MINE
Title :
Mine
Main
Cast :
Byun Baekhyun, Park Chanyeol
Other
Cast :
Wu Yifan
Genre :
Romance, Friendship
Length : Chapter
Author : Ai_byun
Disclaimer :
Hanya pinjam nama member EXO untuk Chara-nya.. ide cerita tetap Ai_byun..
Warning : GS for Baekhyun
.
MINE
CHAPTER 1
Chanyeol
mengeluarkan smirknya. Didorongnya
kepala seorang yeoja dengan jari telunjuknya. “Kau menyukaiku Byunnie?”
Deg. Segera yeoja yang ada di depan Chanyeol menepis
kasar tangan namja pemilik tubuh tinggi itu. “Jangan konyol Park Chanyeol!”
Chanyeol terkikik. Ia memandang yeoja yang dikenal
sebagai sahabatnya sejak kecil itu dengan tatapan menyelidik. “Mengakulah
Byunnie, tadi pagi kau menangis karena aku bukan?”
‘Sial,’ rutuk
Baekhyun dalam hati. “Jangan harap aku menangis karenamu Pabo. Untuk apa aku
menangis karena dirimu?”
“Tadi kau melihatku berpelukan dengan Krystal kan?”
‘Sial, namja pabo
ini tahu.’
“Dan kau cemburu. Lalu kau berlari untuk pergi.” Shit!
Kalimat namja bermarga Park itu tepat sasaran.
“Untuk apa aku cemburu?” Baekhyun menahan suaranya agar
tak bergetar. “Kau itu sahabatku. Akan sangat aneh jika aku menyukaimu.”
Sedikit
raut kecewa tersirat di wajah Chanyeol selama tiga detik. Segera ia keluarkan
senyum evilnya. “Benarkah? Kalau
begitu besok aku akan mengajak Krystal berkencan.”
Damn it! Tiba-tiba mata Baekhyun
memanas. Dengan sigap, gadis itu membalikkan badannya memunggungi seorang Park
Chanyeol. Sebisa mungkin ia menahan agar tubuhnya tak bergetar. Tak boleh ia
menangis sekarang. Ia harus bertahan.
.
.
.
CHANBAEK
.
.
.
Grep!
Tubuh
mungil gadis bermarga Byun direngkuh sepasang tangan milik seorang namja
berambut hitam legam. Dagu namja itu sudah mendarat dengan nyamannya di bahu
kanan gadis itu. Ada yang memeluknya dari belakang.
“Byunnie,
mulai sekarang jangan lagi kau berdekatan dengan namja blasteran itu. Aku tak
suka!”
Baekhyun
terdiam. Sejenak ia berpikir, mungkinkah Chanyeol cemburu? Tapi pikiran itu
segera menghilang saat ia teringat bagaimana namja itu tadi pagi sempat
berpelukan dengan gadis lain.
“Aku
tak suka jika kau dekat-dekat dengan Yifan.”
“Wae?”
Tanya Baekhyun lirih. Ia tak ingin suaranya yang mulai bergetar terdengar.
“Tak
suka saja ….”
Hening.
“Aku
juga tak suka kau terlalu dekat dengan Lay Hyung.”
Chanyeol
bodoh.
“Lay
Oppa itu kakakku, bodoh!”
Chanyeol
mengeratkan pelukannya, “Tapi orang-orang sering mengira kalian bukan saudara
dan malah mengira jika kalian adalah sepasang kekasih. Aku tak suka. Lagi pula
dia kakak tirimu bukan kakak kandungmu.”
Tes.
Air mata sudah jatuh di pipi tembam Baekhyun. Untungnya gadis itu memunggungi
Chanyeol
sehingga ia tak terlihat sedang menangis. Dengan berat dilepaskannya kedua
tangan Chanyeol yang masih erat memeluknya. “Park Chanyeol bodoh.” Baekhyun
meninggalkan Chanyeol sendiri. Air matanya sudah mengalir deras.
.
.
.
CHANBAEK
.
.
.
Seorang
namja dengan tinggi badan lumayan tinggi memasuki kelas hoobae sekaligus
sahabatnya, Byun Baekhyun. Setelah beberapa saat mengamati kelas Baekhyun untuk
mencari sosok gadis itu, akhirnya ia menemukannya sedang duduk di pojok kelas
paling belakang dekat jendela.
“Byunnie!”
Chanyeol mendekati bangku Baekhyun.
Baekhyun
hanya memandang sekilas kedatangan Chanyeol. Sahabat paling bodohnya.
“Ayo
pulang sekarang. Setelah ini aku harus pergi.” Ucap Chanyeol cepat.
Baekhyun
mendegus. Ia tahu setelah pulang nanti namja penyuka olahraga basket itu akan
berkencan dengan seorang gadis cantik bernama Krystal. “Hari ini aku tak bisa
pulang bersamamu.”
Mendadak
Chanyeol menatap Baekhyun tajam. “Wae?”
“Karena
kami akan belajar bersama.” Seorang namja yang menurut Chanyeol menyebalkan
tiba-tiba datang menginterupsi pembicaraannya dengan Baekhyun. Chanyeol
mendelik tak suka pada namja itu.
“bukankah
kau kelas XII sama denganku? Mana mungkin kau belajar bersama dengan Baekhyun
yang masih kelas X?”
Aish!
Menjijikkan sekali saat namja itu tersenyum pada Byunnieku. Begitulah pikir
Chanyeol.
“Sebentar
lagi ujian, kebetulan tadi Yifan Sunbae-nim menawari akan mengajariku. Jadi aku
terima saja. Lagi pula Yifan Sunbae-nim sangat pintar.” Setelah melihat
Chanyeol, Baekhyun menoleh pada Yifan, tersenyum pada namja itu. ‘Aish, Jinja! Jangan berikan senyum itu
untuk namja blasteran itu Byunnie! Senyummu hanya untukku. Kau adalah milikku.’
Milikmu? Baekhyun hanya sahabatmu Tuan Park.
“Kau
kan bisa belajar dariku Byunnie! Jadi kalian tak perlu belajar bersama.”
Chanyeol kesal bukan main.
Baekhyun
melepas nafasnya berat, “Ingat, hari ini kau ada kencan dengan nona Jung itu.” Shit! Benar apa yang diucapkan gadis
itu. Dia ada kencan hari ini. Sial.
“Tenang
saja Chanyeol-ssi, aku akan menjaga sahabatmu ini dengan baik. Jangan
khawatir!”
‘Jangan khawatir kau bilang? Aku
akan sangat dan lebih khawatir jika Baekhyun bersamamu. Hei, namja blasteran,
jangan kau kira aku tidak tahu jika kau menyukai Byun-ku!’
Byun-ku? Jangan bercanda lagi Tuan Park. Kau saja masih mengencani seorang Jung
Krystal.
“Kalau
begitu nanti aku akan menjemputmu.” Ucap Chanyeol final. Ia tak peduli lagi
jika Baekhyun memberikannya deathglare.
“Tidak
perlu.” Baekhyun mendapat tatapan menusuk dari sahabat tercintanya. “Nanti Lay
Oppa akan menjemputku.”
‘Sialan!
Dari namja blasteran sekarang namja pelupa itu. Ah! Byunnie, kenapa kakakmu
juga ikut-ikutan dan sangat protektif padamu?’
Teriak Chanyeol dalam hati.
.
.
.
CHANBAEK
.
.
.
Seorang
namja dan yeoja sedang berkeliling melihat baju-baju di sebuah pusat
perbelanjaan. Tapi kelihatannya si namja itu tak nyaman bersama yeoja di
sampingnya. Berkali-kali ia melihat ponselnya. Sebenarnya dari tadi ia sudah
mengirim pesan singkat pada seseorang, hanya saja tak kunjung ia mendapat
balasan.
“Chanyeol,
belikan aku baju ini, ne?” pinta seorang yeoja bernama Krystal saat melihat
Chanyeol masih sibuk dengan ponselnya.
“Hn.” Chanyeol menatap
ponselnya kesal. Sama sekali tak dipedulikan teman kencannya saat ini.
.
.
.
CHANBAEK
.
.
.
Sudah
dua jam seorang namja tampan dan pintar blasteran China mengajari Baekhyun
pelajaran Fisika. Dia adalah Yifan, Wu Yifan. Tetapi acara belajar itu sedikit
terganngu oleh suara ponsel sejak tiga puluh menit yang lalu.
“Baekhyun-ah,
bukalah ponselmu…. Sepertinya ada pesan penting untukmu. Sejak tadi kudengar
lebih dari sepuluh kali ponselmu berbunyi menunjukkan ada pesan.”
Baekhyun
menatap ponselnya malas. Sama sekali ia tak ingin menyentuh benda tipi situ. Ia
tahu jika yang sejak tadi mengiriminya pesan adalah Park Chanyeol bodoh. Oh
Tuhan, bagaimana bisa yeoja berparas manis itu mempunyai sahabat yang sangat
posesif?
“Biarkan
saja Sunbae-nim, itu pasti Park Chanyeol bodoh.” Ucap Baekhyun sekenanya.
Hening.
“Baekhyun-ah
….” Yifan memecah keheningan. Yang dipanggil menoleh. “Chanyeol …. Apa mungkin
namja itu menyukaimu, baekhyun-ah?”
Bug.
Rasanya sebuah pukulan mengenai perut seorang Byun Baekhyun. Huft! Mana mungkin
seorang Park Chanyeol menyukai gadis pendek tersebut. Sekarang saja dia masih
berkencan dengan gadis lain. “Dia sepertinya cemburu tahu bahwa sekarang kau
bersamaku. Hingga akhirnya semenjak tadi dia mencoba menghubungimu.”
Ingin
sekali Baekhyun berharap bahwa apa yang dikatakan Yifan adalah benar. Namun itu
adalah hal yang mustahil. “Jangan konyol Sunbae-nim.”
Hening
lagi.
“Baekhyun-ah
….” Panggil Yifan. Lagi, gadis bermarga Byun itu menoleh.
Deg.
“Nan
joahae.”
Deg.
Yifan memandang manik mata Baekhyun dalam. Sedang yang dipandang masih mencerna
kata-kata Yifan.
“Jadilah
kekasihku.” Yifan menggenggam jari-jemari lentik milik Baekhyun.
Lima
menit berlalu, Baekhyun, gadis bertubuh mungil itu sepenuhnya sadar dari
lamunannya. Ia menunduk, membalas genggaman orang yang baru saja menyatakan
perasaan padanya.
Tambahan
lima detik berlalu.
“Jeongmal
mianhaeyo Sunbae-nim. Aku tak bisa.” Krek. Rasanya jantung milik Yifan seperti
dirobek. “Jika Chanyeol tahu, dia akan memukulmu Sunbae-nim. Aku takut ….”
‘Masih saja kau menyebut namanya di
saat seperti ini Baekhyun-ah.’ Yifan tersenyum miris.
“Aku takut insiden Luhan Sunbae-nim terulang kembali. Aku sungguh takut
Sunbae-nim. Aku tak ingin kau terluka.” Mata Baekhyun berkaca-kaca. ‘Kau takut jika aku terluka atau kau takut
jika sebenarnya kau menyukai sahabatmu itu?’
“Kau
menyukai Chanyeol?” Deg. Sekarang Baekhyun ingin menembak tepat di jantunya
sendiri. Bagaimana Wu Yifan bisa tahu? Bagaimana dia bisa tahu bahwa yeoja itu
menyukai sahabatnya sendiri?
Sebuah
dering ponsel berbunyi menunjukkan ada panggilan masuk. Sudah bisa ditebak, itu
adalah panggilan dari Chanyeol. Setelah beberapa detik berpikir, akhirnya
Baekhyun memutuskan untuk menerima panggilan dari Chanyeol. Ia hanya tak ingin
menjawab petanyaan dari Yifan. Tiga detik setelah menerima panggilan itu,
Baekhyun menjauhkan ponselnya dari jangkauan telinganya stelah mendengar suara
teriakan dari ponselnya.
“Yak Byunnie! Kenapa kau tak
membalas pesanku? Dimana kau sekarang?”
“Aku
masih belajar dengan Wu Yifan Sunbae-nim di apartemennya.”
“Mwo?”
Teriak Chanyeol lagi di seberang telepon.
Pip!
Karena kesal dengan teriakan namja yang pandai bermain gitar itu, Baekhyun
menutup panggilan telepon dari Chanyeol. Tapi tindakannya kali ini adalah
sebuah kecerobohan. Sekarang ia malah melihat wajah sendu Yifan, sunbae yang
menyukainya sebagai wanita.
TaoBaekCiuman
.
.
.
Sebelumnya
mian banget,, demi kebutuhan cerita, Chanyeol dibikin sedikit lebih tua dari
Baekhyun… sebenernya juga… saya bikin cerita ini dengan Chara yang beda yakni
uri maknae si Sehun sam aktris cilik udah mulai remaja Kim Yoojung… tapi Karena
saya Chanbaek Shipper, saya ganti Charanya.. lagipula yang versi Sehun juga
belum kelar dan kemungkinan besar akan dikelarin di Chanbaek version aja…hehe…
silahkan review… terimakasih…