. Saat itu juga, air mata Hana menetes
membasahi kaus beserta dada bidang seorang Kwon Jiyoung.
“Jangan
memaafkanku semudah itu Hannie. Aku tahu, selama ini kau sudah sangat terluka
karena aku.”
+++++
Yeoja
yang merupakan adik dari Choi Seunghyun itu menunduk meneteskan air matanya.
“Mianhae oppa… hiks… jantungku masih saja berdebar hebat saat bersama orang
itu.”
Choi
Seunghyun menatap puncak kepala adiknya ketika ia selesai membenamkan wajah
dungsaengnya itu ke dalam dadanya yang luas. Sungguh tak tega ia melihat adik
kesayangannya itu rapuh. “Oppa tahu kau masih mencintainya Hannie, tapi
perlahan-lahan lupakanlah dia.” Seunghyun mencoba membuat suaranya sehalus
mungkin. Ia tak ingin emosi saat menyebut namja yang sudah membuat adiknya
jarang tersenyum hampir lebih dari setahun belakangan ini. “Dia orang yang
sudah menyakitimu. Dia tak pantas untuk kau tangisi dan maafkan Hana-ya.”
Dari
jauh nampak seorang namja tengah memperhatikan kegiatan kakak beradik itu.
Kelihatan sekali jika sekarang ia sangat menyesal setelah mendengar percakapan
kakak beradik itu. Saat ini penyesalannya bertambah hebat mengingat bagaimana
dulu ia meninggalkan yeoja bernama Choi Hana itu demi yeoja lain.
“Oetokhae
oppa? Setiap memikirkan Younggie saja hatiku sudah bergemuruh. Apalagi kemarin
aku melihat wajahnya yang selama ini aku rindukan. Kemarahan dan kepedihan
selama lebih dari setahun ini tiba-tiba hilang menguap entah kemana. Rasanya
semua kesalahan yang sudah ia lakukan padaku sirna begitu saja. Hiks…” Hana
lagi-lagi membasahi dada oppanya dengan air mata. “Aku masih sangat
mencintainya oppa.”
Kwon
Jiyoung? Mendengar ucapan yeoja itu lagi, penyesalan dihatinya makin membuncah
memenuhi relung hatinya.
+++++
Jiyoung
menatap Seunghyun dengan perasaan sedikit takut, mengingat ia adalah kakak dari
yeoja yang sudah disakiti hatinya. Dengan pasti ia paham bahwa ia sudah membuat
adik dari namja itu menderita, tapi keinginannya untuk mendapatkan kembali hati
adik dari Choi Seunghyun itu teramat sangat besar. Ia tahu sejak dulu hatinya
tak pernah berpindah ke lain hati. Hatinya hanya untuk seorang Choi Hana meski pada akhirnya ia memilih meninggalkan
yeoja itu demi bersama yeoja lain. Sedangkan Seunghyun? Ia masih belum bisa
menerima Kwon Jiyoung. Ia terlalu menyayangi adik satu-satunya itu sehingga ia
tak mau lagi adiknya tersakiti oleh namja yang sama. Tapi, ia tak tega pada
adiknya yang masih sangat mencintai namja pemilik eye smile itu. Apa ia masih harus memisahkan kedua orang yang
sebenarnya masih saling mencintai itu? Ia tak mungkin setega itu, terutama pada
adik semata wayangnya sendiri.
“Kau
sudah terlambat menceritakan itu Tuan Kwon. Dalam waktu yang lama kau sudah
menghancurkan keceriaan adikku.”
“Aku
tahu, tapi aku sangat mencintai Hannie”
“Algeseo!”
Hening. “Tapi kau sudah meninggalkan adikku dan menyakitinya.” Nada suara
Seunghyun mulai meninggi. “Aku juga mengerti kau meninggalkan Hana demi bersama
yeoja bernama Dara itu karena kau kasihan padanya. Tapi tetap saja itu sangat
menyakitkan bagi Hanaku. Jika aku jadi kau, aku tak akan pernah meninggalkan
dan menyakiti yeoja yang aku cintai.”
Deg.
Kata-kata Jongin sukses membuat ulu hati Jiyoung tertohok. Seharusnya dulu ia
tak meninggalkan Hana yang akan membuat Hana dan dirinya sendiri tersakiti. Ia
sangat mencintai yeoja itu, namun dengan tega ia menghempaskan cinta beserta
yeoja itu jatuh dari langit yang paling tinngi menghantam permukaan tanah yang
paling bawah dan keras. Sangat menyakitkan.
“Harusnya
dulu kau menceritakan masalah yeoja dan penyakitnya itu pada Hana. Aku tahu ia
pasti merelakanmu meski hatinya terluka.” Deg. Harusnya Jiyoung juga sadar
kalau ia jujur, kemungkinan besar Hana akan merelakannya. Dia sangat tahu yeoja
itu benar-benar baik. “ Tapi kau membuat kesalahn besar. Kau tak menceritakan
apapun pada adikku dan meninggalkannya tanpa ada alasan demi Dara. Kau malah
menusuk tepat di jantung adikku dalam waktu yag lama. Kau tahu jika saja waktu
itu kau jujur, rasa sakit di hati Yoojung tidak akan sebesar dan sangat
menyakitkan seperti sekarang ini.” Jiyoung merutuki tindakan bodohnya selama
ini. “Dan setelah yeoja itu sembuh, kau ingin kembali pada adikku huh? Yang
benar saja Tuan Kwon! Jangan harap!”
Kini
penyesalan yang dirasakan Jiyoung membuat namja itu meringis mengingat yeoja
yang selalu hadir dalam mimpinya. “Aku menyesal. Mianhae Hannie…”
+++++
Seorang
siswa senior tingkat akhir berseragam YG Senior High School memasuki salah satu
ruang kelas di YS Senior High School. Yang menghebohkan bukan karena ada siswa
dari sekolah lain yang dengan percaya dirinya memasuki kawasan YS Senior High
School, melainkan karena luar biasa tampannya siswa yang diketahui ternyata
Kwon Jiyoung itu.
Grep.
Sebuah
tangan menangkap pergelangan tangan milik yeoja imut bernama Hana. Terkejut?
Tentu saja. Sekarang ini namja bermarga Kwon tengah menarik pergelangan
tangannya untuk meninggalkan kelasnya. Shit. Jiyoung sudah membuat yeoja
teladan itu membolos.
+++++
“Yak
Kwon Jiyoung-ssi! Apa maumu sebenarnya?” Yoojung memproutkan bibirnya kesal.
Jiyoung malah terkikik melihatnya. Di matanya, apa yang dilakukan yeoja itu
malah terkesan lucu dan menggemaskan. Ingin rasanya ia melumat bibir peach itu
sekarang juga.
“Aneh
sekali rasanya kau menyebut nama itu. Aku lebih suka kau memanggilku Younggie.”
Dengan wajah tanpa rasa bersalah Jiyoung mengacak rambut Hana, sedangkan yeoja
itu kembali memproutkan bibirnya. Tanda ia sangat kesal sekarang. Dada yeoja
itu kembali bergemuruh. Sudah lama ia tak merasakan kehangatan tangan seorang
Kwon Jiyoung di puncak kepalanya. Bahagia? Tentu saja ia sangat bahagia
sekarang ini. Kalau bisa ia ingin menghentikan waktu ini sekarang juga. Ia tak
mau ini hanya sebuah mimpi belaka. Ia teramat takut untuk bangun dan menyadari
namja yang dicintainya itu menghilang dari hidupnya lagi. Ia tak akan sanggup
untuk kedua kalinya. “Aku mencintaimu Hannie.” Ucapan Jiyoung sepertinya benar-benar
membuat jantung Hana meledak sekarang. Ia bertanya-tanya apa yang diucapkan
namja berkulit putih itu benar.
“Yang
benar saja Tuan Kwon? Kita sudah lama berakhir.” Hana tersenyum miris mencibir.
Ia menyesali kata-katanya barusan. Jujur ia juga mencintai namja itu. Bahkan
sekarang ia ingin berlari dan menghamburkan tubuhnya pada namja di depannya
itu.
“Aku
tahu. Tapi aku tetap mencintaimu, aku yakin kau juga begitu.” Jeder! Apa yang
dikatakan namja itu benar apa adanya. Ingin rasanya yeoja itu mengubur dirinya
hidup-hidup saking malunya. Pasti sekarang mukanya sudah memerah seperti
kepeiting rebus.
Jiyoung
mengeluarkan smirknya, “Mulai
sekarang kau jadi yeojachinguku lagi!” ‘Haaaaaaaaaaah!’
ingin rasanya Hana berteriak. Sejenak ia mematung mendengar ucapan Baekhyun. ‘Yeojachingu? Aku ingin kembali padamu
Hannie.’
“Yak
Jiyoung-ssi, jangan memutuskan sendiri. Kau pikir aku mau kembali padamu?
Percaya diri sekali kau.” ‘Shit! Tentu
saja aku mau kembali padamu Hannie.’
Kini
Jiyoung mengeluarkan senyum evilnya, “Tentu kau mau. Kita masih saling
mencintai.” Lagi. Jiyoung mengeluarkan senyum evilnya. CHU. Bibir peach itu
kini sedang dilumat oleh pemilik bibir tipis Kwon Jiyoung.
“Euh.”
Hana melenguh melepas ciuman Baekhyun secara pakasa. Ia butuh bernafas. Tatapan
yeoja itu kosong. Ia mulai memeras otaknya untuk memahami apa yang baru saja
terjadi. “Eomo! Apa yang terjadi?”
“Sekarang
kau sudah resmi milikku lagi Hannie.” Shit! Jiyoung menunjukkan wajah paling
evilnya kali ini. Senyumnya kini menyeringai.
“Yak
Tuan Kwon! Apa yang kau lakukan?” Hana memproutkan bibirnya. ‘Kau melakukan kesalahan besar Hannie.
Jangan beraegyo dengan bibir lezatmu itu. Sekarang aku makin bernafsu melumat
bibirmu lagi.’ Chu. Dengan cepat Jiyoung mencium bibir lembut milik Hana.
Kali ini ciumannya jauh lebih lembut dari pada ciuman yang pertama tadi.
Bedanya, Hana sama sekali tak menolak. Ia malah membalas ciuman hangat itu.
Shit. Damn it! Kali ini ciuman mereka benar-benar panjang.
“Ini
salahmu Younggie. Setelah ini kita tak akan pulang dengan selamat jika oppa
tahu.” Ujar Hana di akhir ciuman mereka.
‘Younggie? Akhirya kau memanggilku
dengan sebutan itu lagi Hannie. Saranghae myHannie.’
“Biar saja! Yang penting kau kembali padaku Chagiya. Saranghae Hannie.” Rona
merah di pipi Hana makin kentara. Ia tersipu. Ia sangat malu sekaligus senang
sekarang. Dengan cepat Jiyoung manarik pinggang Yoojung agar lebih erat dalam
pelukannya.
“Selalu
saja kau seenaknya sendiri.” Sekarang Hana menyunggingkan selulas senyum yang
sangat manis di bibirnya. Inilah yang Jiyoung tunggu-tunggu. Sudah lama ia tak
melihat senyum Hana yang begitu tulus, hangat, dan penuh aura cinta itu.
“Saranghae
Hannie.” Baekhyun menatap manik mata Hana dalam.
“Nado
Sarnghae Younggie.” Chu. Ciuman itu kembali terjadi.
“Yak!”
Hana melepas ciuman Jiyoung secara paksa. Ia butuh bernafas lagi. Shit!
Disadarinya ciuman yang terakhir, Jiyoung melakukannya dengan kasar.
Jiyoung
menyeringai, “Setelah ini aku akan menculikmu sebelum oppamu yang telalu
protective itu membunuhku.”
“Yak,
dia itu kakakku. Jangan…” Chu.belum sempat yeoja itu menyelesaikan kalimatnya,
lagi, namja bernama Kwon Jiyoung itu melumat bibir peach Choi Hana.
FINISH.
Gaje
kan ceritanya? Tapi tetep RCL ya… Ai butuh saran nih… Gumawo sudah membaca… FF
ini Ai persembahkan untuk chingu Ai. Saranghanda kawan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar