LOVE YOU AGAIN
FF ini dipersembahkan untuk yang suka couple YOONA KRIS(YOONKRIS)
Ini
FF pertama yang ai publish, jadi klo ceritanya masih gaje, mian ya chingu..FF
ini juga FF pendek yang pertama kali ai buat, pasti juga masih gaje ceritanya,
happy reading!!!
CAST:
Main Cast: Kris EXO
YoonA SNSD
Baekhyun EXO
Support Cast: Tao EXO
Yuri SNSD
Chanyeol EXO
Kris’ POV
Melihat yeoja itu, aku begitu muak. Setiap
bertemu dengannya aku hanya melihat tingkah bodohnya yang seperti anak kecil.
Setiap kami bertemu, dia terus saja menempel padaku. Padahal dia sering
kubentak, tapi entah kekuatan apa yang ada pada dirinya sehingga ia tak jera
untuk ada di sisiku. Siapa namja yang tidak risih diperlakukan yeoja tak tahu
malu seperti itu. Sudah setahun yeoja yang bernama Im Yoon Ah itu selalu
mendekatiku.
Semalam aku bertemu dengannya lagi di pesta
ulang tahun teman sekantor kami. Dia menempel padaku terus. Saat itu aku
benar-benar tak tahan, maka aku tinggalkan dia sendirian. Tentu dia dengan
sigap mengejarku. Seperti anak kecil, ia tak peduli dengan apa yang ada di
sekitarnya, sekejab ia menabrak pelayan pengantar minuman. Dapat diduga dengan
jelas, semua air di gelas yang dibawa pelayan itu tumpah di bajunya. Aku
tertawa kecil melihat kejadian itu. Bukan hanya aku yang tertawa melihatnya,
tapi semua orang yang ada di pesta itu menertawakannya. Dari sudut matanya aku
tahu yeoja itu hamper menangis. Satu orang pun tak ada yang menolongnya.
“Kris, lihat yeoja chingumu hampir menangis!
Cepat tolong dia!” suruh temanku yang bernama Tao sambil tertawa. Aku tahu dia
mengejekku saat ini.
“Yeoja chingu? Dia bukan yeoja chinguku. Mana
mungkin aku mau berpacaran dengan yeoja bodoh yang setiap hari selalu sial.”
Jawabku pada Tao dengan nada yang sengaja aku keraskan. Aku ingin yeoja yang
IQnya rendah itu mendengar ucapanku. Aku tahu ucapanku ini keterlaluan, tapi
aku ingin dia berhenti menempel terus padaku.
Aku lihat, air mata yeoja itu sudah jatuh
setelah mendengar ucapanku. Entah kenapa tiba-tiba rasanya jantungku berhenti
berdetak melihatnya seperti itu. Aku rasa ini hanya sekedar rasa bersalahku
saja.
Kuputuskan untuk menolong yeoja itu. Baru
satu langkah kakiku bergerak, sudah ada orang lain yang menolongnya. Seorang
namja bernama Baekhyun menolong yeoja bodoh itu. Aku lega ada yang menolong
yeoja yang berparas seperti anak kecil itu, tapi dari hatiku bertanya, kenapa
harus Baekhyun? Kenapa harus Baekhyun yang menolong gadis tak punya malu itu?
“Gwaenchana?” suara Baekhun yang sedang
bertanya pada YoonA. Aku benci nada peduli yang keluar dari namja itu.
Kulihat YoonA. Aku harap sedikit pun ia tak
menjawab pertanyaan namja menyebalkan itu. Tapi dari yang aku dengar, suara
keluar dari mulutnya. “Ne, Na neun Gwaenchana. Gomapseumnida Baekhyun-Ssi !”
Harusnya aku senang melihat mereka berdua
seperti itu. Aku pikir mereka sangat serasi. Yeoja bodoh dengan namja bodoh.
Lagi pula dari yang aku dengar selama ini, namja itu sudah mengejar cinta YoonA
sudah lebih dari dua tahun. Itu artinya dia mengejar cintanya lebih lama dari
YoonA yang mengejar cintaku. Tapi, kenapa saat itu seperti ada yang hilang dariku.
Aku tak tahu apa itu. Yang jelas rasanya menyakitkan.
Kulihat lagi namja bodoh namun memiliki suara
bagus itu. Dia melepas jasnya untuk dipakaikan pada yeoja menyebalkan itu.
Setelah itu, Baekhyun membawa pergi YoonA dari ruangan pesta itu. Aku sangat
marah melihat hal itu. Kenapa mudah sekali YoonA menerima pertolongan dari
seorang namja. Apa dia itu yeoja murahan? Aku benar-benar sangat marah.
Tanpa pikir panjang aku mengejar kedua orang
itu. Tiba di luar ruangan pesta, tanpa sadar aku sudah menarik tangan YoonA
untuk masuk ke dalam genggamanku. Tak seperti dugaanku, YoonA terlihat marah.
Padahal biasanya ia sangat senang jika aku menggandeng tangannya. Tapi dugaanku
yang satu tepat. Tentu Baekhyun marah dan tak terima dengan tindakanku ini.
“Kris-Ssi, wae irae? Lepaskan aku!” kata-kata
yeoja ini membuat hatiku terluka. Tapi sama sekali aku tak melepaskan
genggamanku padanya.
“Kau dengar apa yang yeoja itu ucapkan Kris?
Cepat lepaskan dia!” bentak Baekhyun padaku. Tapi aku tak mendengarkan ucapannya.
Sebaliknya, jari jemari YoonA semakin aku genggam dengan erat. Aku juga hanya
diam.
“Kris, lepaskan aku! Jebal! Ada apa denganmu
hari ini?” Tanya Yeoja yang telah mebuatku kalap ini.
“Ada apa? Bukankah harusnya kau senang aku
memperlakukanmu seperti ini?”
YoonA
hanya diam mendengar pertanyaanku. Aku tahu dia sangat-sangat menyukaiku. “Wae?
Kenapa kau diam?”
“Lepaskan YoonA! Kris, aku peringatkan kau
sekali lagi.” Kulihat Baekhyun menatapku seperti ingin membunuhku.
Aku menatap wajah mungil YoonA. Aku lihat air
mata sudah membasahi pipinya. Tapi dari mulutku keluar lagi kata-kata pahit.
Entah kenapa aku tak dapat menahannya. Aku benar-benar bodoh. Apa ini karena
marah? Apa aku cemburu? Tidak! Ini tidak mungkin. Kris, kau benar-benar pabo!
“Apa setiap namja boleh menolongmu? Apa kau
yeoja murahan? Dasar pabo!” ucapku pada yeoja yang air matanya sudah jatuh lagi
di pipinya. Plak! Dengan keras aku merasakannya. Tentu saja, tiba-tiba YoonA
menampar pipiku. Aku tak menyangka ia mampu melakukannya. Tamparan YoonA sama
sekali tak ada artinya bagiku, tapi aku sangat marah jika yeoja itu bersama
namja lain.
Setelah tamparan itu, aku melepaskan
genggamanku. Tentu saja, saat itu aku benar-benar terkejut.
Dengan masih menangis, kulihat YoonA
menatapku dengan dilema. “Ketika kau mengatakan tidak akan mau berpacaran
dengan gadis bodoh yang selalu sial sepertiku tadi, selama sepuluh detik aku
berpikir tidak akan menyukaimu lagi. Tapi saat kau mengenggam tanganku lagi,
selama sepuluh detik aku berpikir untuk menyukaimu lagi. Bukankah aku yeoja
yang plin-plan? Hanya saja setelah kau bertanya padaku apakah aku yeoja
murahan, hatiku sangat terluka, harusnya setelah kau bertanya padaku seperti
itu, aku tak menyukaimu lagi. Tapi aku tak bisa. Sampai sekarang aku masih
menyukaimu. Aku masih menyukaimu. Tapi mulai besok aku akan berusaha
menghapusmu. Aku akan berhenti menempel padamu. Pelan-pelan aku akan
melupakanmu. Segera aku akan mencari namja lain untuk kujadikan namja
chinguku.”
Aku terdiam mendengar ucapan yeoja bodoh itu.
Aku terluka mendengar ucapannya yang kelihatannya lebih terluka dariku. Tanpa
kusadari Baekhyun sudah membawa pergi YoonA dari hadapanku.
*****
Pagi ini kumulai hari dengan suram. Masih
terekam dengan jelas di ingatanku peristiwa semalam. Aku rasa, aku mulai jatuh
cinta dengan yeoja bodoh itu. Tapi itu tidak mungkin. Mana mungkin namja genius
sepertiku menyukai yeoja yang sangat bodoh itu? Andwae!
Saat di kantor, aku melewati ruangan YoonA.
Aku tak melihat yeoja itu. Apa dia pergi dengan Baekhyun? Apakah dia
benar-benar akan melupakanku? Tidak mungkin. Dia hanya menyukaiku.
“Yak! Apa yang kau lakukan disini? kau tega
sekali! Apa kau senang tidak akan ada lagi yang menempel padamu?” Tanya Yuri
mengagetkanku. Dia adalah teman baik YoonA, yeoja bodoh itu.
“apa maksudmu?” tanyaku tak mengerti.
“Jangan pura-pura tak tahu!” tiba-tiba
Chanyeol datang.
“Aku benar-benar tak mengerti. Apa maksud
kalian?”
“yeoja bodoh yang kau benci itu pergi. Dia
mungkin tak akan kembali lagi.” Jawab Chanyeol dengan sedih. Namja itu terlihat
kecewa padaku.
Yeoja yang berada di samping Chanyeol juga
menatapku kecewa. “Ini semua karenamu!”
Aku mengingat lagi masa-masa yang menurutku
menyebalkan dengan YoonA. Saat ini entah kenapa ingatan bersama dengannya
terasa manis. Tanpa kusadari tiba-tiba aku berlari. Dalam pikirannku hanya ada
YoonA, yeoja bodoh yang bertingkap seperti anak kecil setiap harinya itu. Aku
rasa, aku mulai menyadari bahwa aku mulai menyukainya.
Di depan gedung kantor, aku lihat YoonA akan
masuk ke mobil Baekhyun. Dengan cepat aku berlari ke arahnya. “Andwae! Jangan
masuk!” aku meraih tangan YoonA. Tapi yeoja itu hanya terdiam menatapku. Dengan
perasaan tak mau kehilangan yeoja yang menurutku manis saat menangis itu, aku
membawanya lari bersamaku. Seperti terhipnotis, yeoja itu menurut untuk lari
bersamaku. Aku senang melihatnya seperti itu. Sedangkan Baekhyun, hanya
tersenyum getir melihat tindakanku. Aku tahu dia pasti sedih. Aku tahu dia
pasti kecewa. Tentu saja, ia sangat menyukai YoonA. Tapi hari ini aku
melihatnya sangat hebat. Dia merelakan begitu saja yeoja yang disukainya lebih
memilih orang lain. Tapi aku tahu dengan jelas, sampai nanti namja itu akan
tetap menunggu YoonA. Dan tentu saja, saat aku menyakiti yeoja yang disukainya
itu, dia akan merebut YoonA dariku.
Aku melihat YoonA yang berlari di belakangku.
Yeoja yang aku lihat semakin manis ini, terlihat kelelahan. Aku berhenti
berlari, begitu juga dia. Tapi aku sama sekali tak melepas jari jemarinya dalam
genggamanku. Aku tak mau melepasnya lagi. Aku tak mau dia pergi.
“Kajima! Kajima! Jebal, kajima!” aku
memandang yeoja itu yang masih Nampak kelelahan.
“Mwo? Apa maksudmu?” aku heran, yeoja itu
kelihatannya tak mengerti apa maksudku. Aku tahu dia itu bodoh, tapi jangan
bodoh di saat seperti ini. Ini benar-benar membuatku kesal. Tapi tak boleh. Aku
tak boleh kesal saat ini. Aku tak mau dia pergi lagi dariku dan mencari namja
lain.
“Jangan pergi! Tetaplah di sini! Apa kau
pikir dengan kau pindah, kau akan menemukan pekerjaan yang lebih baik?” aku
benar-benar ingin menahan YoonA untuk tetap di sisiku.
“Pergi?” Yeoja itu semaki kebingungan. Aku
tak mengerti kenapa dia terlihat bingung.
“Apa kau ingin pergi karena aku? Jangan
pikirkan aku akan suka atau tidak saat kau di sisiku. Jangan berhenti
menyukaiku! Kembalilah menyukaiku! Teruslah menempel padaku!” aku memandang
wajah YoonA lekat.
“Jeongmal? Aku boleh menyukaimu lagi?” aku
melihat senyum di bibir YoonA lagi. Aku mulai melihat tingkahnya yang seperti
anak kecil. Ini adalah hal yang aku rindukan darinya sejak peristiwa semalam.
“Jadi, jebal, kajima!”
“Kajima?” memang aku akan pergi kemana?”
Tanya YoonA lagi yang sepertinya semakin bingung.
“Bukankah
kau akan pindah untuk melupakanku?” tanyaku balik.
YoonA tak mengerti apa maksudku. Yeoja
berwajah manis itu hanya menggeleng. Rasanya aku mulai mengerti apa yang sedang
terjadi sebenarnya. Ini pasti hanya ulah Yuri dan Chanyeol yang sengaja ingin
membuatku menyadari bagaimana perasaanku pada YoonA. Mereka berdua benar-benar
menyebalkan.
“Aku boleh menempel padamu lagi? Setiap
hari?”
Mendengar pertanyaan YoonA, aku hanya
mengangguk dengan kesal. Aku memang senang, jika YoonA tak pergi. Tapi aku
sangat kesal mengingat ulah Yuri dan Chanyeol.
Tanpa kusadari YoonA sudah memelukku. Aku
hanya tersenyum kecil. Andai saja dia melihat senyumku yang seperti ini. Aku
rasa dia akan senang jika melihatku seperti ini.
“kau tahu, meskipun aku berusaha untuk
melupakanmu, aku tak akan pernah bisa melakukannya. Aku tahu meskipun sampai
sekarang kau belum menyukaiku, tapi aku yakin suatu saat nanti kau akan
menyukaiku. Tapi meskipun nanti kau tak menyukaiku, tapi aku akan terus
menyukaimu! Kris-Ssi, saranghae!” ku dengar suara yeoja itu yang sangat
membuatku senang. Setidaknya, dari yang aku dengar, dia tak akan berhenti
menyukaiku. Saat itu aku balas memeluknya. Aku memeluknya dengan erat.
Dasar yeoja bodoh! Harusnya kau tahu bahwa
aku menyukaimu. Kau benar-benar bodoh tidak tahu perasaanku. Tapi itulah kau,
bodoh. Itulah yang kusuka darimu.
THE
END
Kasih komentar ya buat FF ai ini...gumawo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar