THE MOON CRIES
Annyeong!
Kali ini Ai membawa FF One Shoot yang jelas-jelas gaje. Karena bias Ai di EXO
adalah Baekhyun, jadi jelas sekarang cast utama disini adalah abang Byun. Untuk
pasangannya tentu Kim Yoojung. Ai lumayan ngefansa juga sama artis yang
beranjak remaja ini. Bahkan Ai juga nunggu mini drama barunnya Gok bi (judul
sementara) yang bakal tayang tahun 2014 ini. Sebenarnya Ai mulai suka sama
artis ini gara-gara dia meranin jadi Yeonwoo kecil di The Moon That Embraces
The Sun. sejak saat itu Ai cari tahu tentang dia. Dan ternyata daebaknya dia
yang main jadi Dongyi kecil. Ah, udah deh author banyak bacotnya. Nggak
usah pake lama-lama, sekarang kita baca aja FF abal-abal ini. Let’s read!
Jangan lupa RCL ya… Author Ai sangat mengharapkan review yang membangun.
Title : Dari Umnida (The Moon Cries)
Author : Aiku Anego a.k.a Kang Yongeun
Cast : Byun Baekhyun
Kim Yoojung
Kim Jongin
Rate : T
Genre : Romance
Length : One Shoot
Warning : Banyak typo, gaje, alurnya kecepeten
(tingkat speedy! Bahasa susah
dicerna! Bukan nyebut merek lho)*plak.
Don’t like don’t read!
+++++
Normal Pov
Yeoja
itu menahan nafasnya pelan. Dipandanginya namja didepannya dengan nanar.
Terlihat dengan jelas jika sekarang pelupuk mata yeoja berambut ikal itu sudah
penuh dengan air. Shit! Namja di depannya hanya diam tak bergeming.
“Baekkie,
nan joahae. Jeongmal saranghae, kajima…” Ucap yeoja itu menahan lengan kanan
milik namja bernama Byun Baekhyun itu dengan kedua tangan mungilnya. Dengan
cepat namja yang masih bertahan menunjukkan mimik datarnya itu melepas tangan
yeoja yang sempat menahan lengannya itu. Sekarang yeoja itu benar-benar tak
bisa menahan air mata yang mengalir di pipinya. Yeoja mungil itu menangis dalam
diam. Sepetinya namja yang sepertinya berhati dingin itu meninggalkan yeoja
yang ternyata bernama Kim Yoojung itu. Yeoja itu mulai menangis sesenggukan
melihat punggung namja yang disukainya mulai menghilang dari pandangannya.
+++++
One year later
+++++
Jongin pov
Ah,
shit! Harusnya kau sudah melupakan namja sialan itu Jung-ah! Ini sudah setahun,
tapi oppa rasa kau masih menyukai namja tak tahu diri itu. Sebagai kakakmu aku
tak tahan melihatmu seperti ini.
Kubuka
pintu kamar dungsaengku, Kim Yoojung. Kulihat ia tengah memejamkan matanya,
tidur di ranjang kecilnya. Aku tahu saat ini sebenarnya ia sedang tak tidur.
Aku juga tahu ia baru saja menangis. Kelihatan sekali jika dibagian matanya
sembab dan bengkak.
Jongin Pov end
“Jung-ah,
oppa tahu kau belum tidur.” Namja berkulit agak gelap itu mengelus puncak
kepala adik kesayangannya. Perlahan Yoojung membuka matanya. Tapi ia diam
memandang kakaknya. Ia tak ingin bicara apapun untuk saat ini.
“Dia
sudah meninggalkanmu Jung-ah. Ini sudah setahun. Oppa mohon kau lupakan namja
sialan itu!” Jongin menghela nafasnya berat, kemudian ditinggalkannya adik
perempuannya itu sendiri. ‘aku juga ingin
melupakannya oppa, geundae nae maeum….terus saja berdegup kencang meskipun aku
hanya memikirkan namja itu.’ Sesal Yoojung dalam hati.
+++++
Langit
gelap, hujan rintik membasahi Sidus Senior High School. Yeoja bermarga Kim
nekat menembus hujan setelah keluar dari kelasnya. Dengan wajahnya yang mulai
basah karena hujan tipis, mata yeoja itu terlihat sendu. Dengan segera ingin
dilewatinya gerbang sekolah yang mungkin membuatnya sedikit terbebas dari
tekanan dan penatnya ruang kelas seharian ini. Ia ingin sekali pulang sekarang.
Miris
rasanya jika hati yang sudah retak dan hampir patah disengat lebah. Seperti
itulah yang dirasakan yeoja mungil bernama Kim Yoojung saat melihat seseorang
yang sangat ingin dihapusnya dari hidup dan ingatnnya sekarang tengah berdiri
di depan pintu gerbang sekolahnya sambil memegangi payung di tangan kanannya.
Beku.
Tubuh yeoja kelas dua SMA itu terasa beku. Matanya membulat menatap seorang
namja di depan pintu gerbang itu. Sepertinya pertahanan yang sudah dibangunnya
selama lebih dari setahun belakangan ini mulai runtuh. Yeoja itu masih terdiam
di tempatnya berdiri. Ia sama sekali tak dapat menggerakkan tubuh mungilnya.
Sementara namja yang berdiri di depan pintu gerbang itu menatapnya sendu.
Selangkah dua langkah, namja itu berjalan mendekati tempat yeoja itu masih
berdiri. Segera dipayunginya yeoja yang masih dalam keadaan terkejut sekarang
ini.
“Junggie,
aku sudah menunggumu.” Ucap namja itu pelan menatap manic mata seorang Kim
Yoojung.
Mendengar
suara dari seorang yang sudah ditunggunya selama ini, yeoja itu mulai kembali
pada kesadarnnya. Lidahnya terasa kelu saat ini. Ingin sekali ia pingsan
sekarang. Ia hanya takut bahwa apa yang dilihatnya adalah sebuah ilusi karena
terlalu menunggu namja bodoh itu. Yeoja itu masih diam.
“Mianhae
Junggie.” Ucap namja itu lagi membuat kesadaran yeoja manis itu sepenuhnya
kembali. Menahan rasa sakit di ulu hatinya, yeoja yang biasa dipanggil oppanya
dengan Jung itu membalikkan badannya memunggungi namja itu. Seketika itu juga
pertahanannya runtuh. Air matanya jatuh. Bahunya bergetar. Segera dihapusnya
cairan bening yang sudah mengalir dipipinya dengan kasar.
“Pergilah
Baekkie.” Ucap Yoojung lirih menatap ke bawah sepatunya.
Hening.
Yeoja
yang saat ini menahan tangisnya agar tak keluar seenaknya lagi masih diam tak
mau memandang wajah seorang namja yang sudah meninggalkannya setahun lalu.
Grep.
Lagi.
Pertahanan dungsaeng dari Kim Jongin jebol. Air matanya jatuh lagi. Namja
bernama Byun Baekhyun itu memeluknya dari belakang dengan erat.
+++++
Sedikit
kilatan marah terlihat dari mata seorang Kim Jongin. Ditatapnya Kim Yoojung,
adiknya dengan tatapan menyelidik. Merasa ada yang aneh dengan oppanya, Yoojung
menatap Jongin dengan penuh tanya.
“Waegeurae
oppa? Ada apa denganmu oppa?” Tanya Yoojung polos.
Kini
tatapan Jongin tak lagi meyelidik. Matanya berubah teduh.
“Jangan
pernah kembali pada namja itu.” Jongin berusaha membuat suaranya sedatar
mungkin. Ia berharap adik kesayangannya itu mengerti. “Tadi namja itu menemuimu
bukan?” Deg. Bagaimana namja yang biasa dipanggil Kai itu tahu? “Tadi oppa
melihat namja sialan itu memelukmu.”
Tubuh
Yoojung menegang. Pasti oppanya itu tahu ketika sedang menjemputnya untuk
pulang bersama. Damn it. “Oppa harap kau tak lagi berhubungan dengan namja
bermarga Byun itu, Jung-ah.”
Hening.
“Sebenarnya…”
Jongin menghentikan ucapannya sendiri.
“Huh?”
Kim
Jongin, namja yang lebih tua dua tahun dari adiknya itu menghembuskan nafasnya
berat. “Tadi dia sempat menemuiku setelah dia menemuimu.”
Ingin
sekali Yoojung menangis lagi hari ini, “Baekkie…”
“Jangan
sebut nama sialan itu lagi!” Suara Jongin terdengar lebih meninggi dari pada
sebelumnya.
Hening
lagi.
“Mianhae
Jung-ah. Oppa tidak bermaksud membentakmu.”
+++++
“Pergilah
Byun Baekhyun-ssi.” Ujar Yoojung pada mantan namja chingunya. ‘Padahal kemarin ia masih menyebut namaku
Baekkie, tapi sekarang dia memanggilku dengan formal. Maafkan aku junggie,
sudah membuatmu sangat terluka.’ Sesal Baekhyun.
“Shireo.”
Yeoja
yang selalu dipanggil Junggie oleh Baekhyun itu melepaskan nafasnya berat, “Apa
maumu sebenarnya?”
‘huh? Apa mauku? Kalau bisa
kurengkuh kau sekarang dalam pelukanku Junggie.’
Huft! “Aku ingin minta maaf padamu Junggie.”
“Aku
sudah memaafkanmu.” Ujar Yoojung tanpa beban. “Sekarang pergilah.”
Jeda.
“Junggie…”
“Baekhyun-ssi,
bukankah kau ingin minta maaf?” Tanya Yoojung tiba-tiba.
“Ne…
geundae…” Belum sempat namja berwajah imut menyelesaikan kalimatnya, Yoojung
menyela.
“Keinginanmu
sudah terkabul. Aku sudah memaafkanmu. Jadi pergilah sekarang.”
Grep.
Ya
Tuhan… sepertinya untuk kesekian kalinya, pertahanan yeoja berparas manis ini
akan runtuh lagi karena kehadiran seorang Byun Baekhyun. Seharusnya namja yang
memiliki julukan bacon ini jangan memeluk yeoja itu tiba-tiba. Sedangkan
Yoojung? Ia hanya terdiam saat namja penyuka strawberry itu menaruh kepalanya
di dada bidang namja itu. Rasanya hangat sekali. Saat itu juga, air mata
Yoojung menetes membasahi kaus beserta dada bidang seorang Byun Baekhyun.
“Jangan
memaafkanku semudah itu Junggie. Aku tahu, selama ini kau sudah sangat terluka
karena aku.”
+++++
Yeoja
yang merupakan adik dari Kim Jongin itu menunduk meneteskan air matanya.
“Mianhae oppa… hiks… jantungku masih saja berdebar hebat saat bersama orang
itu.”
Kim
Jongin menatap puncak kepala adiknya ketika ia selesai membenamkan wajah
dungsaengnya itu ke dalam dadanya yang luas. Sungguh tak tega ia melihat adik
kesayangannya itu rapuh. “Oppa tahu kau masih mencintainya Jung-ah, tapi
perlahan-lahan lupakanlah dia.” Jongin mencoba membuat suaranya sehalus
mungkin. Ia tak ingin emosi saat menyebut namja yang sudah membuat adiknya
jarang tersenyum hampir lebih dari setahun belakangan ini. “Dia orang yang
sudah menyakitimu. Dia tak pantas untuk kau tangisi dan maafkan Jung-ah.”
Dari
jauh Nampak seorang namja tengah memperhatikan kegiatan kakak beradik itu.
Kelihatan sekali jika sekarang ia sangat menyesal setelah mendengar percakapan
kakak beradik itu. Saat ini penyesalannya bertambah hebat mengingat bagaimana
dulu ia meninggalkan yeoja bernama Kim Yoojung itu demi yeoja lain.
“Oetokhae
oppa? Setiap memikirkan baekkie saja hatiku sudah bergemuruh. Apalagi kemarin
aku melihat wajahnya yang selama ini aku rindukan. Kemarahan dan kepedihan
selama lebih dari setahun ini tiba-tiba hilang menguap entah kemana. Rasanya
semua kesalahan yang sudah ia lakukan padaku sirna begitu saja. Hiks…” Yoojung
lagi-lagi membasahi dada oppanya dengan air mata. “Aku masih sangat
mencintainya oppa.”
Byun
Baekhyun? Mendengar ucapan yeoja itu lagi, penyesalan dihatinya makin membuncah
memenuhi relung hatinya.
+++++
Baekhyun
menatap Jongin dengan perasaan sedikit takut, mengingat ia adalah kakak dari
yeoja yang sudah disakiti hatinya. Dengan pasti ia paham bahwa ia sudah membuat
adik dari namja itu menderita, tapi keinginannya untuk mendapatkan kembali hati
adik dari Kim Jongin itu teramat sangat besar. Ia tahu sejak dulu hatinya tak
pernah berpindah ke lain hati. Hatinya hanya untuk seorang Kim Yoojung meski
pada akhirnya ia memilih meninggalkan yeoja itu demi bersama yeoja lain.
Sedangkan Jongin? Ia masih belum bisa menerima Byun Baekhyun. Ia terlalu
menyayangi adik satu-satunya itu sehingga ia tak mau lagi adiknya tersakiti
oleh namja yang sama. Tapi, ia tak tega pada adiknya yang masih sangat
mencintai namja pemilik eye smile
itu. Apa ia masih harus memisahkan kedua orang yang sebenarnya masih saling
mencintai itu? Ia tak mungkin setega itu, terutama pada adik semata wayangnya
sendiri.
“Kau
sudah terlambat menceritakan itu Tuan Byun. Dalam waktu yang lama kau sudah
menghancurkan keceriaan adikku.”
“Aku
tahu, tapi aku sangat mencintai Junggie”
“Algeseo!”
Hening. “Tapi kau sudah meninggalkan adikku dan menyakitinya.” Nada suara
Jongin mulai meninggi. “Aku juga mengerti kau meninggalkan Yoojung demi bersama
yeoja bernama Krystal itu karena kau kasihan padanya. Tapi tetap saja itu
sangat menyakitkan bagi Yoojungku. Jika aku jadi kau, aku tak akan pernah meninggalkan
dan menyakiti yeoja yang aku cintai.”
Deg.
Kata-kata Jongin sukses membuat ulu hati Baekhyun tertohok. Seharusnya dulu ia
tak meninggalkan Yoojung yang akan membuat Yoojung dan dirinya sendiri
tersakiti. Ia sangat mencintai yeoja itu, namun dengan tega ia menghempaskan
cinta beserta yeoja itu jatuh dari langit yang paling tinngi menghantam
permukaan tanah yang paling bawah dan keras. Sangat menyakitkan.
“Harusnya
dulu kau menceritakan masalah yeoja dan penyakitnya itu pada Yoojung. Aku tahu
ia pasti merelakanmu meski hatinya terluka.” Deg. Harusnya Baekhyun juga sadar
kalau ia jujur, kemungkinan besar Yoojung akan merelakannya. Dia sangat tahu
yeoja itu benar-benar baik. “ Tapi kau membuat kesalahn besar. Kau tak
menceritakan apapun pada adikku dan meninggalkannya tanpa ada alasan demi
Krystal. Kau malah menusuk tepat di jantung adikku dalam waktu yag lama. Kau
tahu jika saja waktu itu kau jujur, rasa sakit di hati Yoojung tidak akan
sebesar dan sangat menyakitkan seperti sekarang ini.” Baekhyun merutuki
tindakan bodohnya selama ini. “Dan setelah yeoja itu sembuh, kau ingin kembali
pada adikku huh? Yang benar saja Tuan Byun! Jangan harap!”
Kini
penyesalan yang dirasakan Baekhyun membuat namja itu meringis mengingat yeoja
yang selalu hadir dalam mimpinya. “Aku menyesal. Mianhae Junggie…”
+++++
Seorang
siswa senior tingkat akhir berseragam SM Senior High School memasuki salah satu
ruang kelas di Sidus Senior High School. Yang menghebohkan bukan karena ada
siswa dari sekolah lain yang dengan percaya dirinya memasuki kawasan Sidus
Senior High School, melainkan karena luar biasa tampannya siswa yang diketahui
ternyata Byun Baekhyun itu.
Grep.
Sebuah
tangan menangkap pergelangan tangan milik yeoja imut bernama Yoojung. Terkejut?
Tentu saja. Sekarang ini namja bermarga Byun tengah menarik pergelangan
tangannya untuk meninggalkan kelasnya. Shit. Baekhyun sudah membuat yeoja
teladan itu membolos.
+++++
“Yak
Byun Baekhyun-ssi! Apa maumu sebenarnya?” Yoojung memproutkan bibirnya kesal.
Baekhyun malah terkikik melihatnya. Di matanya, apa yang dilakukan yeoja itu
malah terkesan lucu dan menggemaskan. Ingin rasanya ia melumat bibir peach itu
sekarang juga.
“Aneh
sekali rasanya kau menyebut nama itu. Aku lebih suka kau memanggilku Baekkie.”
Dengan wajah tanpa rasa bersalah Baekhyun mengacak rambut Yoojung, sedangkan
yeoja itu kembali memproutkan bibirnya. Tanda ia sangat kesal sekarang. Dada
yeoja itu kembali bergemuruh. Sudah lama ia tak merasakan kehangatan tangan
seorang Byun Baekhyun di puncak kepalanya. Bahagia? Tentu saja ia sangat
bahagia sekarang ini. Kalau bisa ia ingin menghentikan waktu ini sekarang juga.
Ia tak mau ini hanya sebuah mimpi belaka. Ia teramat takut untuk bangun dan
menyadari namja yang dicintainya itu menghilang dari hidupnya lagi. Ia tak akan
sanggup untuk kedua kalinya. “Aku mencintaimu Junggie.” Ucapan Baekhyun sepertinya
benar-benar membuat jantung Yoojung meledak sekarang. Ia bertanya-tanya apa
yang diucapkan namja berkulit putih itu benar.
“Yang
benar saja Tuan Byun? Kita sudah lama berakhir.” Yoojung tersenyum miris
mencibir. Ia menyesali kata-katanya barusan. Jujur ia juga mencintai namja itu.
Bahkan sekarang ia ingin berlari dan menghamburkan tubuhnya pada namja di
depannya itu.
“Aku
tahu. Tapi aku tetap mencintaimu, aku yakin kau juga begitu.” Jeder! Apa yang
dikatakan namja itu benar apa adanya. Ingin rasanya yeoja itu mengubur dirinya
hidup-hidup saking malunya. Pasti sekarang mukanya sudah memerah seperti
kepeiting rebus.
Baekhyun
mengeluarkan smirknya, “Mulai
sekarang kau jadi yeojachinguku lagi!” ‘Haaaaaaaaaaah!’
ingin rasanya Yoojung berteriak. Sejenak ia mematung mendengar ucapan Baekhyun.
‘Yeojachingu? Aku ingin kembali padamu
Baekkie.’
“Yak
Baekhyun-ssi, jangan memutuskan sendiri. Kau pikir aku mau kembali padamu?
Percaya diri sekali kau.” ‘Shit! Tentu
saja aku mau kembali padamu Baekkie.’
Kini
Baekhyun mengeluarkan senyum evilnya, “Tentu kau mau. Kita masih saling
mencintai.” Lagi. Baekhyun mengeluarkan senyum evilnya. CHU. Bibir peach itu
kini sedang dilumat oleh pemilik bibir tipis Byun Baekhyun.
“Euh.”
Yoojung melenguh melepas ciuman Baekhyun secara pakasa. Ia butuh bernafas.
Tatapan yeoja itu kosong. Ia mulai memeras otaknya untuk memahami apa yang baru
saja terjadi. “Eomo! Apa yang terjadi?”
“Sekarang
kau sudah resmi milikku lagi Junggie.” Shit! Baekhyun menunjukkan wajah paling
evilnya kali ini. Senyumnya kini menyeringai.
“Yak
Tuan Byun! Apa yang kau lakukan?” Yoojung memproutkan bibirnya. ‘Kau melakukan kesalahan besar Junggie.
Jangan beraegyo dengan bibir lezatmu itu. Sekarang aku makin bernafsu melumat
bibirmu lagi.’ Chu. Dengan cepat Baekhyun mencium bibir lembut milik
Yoojung. Kali ini ciumannya jauh lebih lembut dari pada ciuman yang pertama
tadi. Bedanya, Yoojung sama sekali tak menolak. Ia malah membalas ciuman hangat
itu. Shit. Damn it! Kali ini ciuman mereka benar-benar panjang.
“Ini
salahmu Baekkie. Setelah ini kita tak akan pulang dengan selamat jika oppa
tahu.” Ujar Yoojung di akhir ciuman mereka.
‘Baekkie? Akhirya kau memanggilku
dengan sebutan itu lagi Junggie. Saranghae myJunggie.’
“Biar saja! Yang penting kau kembali padaku Chagiya. Saranghae Junngie.” Rona
merah di pipi Yoojung makin kentara. Ia tersipu. Ia sangat malu sekaligus
senang sekarang. Dengan cepat Baekhyun manarik pinggang Yoojung agar lebih erat
dalam pelukannya.
“Selalu
saja kau seenaknya sendiri.” Sekarang Yoojung menyunggingkan selulas senyum
yang sangat manis di bibirnya. Inilah yang Baekhyun tunggu-tunggu. Sudah lama
ia tak melihat senyum Yoojung yang begitu tulus, hangat, dan penuh aura cinta
itu.
“Saranghae
Junggie.” Baekhyun menatap manic mata Yoojung dalam.
“Nado
Sarnghae Baekkie.” Chu. Ciuman itu kembali terjadi.
“Yak!”
Yoojung melepas ciuman Baekhyun secara paksa. Ia butuh bernafas lagi. Shit!
Disadarinya ciuman yang terakhir, Baekhyun melakukannya dengan kasar.
Baekhyun
menyeringai, “Setelah ini aku akan menculikmu sebelum oppamu yang telalu
protective itu membunuhku.”
“Yak,
dia itu kakakku. Jangan…” Chu.belum sempat yeoja itu menyelesaikan kalimatnya,
lagi, namja bernama Byun Baekhyun itu melumat bibir peach Kim Yoojung.
FINISH.
Gaje
kan ceritanya? Tapi tetep RCL ya… Ai butuh saran nih… Gumawo sudah membaca… FF
ini Ai persembahkan untuk my little nampyeon Byun Baekhyun. Sarangahe oppa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar