Gi
Seo berjalan pulang ke rumah dan melihat Young Shin tengah berlutut
didepan seorang pria yang telah dijodohkan ibu Seok Hyeon. Young Shin
mengakui bahwa Bom sedang sakit. Namun ia ragu mengatakan jenis sakit
Bom sebenarnya. “Bom sakit apa? Tanya pria itu. “Kalau kau tahu, apa
yang akan kau lakukan? Tanya Gi Seo tiba2 menyahut. Gi Seo mendekat dan
mengulang pertanyaannya. Pria itu bingung dan tak menjawab.
“Pergi sana, Cepat pergi” teriak Gi Seo. Sementara itu Seok Hyeon melihat kejadian itu dari belakang.
“Siapa kau? Apa urusanmu turut campur? Tanya pria itu. “Young Shin apa hubunganmu dengan pria itu?
Young Shin dengan ragu menggeleng “Aku tak kenal dia, aku tak punya hubungan apa-apa” ucapnya.
Gi
Seo tiba2 mencium Young Shin. Young Shin berusaha memberontak namun ia
tak berdaya. Ia semakin tak berdaya setelah tahu Seok Hyun pun ada
disana.
“Wanita ini milikku,
kembalillah dengan pacarmu. Aku baru saja membunuh 10 orang. Membunuh 1
orang lagi tak masalah bagiku” kata Gi Seo pada pria itu. Pria itu pun
pergi.
Gi
Seo meminta Young Shin untuk tidak membuat orang bingung, Gi Seo
mengakui bila ia tertarik padanya dan selalu mengkhawatirkannya sejak
Young shin tidur di kamarnya. Young Shin melirik Seok Hyun. Gi Seo lalu
mengalihkan wajah Young Shin untuk menatapkanya “ Jangan cari pria lain,
jika kau melakukannya, mati kau” kata Gi Seo. Seok Hyun yang melihat
kejadian itu hanya bisa terdiam dan pergi.
Saat Seok Hyun telah pergi, Gi Seo baru melepaskan Young Shin.
“Hei
ahjumma, apa alasanmu mengusirku, jika pemilik mengusir tamunya tanpa
alasan maka dia harus ganti rugi dua kali dari harga sewa, jika kau cari
pengacara, kau harus baar 10 kali lipat dari kerugian” kata Gi Seo.
“Sejak
kapan kau menyewa rumah ku, kau bilang hanya 1 bulan” kata Young Shin.
“Kau tak tahu aturannya telah berubah sebulan yang lalu? Begitu uangnnya
telah dibayar sudah dianggap disewa, kau tak baca korannya? Tanya Gi
Seo sok benar. “Apa ada seperti itu? Tanya Young Shin bingung. “aku akan
tinggal disini kecuali kau menggantinya 10 kali lipat” kata Gi Seo
percaya diri. (haha padahal Young Shin diboongin nih)
Seok Hyun masuk kekamar ibunya yang sedang berbaring kesakitan.
“Ibu
kau menemui Young Shin lagi? Biarpun kau tidak melakukan apa-apa, dia
sudah menderita. Ibu atapun aku tak pantas memperlakukan dia seperti
itu, kau tak tahu?” Tanya Seok Hyun marah.
“Aku tidak melakukan apa-apa padanya, kenapa? Apa dia mengatakan sesuatu padamu? Tanya ibu Seok Hyun penasaran.
“Ibu
tolong hentikan” bentak Seok Hyun. “Kumohon jangan ganggu Young Shin
dan Bom Lagi” kata Seok Hyun memohon. Ibu Seok Hyun merasa Shock dengan
apa yang dikatakan Seok Hyun padanya.
Young
Shin menggosok giginya berulang kali. (Young Shin risih karena bekas
ciumannya Gi Seo dibibirnya). Sementara itu Gi Seo merenung dikamarnya
sambil bermain korek api.
Keesokkan
harinya Gi Seo terbangun, ia gelisah dengan apa yang terjadi setelah
kejadian tadi malam. Ia berlatih kata2 yang harus dia katakana pada
Young Shin bila dia mendapat perlakukan yang aneh. (hahah lucu
tinggahnya Gi Seo yang sok Cool ma gak merasa bersalah).
Gi
Seo menguping pembicaraan Young Shin dan tetangganya. Young Shin
menceritakan ada seseorang yang tidak waras seperti ayah Joong soo
karena kemungkinan digigit tikus. Orang itu terlihat normal tapi
mentalnya seperti orang tidak waras. Gi Seo yang mendengar hal itu
terlihat mengerti siapa “seseorang” yang dimaksud Young Shin. (haha
Young Shin nih aneh2 aja.. masak Gi Seo dicurigai digigit tikus karena
gak waras, maksudnya karena nyium dia, haha).
Gi Seo langsung bersembunyi ketika nenek dan young Shi keluar.“Young Shin jangan salahkan ibu Seok Hyun, dia seperti itu karena dia sangat sayang anaknya, anggap saja dia baru saja digigit tikus” kata nenek itu. Young Shin terlihat mengerti.
Setelah nenek pergi, Young Shin memegang bibirnya.
Gi Seo yang bersembunyi melihatnya dan tersenyum. Namun senyumannya berubah ketika ia melihat Young Shin mencuci bibirnya dengan sabun (hahah lucu banget nih Young Shin).
Tiba2
Bom keluar, “Ahjussi” panggil Bom. Young Shin yang sedang mencuci
bibirnya langsung melihat kearah Gi Seo. Young Shin terlihat sangat
malu. “Hei nak, sekarang jam berapa? Kau tak kesekolah? Tanya Gi Seo
mengalihkan perhatian.
Gi Seo mendekati Young Shin dan memegang pipinya seperti ingin mencium. Ia membuka masker Young Shin dan berkata “ aku tak memiliki penyakit menular, ahjumma. Bila kau membuatku gusar lagi aku akan menciummu”. (hahha ngakak liat ekspresi Young Shin)
Gi Seo pergi mencari rumah Go Pil (suami ahjumma Cheong Chun), sementara itu Seok Hyun tengah berada di mobil sambil melihat rumah Go Pil. Usai Go Pil pergi, Seok Hyun masuk kerumah Go Pil untuk melihat keadaan istri Go Pil. Seok Hyun sangat terkejut karena istri Go Pil tengah merasakan sesak napas. Seok Hyun menggendongnya dan membawanya keklinik. Gi Seo tiba di rumah Go pil saat Seok Hyun memasukkan istri Go Pil ke mobilnya.
Sesampainya di klinik istri Go Pil di tangani oleh dokter. “Ini bukan karena racun serangga lagi kan? Apa dia punya penyakit lain? Tanya dokter. “Sepertinya ahjuma punya penyakit asma” kata perawat. Dokter langsung memintanya untuk mengambilkan obat. Sementara itu Gi Seo telah sampai diklinik namun ia ragu untuk masuk.
Dokter memberi penanganan pada istri Go Pil, namun ia malah pingsan. Seok Hyun keluar dan menghubungi Gi Seo. Gi Seo masuk keklinik dan langsung menangani istri Go Pil. Perlahan Istri Go Pil mulai sadar. Mereka semua terlihat lega.
Gi Seo dan Seok Hyun berbincang di tepi dermaga. Seok Hyun berterima kasih padanya karena telah menyelamatkan nyawa satu orang lagi, oleh sebab itu dia mengampuni Gi Seo yang telah mengacaukan perjudian yang telah mereka rencanakan.
Usai membicarakan hal itu Seok Hyun bertanya tentang Young shin. “Sampai mana hubunganmu dengan Young Shin? Kau biarkan emosi mengkontrolmu atau kau hanya main-main? Young Shin tak cocok dengamu” kata Seok Hyun. Gi Seo tersenyum kecut. “cocok atau tidak itu masalahku, kalau aku hanya main-main, apakah kau akan menahanku” Tanya Gi Seo menantang.
Perawat klinik menghubungi Young Shin dan mengatakan bahwa Gi Seo telah menyelamatkan nyawa orang lagi. Ia memuji2 Gi Seo sampai2 membuat Young Shin heran. Usai ditelepon perawat klinik, bayangan Gi Seo terus terlintas dipikiran Young Shin
Young Shin pergi ke tepi laut membawa minuman disaat dokter klinik pun berada disana. Akhirnya mereka minum bersama.
kakek duduk didepan rumah Seok Hyun. Ia bersikeras untuk menemui Seok Hyun. Sementara itu Bom terlihat kesal karena tak berhasil membujuk kakek buyutnya pulang. Tiba2 sebuah mobil datang yang ternyata adalah tunangan Seok hyun. “Apa yang kalian lakukan disini? Tanya Eun Jae. “Kakek tak mau pulang, ia ingin bertemu paman Seok Hyun” jawab Bom. Kakek terlihat tak sehat dan akhirnya Eun Jae menyuruhnya masuk kerumah.
Betapa terkejutnya ibu Seok Hyun melihat kakek dan Bom berada dirumahnya. “Apa yang kalian lakukan disini? Tanya ibu Seok Hyun. “Mereka sedang menunggu Seok Hyun jadi kusuruh untuk menunggu didalam” jawab Eun Jae.
Ibu Seok Hyun menarik Eun Jae menjauh. “Kau ini,,aku sedang sakit, kenapa kau malah membawa orang tua itu kesini, bagaimana kau akan menjaganya? Kau mau membuat rumah ini berantakan? Tanya ibu Seok hyun. “Aku melihatnya batuk2 diluar, jadi…..”.
Bom lalu menyela dan mengatakan kakeknya akan baik-baik saja. Bom menyuruh kakeknya untuk jadi boneka kayu dan kakeknya langsung tidur diam disofa.” Jika kau tak berkata apa2 padanya, dia akan diam saja disini sampai besok pagi” kata Bom.
Gi seo mengambil barang-2nya yang masih berada di penginapan. Sesampainya di rumah ia berteriak pada Young shin agar memberiknya makan namun Young shin tak ada dirumah. Akhirnya dia pergi ke toko kelontong untuk membeli roti namun ia tak jadi membeli karena semua ada disana sudah kadaluarsa. Gi Seo keluar dari took di saat Young Shin lewat. Young Shin terlihat aneh, dia berjalan terhuyung. Gi Seo curiga, diapun mengikuti Young Shin dari belakangan hingga sampai dirumah.
“Ahjumma, aku lapar, minta makan” teriak Gi Seo dari belakang. Young Shin berbalik sambil berkaca2. “Kau lapar, maafkan aku, aku akan memasakkanmu nasi, tunggu sebentar” kata Young Shin. Gi Seo merasa aneh dengan sikap Young Shin.
Usai memasak, Young Shin menghidangkan semua makanan di meja makan. “Berapa banyak kau minum? Tanya Gi Seo pada Young Shin yang terlihat mabuk. Gi Seo mulai makan dan bergumam “Biarpun kau mabuk kau masih bisa masak nasi dengan enak”. Young Shin tersenyum2 melihat Gi Seo. “ada apa denganmu? Apa kau sakit? Kepalamu terbentur? Tanya Gi Seo. “Tidak, aku tidak sakit” jawab Young Shin. “Aku tahu kau cinta padaku, biarpun kau tak kembali, aku tahu betapa besar cintamu padaku, aku juga mencintaimu” kata Young Shin dan membuat Gi Seo sangat terkejut.
Young Shin mulai menangis “ayah, maafkan aku, aku akan tunduk padamu” kata Young Shin sambil menunduk.” Hei ahjumma, aku bukan ayahmu, sadarlah” kata Gi Seo, “Karena kau masih mengkhawatirkanku, kau pergi tanpa mengatakan kau menyukaiku, apa karena aku hidup susah makanya kau masih penasaran? Makanya kau pinjam tubuh seseorang untuk datang kesini, tenanglah ayah, aku, kakek dan Bom akan baik-baik saja.” kata Young Shin. Gi Seo terlihat bingung.
Eun Jae memberi soal matematika untuk Bom dan terlihat Bom menjawab semua pertanyaan eun Jae dengan benar. Young Joo yang melihat Eun Jae memuji2 Bom merasa cemburu. “Ibumu pasti sangat bangga terhadapmu, unni juga ingin anak sepertimu, Bom” kata Eun Jae. Sementara itu ibu Seoj Hyun yang mendengar Bom yang bisa menjawab semua pertanyaan eun Jae dengan benar bergumam, “Wow, anak itu mirip ayahnya, dia genius”..(upss..ngakuin nih si Bom anak Seok Hyun?hahah gak sadar dia)
Tiba2 Seok Hyun masuk dan melihat Bom ada dirumahnya. Ia memberi salam. “Mr Lee ingin bermain catur dengan paman, ia tak mau pulang” kata Bom. “Oh…kau datang pada waktu yang tepat” kata Seok Hyun yang masih bingung melihat Bom ada dirumahnya.
Young Shin akhirnya tertidur. Gi Seo terus menerus memandangi Young Shin. Tiba2 ponsel Young Shin berbunyi (dari rumah Seok Hyun), namun Gi Seo mematikannya.
“ibu tidak mengangkat teleponnya, aku harus pulang, ibu akan khawatir kalau dia menganggap kakek hilang” kata Bom yang ternyata menelepon Young Shin. “Seharusnya kau bilang dulu sebelum kesini, aku senang bermainmu” kata eun jae. “aku akan mengantarkan kakek pulang setelah kau makan” kata Seok Hyun.
Gi Seo berusaha membangunkan Young Shin namun dia tak kunjung sadar. Akhirnya Gi Seo menggendong Young Shin menuju kamarnya. Namun di waktu yang sama Seok Hyun yang juga sedang menggendok kakek bertemu didepan rumah Young Shin.
Sementara Gi Seo menidurkan Young Shin, Seok Hyun juga menidurkan kakek. Seok Hyun mengepalkan tangannya. Sepertinya ia merasa sedikit kesal.
Kesesokan harinya, Young Shin terbangun dengan kepalanya yang sakit. Sementara Bom sudah berada disampingnya. Begitu teringat kakek dia langsung bangun dan pergi ke kamar kakek. Tapi untungnya kakek sedang tidur nyenyak.
Gi Seo melihat istri Go Pil sedang menyirami tanamannya dengan kondisi buruk. Sementara itu ketika dijalan Gi Seo bertemu tentangga Young Shin, dia terus2 menuduh Gi Seo dengan sebutan pembunuh dan perusak rumah tangga orang karena kejadian kasus istri Go Pil yang ingin bunuh diri.
Gi Seo langsung berbalik dan pergi melihat istri Go Pil. Dugaan Gi Seo benar, istri Go Pil sudah tak sadarkan diri. Gi Seo berusaha membantu istri Go Pil bernapas, “apa yang kau lakukan?dia harus dibawa keklinik”kata tentangga Young Shin yang mengikuti Gi Seo. Gi Seo merobek leher istri Go pil untuk memasukkan udara.
Sementara itu Young Shin yang kebetulan lewat melihat Gi Seo berusaha menyelamatkan istri Go Pil. Setelah beberapa saat ternyata istri Go Pil tak terselamatkan. Dia meninggal. Young Shin terlihat shock dan matanya berkaca2, sementara Gi Seo terduduk lemas. Dia teringat saat kepergian Ji Min.
Bom
mengobrol bersam Gi Seo di samping rumah. Bom bercerita bahwa ada
seseorang yang ingin bunuh diri dengan meminum racun serangga tapi ia
tak tahu siapa yang telah melakukan itu. Young Shin tiba2 datang dan
menyuruh Bom segera pergi ke sekolah. (hahah di Young Shin sekarang pake
masker biar gak dicium lagi ma Gi Seo). Bom sangat kesal dengan Young
Shin karena menyuruhnya segera berangkat padahal masih terlalu pagi. Bom
mengatakan pada Gi Seo bahwa ia tak boleh pergi walaupun ibunya
mengusirnya.
Setelah
Bom pergi Gi Seo bertanya pada Young Shin, siapa yang telah meminum
racun serangga. Young Shin menjawab bahwa dia adalah Cheong Chun ahjumma
pemilik tanah yang Gi Seo telah rebut karena dia telah menangkan
perjudian dari suaminya. Gi Seo terlihat sangat terkejut. “apa dia
meninggal? Tanya Gi Seo, “Untungnya dia selamat” jawab Young Shin.Gi Seo mendekati Young Shin dan memegang pipinya seperti ingin mencium. Ia membuka masker Young Shin dan berkata “ aku tak memiliki penyakit menular, ahjumma. Bila kau membuatku gusar lagi aku akan menciummu”. (hahha ngakak liat ekspresi Young Shin)
Gi Seo pergi mencari rumah Go Pil (suami ahjumma Cheong Chun), sementara itu Seok Hyun tengah berada di mobil sambil melihat rumah Go Pil. Usai Go Pil pergi, Seok Hyun masuk kerumah Go Pil untuk melihat keadaan istri Go Pil. Seok Hyun sangat terkejut karena istri Go Pil tengah merasakan sesak napas. Seok Hyun menggendongnya dan membawanya keklinik. Gi Seo tiba di rumah Go pil saat Seok Hyun memasukkan istri Go Pil ke mobilnya.
Sesampainya di klinik istri Go Pil di tangani oleh dokter. “Ini bukan karena racun serangga lagi kan? Apa dia punya penyakit lain? Tanya dokter. “Sepertinya ahjuma punya penyakit asma” kata perawat. Dokter langsung memintanya untuk mengambilkan obat. Sementara itu Gi Seo telah sampai diklinik namun ia ragu untuk masuk.
Dokter memberi penanganan pada istri Go Pil, namun ia malah pingsan. Seok Hyun keluar dan menghubungi Gi Seo. Gi Seo masuk keklinik dan langsung menangani istri Go Pil. Perlahan Istri Go Pil mulai sadar. Mereka semua terlihat lega.
Gi Seo dan Seok Hyun berbincang di tepi dermaga. Seok Hyun berterima kasih padanya karena telah menyelamatkan nyawa satu orang lagi, oleh sebab itu dia mengampuni Gi Seo yang telah mengacaukan perjudian yang telah mereka rencanakan.
Usai membicarakan hal itu Seok Hyun bertanya tentang Young shin. “Sampai mana hubunganmu dengan Young Shin? Kau biarkan emosi mengkontrolmu atau kau hanya main-main? Young Shin tak cocok dengamu” kata Seok Hyun. Gi Seo tersenyum kecut. “cocok atau tidak itu masalahku, kalau aku hanya main-main, apakah kau akan menahanku” Tanya Gi Seo menantang.
Perawat klinik menghubungi Young Shin dan mengatakan bahwa Gi Seo telah menyelamatkan nyawa orang lagi. Ia memuji2 Gi Seo sampai2 membuat Young Shin heran. Usai ditelepon perawat klinik, bayangan Gi Seo terus terlintas dipikiran Young Shin
Young Shin pergi ke tepi laut membawa minuman disaat dokter klinik pun berada disana. Akhirnya mereka minum bersama.
kakek duduk didepan rumah Seok Hyun. Ia bersikeras untuk menemui Seok Hyun. Sementara itu Bom terlihat kesal karena tak berhasil membujuk kakek buyutnya pulang. Tiba2 sebuah mobil datang yang ternyata adalah tunangan Seok hyun. “Apa yang kalian lakukan disini? Tanya Eun Jae. “Kakek tak mau pulang, ia ingin bertemu paman Seok Hyun” jawab Bom. Kakek terlihat tak sehat dan akhirnya Eun Jae menyuruhnya masuk kerumah.
Betapa terkejutnya ibu Seok Hyun melihat kakek dan Bom berada dirumahnya. “Apa yang kalian lakukan disini? Tanya ibu Seok Hyun. “Mereka sedang menunggu Seok Hyun jadi kusuruh untuk menunggu didalam” jawab Eun Jae.
Ibu Seok Hyun menarik Eun Jae menjauh. “Kau ini,,aku sedang sakit, kenapa kau malah membawa orang tua itu kesini, bagaimana kau akan menjaganya? Kau mau membuat rumah ini berantakan? Tanya ibu Seok hyun. “Aku melihatnya batuk2 diluar, jadi…..”.
Bom lalu menyela dan mengatakan kakeknya akan baik-baik saja. Bom menyuruh kakeknya untuk jadi boneka kayu dan kakeknya langsung tidur diam disofa.” Jika kau tak berkata apa2 padanya, dia akan diam saja disini sampai besok pagi” kata Bom.
Gi seo mengambil barang-2nya yang masih berada di penginapan. Sesampainya di rumah ia berteriak pada Young shin agar memberiknya makan namun Young shin tak ada dirumah. Akhirnya dia pergi ke toko kelontong untuk membeli roti namun ia tak jadi membeli karena semua ada disana sudah kadaluarsa. Gi Seo keluar dari took di saat Young Shin lewat. Young Shin terlihat aneh, dia berjalan terhuyung. Gi Seo curiga, diapun mengikuti Young Shin dari belakangan hingga sampai dirumah.
“Ahjumma, aku lapar, minta makan” teriak Gi Seo dari belakang. Young Shin berbalik sambil berkaca2. “Kau lapar, maafkan aku, aku akan memasakkanmu nasi, tunggu sebentar” kata Young Shin. Gi Seo merasa aneh dengan sikap Young Shin.
Usai memasak, Young Shin menghidangkan semua makanan di meja makan. “Berapa banyak kau minum? Tanya Gi Seo pada Young Shin yang terlihat mabuk. Gi Seo mulai makan dan bergumam “Biarpun kau mabuk kau masih bisa masak nasi dengan enak”. Young Shin tersenyum2 melihat Gi Seo. “ada apa denganmu? Apa kau sakit? Kepalamu terbentur? Tanya Gi Seo. “Tidak, aku tidak sakit” jawab Young Shin. “Aku tahu kau cinta padaku, biarpun kau tak kembali, aku tahu betapa besar cintamu padaku, aku juga mencintaimu” kata Young Shin dan membuat Gi Seo sangat terkejut.
Young Shin mulai menangis “ayah, maafkan aku, aku akan tunduk padamu” kata Young Shin sambil menunduk.” Hei ahjumma, aku bukan ayahmu, sadarlah” kata Gi Seo, “Karena kau masih mengkhawatirkanku, kau pergi tanpa mengatakan kau menyukaiku, apa karena aku hidup susah makanya kau masih penasaran? Makanya kau pinjam tubuh seseorang untuk datang kesini, tenanglah ayah, aku, kakek dan Bom akan baik-baik saja.” kata Young Shin. Gi Seo terlihat bingung.
Eun Jae memberi soal matematika untuk Bom dan terlihat Bom menjawab semua pertanyaan eun Jae dengan benar. Young Joo yang melihat Eun Jae memuji2 Bom merasa cemburu. “Ibumu pasti sangat bangga terhadapmu, unni juga ingin anak sepertimu, Bom” kata Eun Jae. Sementara itu ibu Seoj Hyun yang mendengar Bom yang bisa menjawab semua pertanyaan eun Jae dengan benar bergumam, “Wow, anak itu mirip ayahnya, dia genius”..(upss..ngakuin nih si Bom anak Seok Hyun?hahah gak sadar dia)
Tiba2 Seok Hyun masuk dan melihat Bom ada dirumahnya. Ia memberi salam. “Mr Lee ingin bermain catur dengan paman, ia tak mau pulang” kata Bom. “Oh…kau datang pada waktu yang tepat” kata Seok Hyun yang masih bingung melihat Bom ada dirumahnya.
Young Shin akhirnya tertidur. Gi Seo terus menerus memandangi Young Shin. Tiba2 ponsel Young Shin berbunyi (dari rumah Seok Hyun), namun Gi Seo mematikannya.
“ibu tidak mengangkat teleponnya, aku harus pulang, ibu akan khawatir kalau dia menganggap kakek hilang” kata Bom yang ternyata menelepon Young Shin. “Seharusnya kau bilang dulu sebelum kesini, aku senang bermainmu” kata eun jae. “aku akan mengantarkan kakek pulang setelah kau makan” kata Seok Hyun.
Gi Seo berusaha membangunkan Young Shin namun dia tak kunjung sadar. Akhirnya Gi Seo menggendong Young Shin menuju kamarnya. Namun di waktu yang sama Seok Hyun yang juga sedang menggendok kakek bertemu didepan rumah Young Shin.
Sementara Gi Seo menidurkan Young Shin, Seok Hyun juga menidurkan kakek. Seok Hyun mengepalkan tangannya. Sepertinya ia merasa sedikit kesal.
Kesesokan harinya, Young Shin terbangun dengan kepalanya yang sakit. Sementara Bom sudah berada disampingnya. Begitu teringat kakek dia langsung bangun dan pergi ke kamar kakek. Tapi untungnya kakek sedang tidur nyenyak.
Gi Seo melihat istri Go Pil sedang menyirami tanamannya dengan kondisi buruk. Sementara itu ketika dijalan Gi Seo bertemu tentangga Young Shin, dia terus2 menuduh Gi Seo dengan sebutan pembunuh dan perusak rumah tangga orang karena kejadian kasus istri Go Pil yang ingin bunuh diri.
Gi Seo langsung berbalik dan pergi melihat istri Go Pil. Dugaan Gi Seo benar, istri Go Pil sudah tak sadarkan diri. Gi Seo berusaha membantu istri Go Pil bernapas, “apa yang kau lakukan?dia harus dibawa keklinik”kata tentangga Young Shin yang mengikuti Gi Seo. Gi Seo merobek leher istri Go pil untuk memasukkan udara.
Sementara itu Young Shin yang kebetulan lewat melihat Gi Seo berusaha menyelamatkan istri Go Pil. Setelah beberapa saat ternyata istri Go Pil tak terselamatkan. Dia meninggal. Young Shin terlihat shock dan matanya berkaca2, sementara Gi Seo terduduk lemas. Dia teringat saat kepergian Ji Min.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar